-->chapter 3

12 6 0
                                    

"hi rumah" han tersenyum kecut lalu pergi menuju toilet untuk membersihkan diri, ia berdiri di hadapan kaca besar nya melihat dirinya dengan senyuman masam

"kesepian lagi" ia mulai menghapus makeup wajahnya dan memakai perawatan wajahnya "sungguh sepi, aku membenci ini" kesedihan tampak jelas di wajahnya

Ia melangkahkan kakinya menuju dapur dan mulai memasak makanan seadanya untuk nya

"auh" "aish" ia mengomel sepanjang memasak karna ia tak pandai dalam hal memasak "hm, pesan aja deh" putus han lalu mengambil hp nya dengan segera memesan makanan

Beberapa menit berlalu pesanan han pun sampai "ah khamsamnida" han mengambil bungkusan itu lalu masuk dan segera makan

Setelah makan han merebahkan dirinya di kasur nyamannya, memejamkan matanya

Saat han menutup matanya tak terasa ada air yang keluar dari kelopak mata tertutup itu bukan hanya 1 tetes namun beberapa kali menetes,namun han tak membuka matanya

..

Han terbangun dari tidur nya dan segera membersihkan tempat tidurnya terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi untuk membersihkan diri, saat tepat berada di hadapan kaca besar milik nya ia melihat dirinya yang kacau dengan senyum kecut

Ia berusaha menutupi nya dengan fake smile buatannya, dan bersikap seperti biasanya, ia berjalan keluar rumah dan menyapa beberapa tetangganya yang ia jumpai di jalan

"eoh tumben bangchan hyung gk ada? Biasnya nya nyapa terus jalan bareng masuk agensi" han mencari ke beradaan bangchan namun tak kunjung ketemu "apa mungkin dah masuk duluan? " han menaikkan bahunya "maybe? " lalu ia segera berjalan menuju agensi, memasuki ruangan latihan mereka namun bangchan masih belum ada

"bangchan hyung ke mana? " han bertanya kepada membernya yang lain

"lah bangchan hyung kan ada acara" balas sang maknae "eh hyung ikut i.n yok" sang maknae menarik tangan jisung

"mau kemana i.n -a? " han mengikuti kemana in membawanya, ternyata i.n membawa han ke cafe

"temanin i.n" sang maknae membuat aegyo yang tak bisa di tolak han, han pun menemani i.n untuk ke cafe

"hyung main game yok" ajak sang maknae di sela menunggu pesanan mereka

"game apa? " tanya han "gunting batu kertas, yang kalah harus aegyo di depan mbk yang nganter kopi" sang maknae berucap "boleh" jawab jisung

"gunting batu ker-tas" jisung, i.n

"yes hyung kalah" girang sang maknae karna ia menang, ia menggunakan batu sedangkan jisung gunting, mau tak mau jisung menuruti i.n

5 menit berlalu

"ini pesanan nya" perempuan yang membawa nampan berisi beberapa gelas kopi meletakkan 2 kopi di meja han serta i.n

"kham-sa-mi-da puing puing" ucap han dengan suara anak kecil di sertai aegyo, mbk yang pembawa kopi menjadi terkejut disertai senyuman lalu melanjutkan kembali mengantar kopi, han hanya bisa menahan malu, sedangkan sang maknae tertawa puas

Han yang kesel akhirnya mencubit pelan pipi i.n ,di akhiri dengan tawaan bersama

..

Sepertinya han memiliki hobi untuk menikmati udara dingin taman, seperti saat ini ia terduduk memperhatikan keindahan taman

"indah dan cantik, andai hidupku juga indah pasti menyenangkan" ia tersenyum namun air matanya juga turun perlahan lahan,ia memejamkan matanya menikmati udara

"kau menangis han? " tanya lelaki bertubuh kekar tepat di hadapan han, han yang terkejut langsung membuka matanya dan menghapus air matanya

"ah, bangchan hyung, tidak aku tidak apa apa, hanya saja udara disini membuatku nyaman sampai aku terharu" ucap han acak dengan cengiran khas anak kecil miliknya

"jangan berbohong pada hyung han" bangchan duduk di sebelah han lalu mengelus surai rambutnya "ceritakan lah pada hyung"

"ani hyung aku serius, aku tidak apa apa" han menatap taman didepannya dengan senyuman ,lalu menatap bangchan yang kini menatapnya dengan tatapan perhatian yang tulus

"apa kau tidak percaya pada hyung mu? " bangchan menatap jisung dengan khawatir "hyung ada di sini untukmu, kalau kau punya masalah ceritakan lah pada hyung, kita adalah keluarga, hyung bisa membantumu, mari kita berbagi masalah dan menghadapinya bersama " ia mengelus rambut han lembut dengan tulus dari hatinya

Han yang mendengarnya tak dapat membendung air matanya, air matanya lolos begitu saja dari kelopak mata indah itu, ia menatap bangchan dengan terharu "hyung" lirih han dan memeluk bangchan "ceritakan lah han, tapi kalau emang cerita itu begitu menyakitkan dan kau tak sanggup menceritakannya saat ini, hyung bisa menunggu sampai kau bersedia menceritakannya " bangchan memeluk han dan mengelus punggung han

"han akan cerita hyung" putus han sambil menatap bangchan lalu mulai menceritakannya

"alone"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang