Bantu dukung lapak ini dengan baca dan vote ya
Vote dulu baru baca biar nggak kelupaan
Happy reading
🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬
Satu Minggu telah berakhir kini luka luka pada tubuh Fero udah lebih baik dan ia sudah bisa kembali kesekolah
"Ma, pa Illa sama bang rizal berangkat sekolah dulu ya" ucap Aqilla sembari menciumi punggung tangan mama dan papanya yang diikuti oleh bang rizal
"Hati hati dijalan" ucap mama dan papa Aqilla bersamaan
"Iyaa" jawab mereka berdua kemudian masuk kedalam mobil
Bang rizal pun mulai menghidupkan mesin mobil dan melajukannya keluar dari pekarangan rumah
"lo nanti pulang sama vanny aja gue ada urusan di kampus jadi nggak bisa jemput lo" untung saja kali ini bang rizal ingat bahwa ia ada urusan di kampusnya karena jika ia lupa mengabari Aqilla bisa bisa ia didiamkan beberapa hari oleh Aqilla dan tentu saja hal itu membuatnya resah karena bagaimanapun juga Aqilla adalah adik kesayangannya walaupun ia tak menunjukkan hal itu
"kalau Illa sama vanny berarti Illa boleh kan main sebentar disana?" tanya illa kepada bang rizal dengan mata berbinar "Illa mau ke kafe yang baru buka juga, kemarin vanny sama rara ajakin illa tapi illa nolak karena kemarin illa lagi mager" lanjutnya lagi
"Boleh, tapi lo harus inget kalau pulang jangan sampe lewat jam delapan" jawab bang rizal sambil mengacak-acak rambut Aqilla
"Ihhh abang aku kan udah sisiran masa di berantakin lagi" kesal Aqilla yang menghempaskan tangan rizal dan bang rizal hanya tertawa melihat tingkah laku adiknya itu
~~~
"lo nggak mau salim gitu sama gue?"
"otak Abang nggak kegeser kan? atau jangan jangan abang lagi demam?"
"serah lo dah, gue pergi dulu. Cepetan masuk"
"Iya iya, abang hati-hati dijalan" ucap Aqilla sambil melambaikan tangannya kemudian masuk kedalam sekolah begitu mobil rizal sudah menjauh dari sekolah
"vanny nanti gue pulang bareng lo ya" ucap Aqilla kenapa vanny begitu melihat vanny baru saja masuk ke kelas "kita juga nanti ke kafe yang lo saranin kemaren"
"SERIUS? LO BAKAL IKUT?" Tanya vanny antusias
"Iyaa, rara juga ikut tapi dia masih ke toilet" ucapnya
"siplah nanti kita kesana bareng"
Teeeeeet
Bel masuk berbunyi begitu pula dengan rara yang baru saja datang dan juga fero sepertinya mereka kebetulan bertemu saat menuju kearah kelas
"Oke, karena hari ini bu mirah nggak bisa hadir gimana kalo kita bahas soal acara perayaan sekolah" ucap Dion ketua kelas XII MIPA 5
"boleh tuh"
"ok"
"iya, boleh"
"Nah sekarang gue ambil list nya dulu" Dion pun beranjak untuk mengambil kertas yang sudah dibagikan oleh OSIS untuk petunjuk acara perayaan sekolah yang ia letakkan di dalam tasnya
"Untuk acara pertama bakal diisi sama OSIS dan acara kedua setiap kelas wajib mengeluarkan satu acara bebas"
"kita ngeluarin apa?" tanya rizki
"hmm gimana kalo drama aja?" Saran Dion
"Drama kan harus latihan dulu, emang ada yang mau?" Kini zahra membuka suara
"Kalo gue sihh nyaranin, kita ajak queen illaaaa" teriak dion begitu antusias "Coba lo semua bayangin kalo queen
illa muncul dipanggung beuhhh pastinya semua bakal bersorakk, Aqilla kan banyak penggemarnya" lanjutnyaKini semua penghuni kelas XII MIPA 5 sedang membayangkan bagaimana ramainya panggung jika seorang Aqilla tampil disana
"Nyanyi aja suara Aqilla kan bagus" saran adrian
"Ah elo yan" yan—panggilan rian yang diplesetkan menjadi yan karena lebih mudah dipanggil menurut mereka "kan taun lalu udah pernah meski yang nyanyi bukan Aqilla"
"Yaudah, senengnya lo aja mau gimana"
"Nah gitu dong, lo sebagai temen harus mendukung temennya" ujar Dion yang tak dihiraukan lagi oleh Adrian
"Gimana lu pada setuju gak?" mendengar pertanyaan Dion semua yang ada dikelas hanya celingukan melihat satu sama lain
"Gue nggak setuju" akhirnya Aqilla pun membuka suara
"Lah kok gitu la?" tanya Dion bingung
"emang nanti siapa yang jadi lawan main gue? gue juga nggak terlalu suka main drama jadi lo pilih aja yang lain" ucapnya
"tapi kalo lo yang jadi pemeran utamanya pasti seru la, gue jamin!" seru dion begitu antusias dengan pementasan drama di perayaan kali ini "lagian kan ini tahun terakhir kita di SMA, nggak bakal ada kesempatan lain lagi" sambungnya
Aqilla tampang menimang-nimang ucapan dion yang memang ada benarnya lagipun ia tidak mungkin membuat teman sekelasnya kecewa hanya karena ia tidak setuju untuk ikut memerankan drama
Mata Aqilla melihat kearah Rara dan juga Vanny dan mengangkat kedua alisnya seakan bertanya gimana? dan dibalas anggukan oleh kedu temannya itu
Aqilla pun hanya bisa pasrah dan menyetujui saran dari sang ketua kelas—dion
"ok, tapi gue nggak mau jadi tokoh utama" jawabnya
"Lah kok gitu, kan yang lain udah pada setuju la"
"Lo dikasi hati minta jantung"
"Hehe" cengir dion dengan mengangkat kedua jarinya hingga membentuk huruf V
"Serah lo pada, gue ngikut"
"Yeaaayy akhirnya queen Aqilla setuju, ok untuk tokoh lainnya gue kabarin di chat" ucap dion bersorak ria yang kini sudah seperti orang gila "ohh untuk kegiatan amal ada yang mau donasi?"
"gue"
Hayooo kira kira siapa ya yang mau donasi?
Kepo nggak nih?
Next part?
Masih sepi di lapak ini moga kalo chapnya udah lebih banyak ada yang berminat buat bacaa
Saran???
Kritik???
Nggak ada juga nggak papa
KAMU SEDANG MEMBACA
our story
Teen FictionHello kalian semua aku bawain satu cerita freshh nih. Happy Reading (≧▽≦) BRUKKK "Kalo jalan tu pake mata bukan pake dengkul" sewot Fero tak terima saat Aqilla tak sengaja menabrak nya "Maaf fer, gue nggak sengaja gue lagi buru buru nanti gue tebus...