part 2

3 0 0
                                    

KRIIIIINGG

KRIIINGGG

GEDUBRAKKK*

"aawww"

Rizal, langsung menghampiri kamar Aqilla setelah mendengar teriakan Aqilla "astaaaga, lo jatuh aja udah kaya gempa bumi rasanya" ucap Rizal berbohong karena ia sebenarnya tidak mendengar kalau aqilla jatuh melainkan suara teriakan aqilla

"Abangggg! Bukannya bantuin malah ngeledek!" marah Illa sambil mendengus sebal

"Mandiri, bangun sendiri. Manja Mulu" sahut bang Rizal masih terus melihat adiknya yang terjungkal ke bawah kasur

"Punya abang gini amat, gue jual tar lu lama lama" gumam illa

"Apa lo bilang?!"

"Ehh enggak enggakkk, udah sana Abang pergi aja tar Illa nyusul" jawab Illa kaget abangnya ternyata mendengar ucapannya, bang Rizal pun menuruti perkataan Illa dan melenggang pergi menuruni anak tangga

"PAGI SEMUUUAA"

"Bisa gak si lo nggak teriak sehari aja?" Ucap bang Rizal kesal setiap hari harus mendengar teriakan Aqilla

"Yang penting suara illa merdu, iya kan pa?" Balas Illa tak mau kalah, dan hanya dibalas anggukan oleh papanya

"Tuhh papa aja setuju" ucapnya lagi

"Setuju apanya, papa tu nyerah sama suara lo yang udah kek toa"

"Ihhh ma, masa bang Rizal bilang suara illa kaya toa" adu Aqilla pada mamanya

"Abang jangan gitu dong sama adiknya" ucap Amira, mama Aqilla dan Rizal.

"Wleee" kemenangan sedang berpihak pada Aqilla dan ia langsung menjulurkan lidah untuk meledek abangnya

"Gue tinggal baru tau rasa Lo" Ucap Rizal setelah menghabiskan sarapannya dan dibalas tatapan tajam oleh Aqilla

"Pa, ma Illa sama bang illa mau berangkat yaa"

"Iya hati hati dijalan" Balas Amira dan Rafeno

CKIIITTT

*BRAKK

"awww, bang! Gimana sih nyetirnya?" Kesal Aqilla yang kini jidatnya sudah kejedot glove compartment mobil

"Itu kayaknya ada orang tabrakan deh" ucap bang Rizal yang tidak memalingkan wajahnya

"Oh iya, Aqilla mau coba liat ah"

"Eh dek, tunggu Abang jalan duluan"

Bang Rizal dan Aqilla pun akhirnya keluar dari dalam mobil dan berjalan kearah kerumunan dengan Rizal yang memandu jalan dan Aqilla berada tepat dibelakang Rizal

"Dek, itu bukannya seragam sekolah SMA lo ya?"

"Mana? Ohh iya bang bener itu seragam se-" ucapan Aqilla terpotong karena ia melihat seseorang yang tak asing baginya

"Itu kaan murid baru, Bang itu temen Aqilla dia baru pindah kemarenn"

"Lo serius dek?"

"Iyaaa"

"Pak, dia temen saya. Tolong bantu angkat dia bawa ke mobil saya ya pak" Rizal dan para warga pun bergegas mengangkat tubuh Fero dengan cepat Rizal melajukan mobilnya pergi ke rumah sakit terdekat

Sesampainya disana para perawat langsung mengambil alih dengan memindahkan Fero ke brankar dorong

"Dek, mending lo sekolah naik taksi biar gue yang jagain temen lo" Kata Fero

our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang