"Aku pernah meminta kepada kedua orang tuaku untuk memberikanku seorang saudara agar tidak kesepian kala mereka berpergian keluar Negeri demi pekerjaan. Awalnya aku sangat senang, namun semakin lama rasa senang itu berubah menjadi rasa takut ketika ruang pribadiku mulai di invasi. Kakak angkat ku berkata bahwa tindakannya merupakan surga untuk ku, sementara aku menganggapnya sebagai neraka duniawi yang tidak akan berakhir hingga ajal menjemputku."
.
═════════════════
𝐇𝐞𝐚𝐯𝐞𝐧Sanzu Haruchiyo x Fem! Reader
Rate M for mature and heavy content
Disclaimer : I don't own Tokyo Revengers, seluruh chara kepunyaan Ken Wakui sensei, alur cerita kepunyaan saya.
Warning! : AU. OOC. Bahasa kasar, dipenuhi kata umpatan, istilah jorok dll. Terdapat unsur rape yang sangat tidak ramah lingkungan, bejat, cabul, frontal. PWP. Tidak memenuhi kaidah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
═════════════════
•Suara derit pintu terdengar bersamaan dengan suara derap langkah kasar yang sedikit tergesa-gesa, menyebabkan sang perempuan yang bergumul di balik selimut tebalnya semakin mempererat cekalan tangannya pada ujung selimut, membungkus tubuh polosnya yang dipenuhi bercak kemerahan khas pembuluh darah pecah. Mulutnya refleks mengeluarkan isakan kala langkah kaki itu berhenti tepat di belakangnya, disusul dengan derit ranjang yang berbunyi secara perlahan.
Sapuan lembut permukaan tangan besar pada puncak kepalanya semakin menambah lara hati, juga kebingungan yang luar biasa.
"Hei, Maafin ka--saya ya?" Ia berkata dengan suara berat yang sedikit serak. Merendahkan nada bicaranya kala lawan bicara masih setia menyembunyikan wajah dibalik selimut. Meredam suara tangisan yang semakin nyata dan jelas.
Rambut pirangnya digelung asal. Kusut dan sedikit lepek, sangat mencerminkan ke berantakan situasi yang telah di perbuat. Haruchiyo, sosok yang bertanggung jawab atas segala kekacauan yang terjadi itu menggigit pipi bagian dalamnya pelan, mulutnya berdecak bingung kala tangisan adik tercinta semakin menjadi.
"Saya hanya tidak ingin kamu menjadi keluarga orang lain, saya juga tidak ingin menjadi bagian dari keluarga ini." Telapak tangan menutup mata, Haruchiyo menghela napas bersusah payah sebab rasa sesak yang mengisi relung dada turut menghadirkan rasa panas pada matanya, "Rasanya sakit sekali saat mengetahui orang tua dari gadis yang saya sukai menjebak saya kedalam rumah-rumahan dengan mengisi peran sebagai kakak untuk kamu."
Kedua mata [Name] melebar, isak tangisnya mulai mereda. Dan secara perlahan, ia mulai memberanikan diri untuk mengintip dengan merendahkan gelungan selimut.
"Hanya karena perasaan pribadi mu kau berani mencorengkan kepercayaan kedua orang tuaku padamu?" [Name] menyentak, Haruchiyo sontak menoleh, "Kau--orang asing keparat! Aku membencimu! Seharusnya kau sudah tahu sejak awal bahwa aku telah memiliki pacar dan kau malah cemburu tidak jelas--lalu, memperkosa ku?!" Tangisnya kembali pecah, bahkan ia meraung meluapkan sisi emosionalnya.
Sementara itu, Haruchiyo hanya mampu membisu sembari memainkan jemari. Menatap cemas sang bunga hati dengan nyali yang secuil untuk sekedar meredakan tangis [Name]. Karena ia tahu, jika bertindak cepat, maka [Name] akan memukulinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆(𝐑𝐀𝐏𝐄)𝐒
Fanfic(R-21+) 𝙰𝚗𝚒𝚖𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚛𝚊 𝚇 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜 ❝Mostly non-concensual corn.❞ ━━━━━━━━━━━ One-shot only Jjk, Hq, Tokrev Cr pict @pinterest