Step 2

3K 405 75
                                    


"Mark sepertinya menyukaimu, dan aku bersyukur karena itu. Biasanya, ia akan menolak setiap pengasuh yang datang, aku dan Jaehyun sampai kewalahan karenanya."

Setelah menandatangani kontrak eksklusif tadi, juga deal dengan kedua pria itu. Kini Doyoung tengah di giring menunju sebuah kamar.

Jadi, selain Mark, Doyoung juga akan menjaga dua anak lainnya, begitulah yang ia sepakati tadi. Awalnya, Doyoung juga kaget dan ragu ketika di beri tahu tentang hal ini, tapi akhirnya ia sadar dan mengerti. Sudah pasti, gaji sebesar itu tak mungkin di berikan sia-sia. Itulah mengapa ia setuju untuk menjaga 3 anak sekaligus.

Lagipula, Mark terlihat bisa di ajak kerjasama, seperti yang Taeyong katakan. Mark terlihat menyukainya, Doyoung juga menyukai anak itu. Jadi, ia rasa akan mudah menjaga si Bayi singa itu.

Dalam diam, pria Kim itu mengikuti langkah pria di hadapannya, pria yang menurutnya adalah sebuah kombinasi, antara cantik dan tampan menjadi satu. Auranya juga terlihat berwibawa sekaligus elegan dalam waktu bersamaan, benar-benar sempurna.

"Nah, Doyoung, ini adalah kamar Mark," tunjuk Taeyong pada pintu bercat merah di hadapannya, pintu yang bertuliskan 'Malkie love subakk' dengan tulisan acak khas anak kecil baru belajar menulis, ia tebak itu adalah tulisan anak itu sendiri, lucunya~

"Dia menulis dan menghias sendiri gantungan pintu miliknya. Kalo ini adalah kamar si kembar, kamar yang akan kita masuki." tunjuk Taeyong pada pintu bercat biru di samping kamar Mark.

Pintu bertuliskan 'Jung Twins' dengan aksen menggemaskan, sangat mencerminkan kamar bayi. "Ayo," tanpa aba-aba lengannya di genggam kemudian di tarik perlahan untuk masuk.

Kaget? tentu saja! ia bahkan tersentak karenanya. Sial, ada apa dengan jantungku!?

"Nah, Doyoung beri salam pada Jung Twins."


.   .   .





"Yang ini, namanya Jeno. Secara biologis ia adalah kakak. Dan yang ini Jaemin, otomatis ia adik. Mereka lahir selang 7 menit. Dan mereka adalah kembar non-identik, usia mereka saat ini sudah akan menginjak 4 bulan."

"Lucu sekali," bisik Doyoung pelan, tatapannya benar-benar tak bisa lepas dari kedua bayi gembul yang tengah tertidur nyaman di atas ranjang bayi mereka. Sebenarnya, tidak sulit membedakan keduanya, seperti kata Taeyong, mereka kembar non-identik. Tetapi, tetap saja keduanya terlihat sama tampan.

"Karena mereka masih bayi, kau bisa mengenali sendiri karakter mereka. Atau bahkan membangun karakter itu sendiri, aku mengharapkan bantuanmu Doyoung-ssi,"

Doyoung menoleh kemudian tersenyum kecil, "Akan aku coba." Ucapnya berusaha meyakinkan.

Ya, setidaknya ia harus mencoba lebih dahulu dari pada tidak sama sekali, ia benci penyesalan soalnya.

"Jangan anggap dirimu seorang pengasuh, berusahalah seperti layaknya ibu bagi mereka."

Memangnya, kemana ibu mereka? Pertanyaan yang benar-benar mengganggu dan sangat ingin Doyoung tanyakan, namun enggan ia utarakan. Mengingat, bahwasanya ia hanyalah orang asing. Dan,

"Jangan tanyakan tentang ibu mereka, baik aku, dan bahkan Jaehyun mungkin sangat membenci pertanyaan itu, kau mengerti?"

Doyoung terdiam, sepertinya pria itu mengerti isi pikirannya, "Ya, aku mengerti Tuan."

"Bagus, dan.. Jika kau tidak keberatan kau bisa mulai bekerja hari ini."

.   .   .

Mommy's for BabiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang