"Gue bisa sendiri"
Sudah sangat jelas terlihat bahwa kini Fero begitu sulit untuk memakan buburnya bagaimana tidak? Mukanya saja sudah dipenuhi luka apalagi badannya karena saat tragedi kecelakaan itu seluruh tubuh Fero mengalami banyak luka
Terutama pada bagian tangan dan lengannya, Illa yang melihat hal itu dengan segera merebut sterofoam dari tangan Fero dan menyendok buburnya untuk ia suapi "aa" ucapnya
"Gue. Bisa. Sendiri" Ucap Fero lagi penuh penekanan di setiap kata katanya
"Lo nurut aja kenapa susah banget si? Tangan gue nggak ada racunnya. Lagian ini gue pake sendok, Lo gausah mikir macem macem dan sekarang lo cukup makan dengan tenang" Illa tidak habis pikir dengan cowok satu ini bagiamana bisa ia tetap angkuh padahal keadaannya sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk makan sendiri
Fero sedang menimang-nimang ucapan Aqilla karena yang ia katakan ada benarnya namun, rasanya susah sekali bagi Fero untuk menerima suapan dari aqilla. Hingga pada akhirnya ia membuka mulutnya
Sepi
Hanya itu yang ada diantara mereka berdua, awalnya Aqilla ingin menanyakan soal keluarga Fero namun ia mengurungkan niatnya. Karena Aqilla termasuk orang yang cepat peka, buktinya hingga sekarang Fero tidak mengabari satupun keluarganya untuk menjenguknya di rumah sakit
"Gue mau keluar dulu" ucap Aqilla karena teman-temannya yang lain sudah berada di koridor rumah sakit sekarang dan Aqilla ingin menyusul mereka
"Sinii" ucap Aqilla melambaikan tangannya
"Gimana keadaan Lo?" Ucap gilang si ketua kelas XII MIPA 5
"Lo nggak liat?" Jawabnya Fero ketus
"Gue liat lah, maksud gue itu Lo udah ngerasa mendingan nggak? Atau masih sakit banget?" Ulang Gilang menjelaskan maksud dari perkataannya
"Gilang gilang aneh emang pertanyaan lo, Lo kira Fero jin apa sampe sampe sakitnya menguap" kekeh Wisnu menanggapi ucapan Gilang dengan sedikit jokes karena sedari awal ia sudah merasa adanya aura kecanggungan disini
"Yaa kali aja udah nggak terlalu sakit kan" balasnya
"fer lo kok bisa jatuh gitu? Lo ada masalah? Cerita sama gue siapa tau gue bisa bantu" kini giliran wina yang membuka suara, wina terkenal dengan kecentilannya banyak senior perempuan yang tidak menyukainya karena ia suka sekali mendekati para lelaki dan bergaul bersama dengan mereka padahal niatnya hanya untuk berteman. Jujur saja Wina sebenarnya gadis yang baik namun ia tidak begitu suka untuk bergaul dengan anak perempuan alasannya sebenarnya sangat simpel karena anak perempuan suka sekali bergosip
"Gue baik baik aja" sebenarnya Fero malas menanggapi ucapannya dari semua temannya karena yang ingin ia lakukan sekarang adalah beristirahat ia sangat mengantuk saat ini mungkin itu karena efek dari obat yang sudah ia konsumsi tadi
"Eehh gimana kalo kita sambung kata aja??" Ucap Wisnu memecah keheningan
"Iya ya"
"Iya gue setuju tuh"
"Gue ngikut aja" Dan masih banyak lagi, kini semua membuka suara karena menganggap usulan Wisnu sangat bagus dan juga hal itu pastinya dapat menghilangkan kejenuhan
"Gimana kalo kita mainnya diluar aja? Kasian nanti pasien lain keganggu" ucap Aqilla menengahi
"Boleh boleh, yokk lets goo" ucap zahra begitu antusias
Mereka semua pun keluar dari ruangan Fero dan menuju ke taman karena kebetulan di rumah sakit itu menyediakan taman untuk para pasien bersantai dan melihat lihat pemandangan
"Gimana nih mulai dari siapa?" Tanya Vanny
"Guee aja duluan" jawab Bimo
"Oke kalo gitu mulai dari bumi terus lanjut ke Amara ya" ucap Vanny memberi arahan yang disetujui oleh semuanya
"Pak Yudi pagi pagi udah" ucap Bimo memulai permainan
"Makan"
"Nasiii"
"Putih"
"Sambil"
"Minum"
"Aerr"
"Gott"
Bugh bugh
"Woi lu pada darimana dapet guling, curang lu pada maennya gebug guling" ucap yanto tak terima
"Sedia payung sebelum hujan hehe, lagian tadi gue minjem dikamar sebelah" cengir Rara
"Tos dulu dongg" ucap Rara yang kemudian bertos ria dengan Vanny
"Ahhh nggakk seru lu berdua bawa guling" ucap Yanto masih tidak terima
"Ehh tunggu gue bawa bedak bayi nih, pake ini aja yang gak bisa jawab di sembur pake bedak" usul devia yang disetujui oleh semuanya
~~~
"Awowkwkkwkwk kemane aje lu? Terus tu napa muka lu wkwkwkw" Ucap adrian yang kini menertawai Wisnu habis-habisan
"Kagak tau aja lu gimana lemotnya otak Wisnu kalo udah disuruh mikir, masa lanjutin kata tempe aja nunggunya berabad abad" jawab Riski menyahuti dengan meledek wisnu
"Ahhh udah lah, gak seru lu pada. Gue mau cuci muka aja" ucap Wisnu kemudian pergi ke toilet
"Kenapa tadi lo nggak ikut ke RS?" Tanya Riski kepada adrian
"Gue tadi ada kesibukan jadi gabisa dateng" jawab adrian berbohong
"Ooohh"
"Aqilla gimana?"
"Hah? Gimana apanya?"
"Aqilla gimana?" Adrian mengulang pertanyaannya
"Lo masih suka sama Aqilla?" Bukannya menjawab Riski malah balik bertanya yang membuat Adrian menyesal karena sudah bertanya pada Riski
"Wisnu buatin gue mie, cepetan gak pake lama" Teriak Adrian
"Lo pikir gue pembantu elo apa? Enak aje lu nyuruh nyuruh gue"
"Gue usir lo"
"Ehhh ampun bang. Siap laksanakan komandan saya akan membuat mie sekarang" Jika saja Wisnu sekarang tidak sedang mode kere mungkin ia tidak akan menginap dirumah Adrian hal itu dikarenakan rumah Adrian memiliki fasilitas yang lengkap dan itu dapat memenuhi perutnya selama uang sakunya habis lebih awal
'Pak cepak cepak jeder
"Nonton apaan sih lo?" Tanya Riski kepo
"Ini gue lagi nonton tiktok"
"Hah? Lu salah sebut yang bener itu tekotok"
"Asttagaa lu lahir di abad keberapa si?" Tanya Wisnu tidak habis pikir dengan temannya satu ini
"Gue taunya tekotok bukan tiktok" ucap riski
"Tekotok sama tiktok itu beda jainul, tekotok itu channel yatube kalo tiktok itu raplikasi" Jawab wisnu
"Lu juga salah ogeb yang bener itu channel yulitube, sama upilkasi" kini Adrian menimpali
"Ohhhh, itu maksud gue" kata Wisnu menganggap ucapan Adrian benar
"Mau aja diboongin, emang udah mendarah daging ni orang ogebnya" gumam adrian
Masih belum nemu kebaperan? Tenang aja ini masih permulaan kok
Ada saran?
Pesan dan kesan?
Nggak ada juga nggak papa kok
KAMU SEDANG MEMBACA
our story
Teen FictionHello kalian semua aku bawain satu cerita freshh nih. Happy Reading (≧▽≦) BRUKKK "Kalo jalan tu pake mata bukan pake dengkul" sewot Fero tak terima saat Aqilla tak sengaja menabrak nya "Maaf fer, gue nggak sengaja gue lagi buru buru nanti gue tebus...