◆𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐀𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭; 𝙺𝚊𝚐𝚎𝚢𝚊𝚖𝚊 𝚃𝚘𝚋𝚒𝚘

12.4K 366 4
                                    

❝Aku meminta dirinya untuk menjadi lelaki pertamaku, dia menerima ajakan ku begitu saja meski hubungan kami tidak terlalu akrab untuk memulai hubungan intens. Namun seiring dengan berjalannya waktu, setelah menelaah banyaknya momen bersama yang begitu membekas, dia datang dan memintaku untuk menjadi wanita terakhirnya.❞

.

.

╔═════════════════╗
𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐀𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭

Kageyama Tobio x Fem! Reader

Rate M for Mature content

Disclaimer: i don't own Haikyuu. Seluruh alur cerita kepunyaan saya. Tokoh kepunyaan Furudate Haruichi-sensei.

Warning: Almost PWP, OOC, Semi-au, mengandung muatan dewasa yang tidak pantas menjadi konsumsi pembaca under 18.

Tags: Sole_Male, Sole_Female, Schoolgirl_uniform, Schoolboy_uniform, Unprotectsex, Story_arc, Amateur

Word count 3,1k

╚═════════════════╝

.

.

[Name] melirik sinis pada bungkusan berwarna merah muda berembun yang disodorkan di depan wajahnya. Sial, Tobio selalu tahu bahwa es krim adalah sogokan yang paling tepat untuk membujuknya tatkala ia sedang marah. Rasa jengkel yang menguasai suasana hati mengalahkan gatalnya hasrat jemarinya untuk tidak mengambil alih bungkusan tersebut ke dalam genggamannya, Alhasil perempuan berambut jingga itu mengambilnya, sedikit menarik hingga membuat sang lelaki berambut gelap itu mengusap dada pelan sembari menggelengkan kepala.

"Seingatku, aku tidak melakukan suatu tindakan yang mengusik mu hari ini,  mengapa kau marah padaku?" Tanya Tobio, jemarinya membuka kemasan es krim. Sembari melirik, ia mengambil posisi duduk tepat di sebelah [Name] yang kini sudah melahap setengah dari es krim nya. Ganas sekali, pikirnya.

Perempuan itu menghela napas, kini tatapan matanya melunak. Tidak lagi bersulut dan penuh api seperti saat Tobio bertemu dengan [Name] di depan loker beberapa waktu yang lalu saat jam pelajaran telah usai. Entah kenapa Tobio memiliki firasat buruk tentang hal ini.

"Apakah teman satu tim voli mu pernah menyinggung hal-hal yang berbau privasi? Misalnya menanyakan sesuatu tentangmu yang tidak perlu orang ketahui?" Tanya [Name].

Tobio mengerjap pelan, lalu mengangguk kecil, "Tentu saja pernah. Aku akan meladeninya apabila pertanyaan mereka tidak terlalu parah," Jawabnya. Dia melirik sang gadis yang kini menaruh seluruh atensinya pada sang lelaki. Menatap dirinya dengan kilauan mata yang mengerikan, Tobio menyipitkan kedua mata jengkel, "Apa mereka bertanya tentang kau yang tidak laku?" Ia bertanya balik.

Bertepatan setelah Tobio bertanya, satu cubitan kuat mendarat di perutnya. Ia meringis kesakitan, "Sakit, gadis sialan!" Bentaknya.

[Name] cemberut, sepasang kaki jenjangnya berayun sembari menendang udara, "Kau meremehkan ku, Kageyama?! Aku ini cukup populer, setidaknya setiap hari aku mendapatkan pernyataan cinta dari para senpai ataupun kouhai kita. Memangnya kau, sudah tidak laku, kaku pula."

𝐆(𝐑𝐀𝐏𝐄)𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang