31. Terbongkar

1.4K 123 10
                                    


Hai haii Aku balik, lama ya nunggunya... hahahaha sorry guysssss...

Aku ingatkan lagi ke kalian tolong vote. Dan komen oke. Makasih juga yang udah Vott...

Ohh iya jangan lupa Follow aku untuk yang belum....... makasih

Bacanya pelan pelan saja ya guysss......

Maaf kalau banyak typo aku bukan manusia sempurna........

Happy Reading............

................................♡♡♡♡....................................

Lisa dan rose dibuat bingung dengan tatapan irene. Irene masih terdiam menatap tajam.

"Kamu__" irene sedikit menjeda kaliamatnya.

"__Menyukai Adikku?" sambung irene.

"Jennie eoh" lanjut irene menambahi.

Semua otot di seluruh tubuh lisa menjadi kaku, otaknya berputar mencerna ucapan irene beberapa detik yang telah berlalu. Debaran di dadanya berpacu tak beraturan, nafasnya memburu, tenggorokannya tercekat bahkan susah menelan salvianya sendiri. Lidahnya menjadi kaku. Lisa tau apa maksud dari perkatan gadis cantik di depannya. Sebisa mungkin lisa harus tenang. Rasa takut muncul begitu saja merenggut fikirannya.

Rose tak kalah shock mendengar tutur kata sahabat sekaligus telah ia anggap sebagai eonni-nya. Rose sangat gelisah sekarang, ia menatap lisa dan irene bergantian, ia menunggu jawaban dari lisa.

Tatapan tajam netra milik irene menusuk tembus netra hazel yang kini terpancar kegelisahan dan rasa takut.

"A apa maksud anda Ms.?" Lisa berucap terbata.

"Apa masih kurang jelas ucapanku tadi?"

"A akuu sungguh ti tidak mengerti maksud anda"

"Tidak usah mengelak lisa. Dari pertama kali kita bertemu aku menaruh curiga padamu, dari caramu menatap jennie itu sangat berbeda. Cinta.. benar bukan?. Apa lagi tadi.... gerak tubuhmu sangat jelas, dari caramu memeluknya. Itu bukan pelukan dari seorang sahabat, tapi orang yang sedang jatuh cinta"

Disana lisa tertawa canggung, seolah memberi tau nya bahwa, apa yang ia ucapkan tentang nya tidaklah benar. Rosé semakin gelisah di sana menyimak pembicaraan kedua sahabatnya.

"Kamu ingin menyangkal ku, dengan tawamu itu?, Aku tidak bodoh!"

Perlahan lisa berhenti tertawa lalu menatap irene dengan sendu. Ia sadar tidak bisa mengelak lagi. Apa begitu ketara hingga irene bisa mengetahuinya?. Apa lisa harus jujur? Tapi ia takut irene akan memberi tahu jennie. Tidak, lisa tidak ingin jennie tahu secepat ini apa lagi dari orang lain bukan dirinya. Lisa tidak ingin ini terjadi, baru saja lisa merajut pendekatan yang bisa di bilang sangat sulit, bahkan berbulan-bulan lamanya. Lisa tidak ingin dijauhi, dibenci.

Rose melihat lisa disampingnya tidak bisa berucap kata, hanya diam terpaku. Lalu rose memberanikan diri membuka suara.

"Eonnie, sepertinya kamu salah faham, mengartikan ini semua..."

"Oh ya.. aku salah, jika begitu, kenapa kau secemas ini Rosé?" Ujar Irene menatap nya tajam sembari tersenyum miring.

Diam. Rose tak lagi berucap. Otaknya tak bisa merangkai kata menjadi kalimat. Ia tidak bisa mengelak.

Beralih irene menatap lisa kedua tanganya nersedekap dada. Ia tidak menghiraukan beberapa pasang mata yang beralalu lalang melewati mereka dengan rasa heran.

Mencari cinta tulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang