30. Bintang, Perpisahan

1.1K 118 18
                                    

Hai.... Guysss... Gue balik lagi....

Ada yang nunggu ff gak jelas ini?

Aku rasa sedikit yg nunggu. Jelas lah ini cuma ff gabut, yang bikin pembaca tambah gabut, aku tau kok.

Tapi terimakasih yg udah Vot. Dan komen..

Maaf lama Up, gue sibuk di real life.....

Bacanya pelan pelan saja oke..

Maaf banyak typo karna aku bukan manusia sempurna....

Happy Reading.............

................................♡♡♡♡...................................

"Hallo... Ad____"

"Hallo... Bisa bicara dengan Jennie kim?"

"....."

"Hallo ada orang disana?"

"....."

"Aku harap tidak salah Nomor. Dan aku harap ini bukan toko bangunan"

"...."

"Siapa pun disitu, bisakah memberi tau gadis cantik bernama jennie kim, katakan padanya aku sangat merindukannya"

"....."

"Baik lah mungkin itu saja pesan dariku. Tolong sampaikan padanya. Mungkin dia sedang beristirahat karena lelah berkerja. Dan terimakasih"

Sambungan panggilan telefon masih tersambung disana, Seseorang tidak ada niatan sedikitpun untuk menutup nya dari sang penelefon atau pun yang di hubungi.

"Lisa..?"

"Ohh... Kau mengenalku? Bagai mana bisa? Ya tuhan apa aku seterkenal itu. Bahkan aku bukan seorang artis atau idol"

Jennie terduduk di tepi ranjang tempat tidurnya. Satu tangannya memijat pelipis kepalanya yang terasa pusing akibat ulah sang penelfon di seberang sana siapa lagi kalau bukan lisa.

"Tunggu... tapi suara anda mirip denga_____"

"Berhenti bersikap konyol lisa!"

Dengan cepat jennie memotong kalimat yang terucap, lalu memutar bolamatanya jengah. Ia begitu pusing di kantor dan sekarang mendengar lisa berceloteh membuat ia semakin pusing. Jennie hanya ingin istirahat sejenak itu saja.

Di seberang sana jennie mendengar tawa lisa yang terbahak-bahak. Ingin rasanya jennie mencekik gadis perponi itu. Atau membunuh dia sekalian.

"Ada yang penting menghubungiku?. Jika tidak aku matikan!" Ucap jennie dengan nada dinginnya.

Seketika lisa menutup mulutnya dan berhenti tertawa di sana. Lisa mendengar nada dingin dari pujaan hatinya menyadari jika jennie sedang tidak ingin bercanda. Mungkin karena ini waktunya beristirahat dan sekarang sudah malam.

"Maaf agashii...." ucap lirih lisa dengan nada imutnya. Jennie menghembuskan nafasnya.

"Ada apa?"

"Aku sudah bilang tadi"

"Apa"

"Aku merindukanmu"

Jennie mendengus kesal disana menahan emosi berusaha bersabar. Kata sederhana yang baru ia dengar entah kenapa membuat desiran asing dalam dirinya.

"Ada lagi?"

"Agashi ingin lebih dari aku merindukanmu?"

"...."

Mencari cinta tulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang