"Lily, aku... Aku ingin...."
"Ya?" Victoria menoleh, membersihkan sisa makanan di sudut bibirnya dengan lidah lalu memakan ice cream nya lagi.
Kedua pipi Frederick merona sambil terus bulak balik memperhatikan bibir Victoria dan kedua kakinya sendiri.
"Aku...." Sekali lagi Frederick menatap mata Victoria sebelum memperhatikan sekeliling ruang kantornya gugup.
Victoria mengeryit, menaruh cup ice creamnya ke meja sofa di depannya, "Ada apa denganmu? Kau baik baik saja kan?" Sebelah telapak tangan wanita itu menyentuh kening Frederick membuat Frederick semakin gelisah.
"Aku... Aku baik baik saja, tapi bibirmu selalu terlihat mengoda" ungkap Frederick gamblang membuat Victoria tersenyum lalu memakan lagi ice creamnya seolah kalimat Frederick adalah candaan semata.
Beberapa detik kemudian Frederick melanjutkan, dengan raut serius, tapi masih merona di pipi.
"Aku berkata jujur dan aku ingin menciummu" lalu tanpa aba aba Frederick mendekatkan wajahnya pada wajah Victoria kemudian menempelkan bibir mereka, lama, lalu selesai dan Victoria yang kebingungan.
"Aku selalu menyukaimu" aku Frederick lalu berdiri dari duduknya dengan gugup, tapi sebelum lelaki itu ke meja kerjanya Victoria menahan lengan lelaki itu lalu mencium bibir Frederick, lambat lambat dan amatir karena ini sungguh ciuman pertama mereka.
Victoria tersentak dalam tidur, membuka mata dan bangkit terburu. Mimpi, bukan-- tapi reka adegan kenangan beberapa tahun itu terasa jelas di mimpinya, Victoria dan Frederick berciuman.
Wanita itu mengeryit jijik. Sial sekali, diantara banyaknya kenangan mengapa kenangan itu yang malah menjadi bunga tidurnya?.
Sadar akan sesuatu Victoria menatap sekeliling, kerutan di dahinya semakin bertambah. Orang orang di lobby hotel melihatnya seperti mengatakan dengan jelas 'apa kau bercanda, dasar gila!'
Lobby hotel? Seingatnya dia berada di kamar hotel Dan Frederick yang tiba tiba datang, tapi.... Victoria buru buru beranjak berdiri. Pokoknya sial juga untuk kimono yang masih dia pakai semakin membuatnya malu setengah mati!.
Mendatangi resepsionis yang kebetulan hanya ada satu tidak jauh darinya, Victoria menatap marah wanita itu, "Apa yang terjadi?! Maksudku bagaimana aku disini?! Tidak, dimana Frederick?!" Victoria berteriak nyaring. Sadar betul pasti Frederick yang membawanya ke ruang tunggu hotel, apa lelaki itu mengusirnya sekarang?.
Masa bodoh dengan orang orang yang terus menatapnya heran, Victoria terus memaki, mendesak resepsionis wanita itu.
"Kubilang dimana dia?! Apa dia mengusirku? Aku bahkan belum memakai kemejanya yang baru ku cuci! Sial, sial" Victoria mondar mandir sambil memijat pelipis sebelum membentak marah lagi.
"Aku menyesal, seharusnya aku tidak menginap di hotel miliknya!" Wanita itu mengacak rambut frustasi lalu mengebrak meja resepsionis kesal "Ayo cepat katakan dimana dia?! Dimana si brengsek it...."
"Tuan muda Adams pasti sudah memasuki mobilnya sekarang" ucap resepsionis wanita itu terdengar kesal bercampur mengejek.
Victoria mencerna sebelum kemudian berlari keluar hotel, menuju basement.
Dia melihat Frederick sudah memasuki mobilnya, duduk di kursi belakang penumpang lalu mobil itu mulai melaju.
"Stop!"
Entah keberanian dari mana Victoria sudah berdiri menghalangi jalan keluarnya mobil dengan merentangkan tangan membuat mobil berhenti mendadak lalu Victoria mendekati Frederick, mengetuk kaca mobil tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREDERICK'S Woman
RomanceLily Dealova atau Victoria Lily Heward adalah wanita iblis penipu berwajah malaikat yang akan selalu Frederick cantumkan dikepalanya sekalipun dia mati. Penghianatan, kebohongan hingga sandiwara murahan Victoria membuat Frederick Carlos Adams memben...