(1)

1.8K 143 11
                                    














































Dorr! Dorr!











Travis A. Hiddleston adalah seorang mafia cold-blood. Dia terhenti dari acara membunuhnya apabila orang kanannya sekaligus sahabatnya iaitu Kevin tiba tiba menelpon nya dan berkata bahawa besok pagi ternyata ada acara besar di perancis yang disukai oleh seluruh konglomerat. Ia adalah acara pelelangan manusia. Selama Travis hidup, tiada yang pernah sukses untuk menarik perhatiannya di acara pelelangan tetapi dia yang kebetulan lagi bosan pun berdehem pelan. Nggak salah kan kalau pergi kesana untuk sekadar menghilangkan bosan?

Dia mematikan panggilan sepihak dan menatap ke arah orang di depannya yang sedang meringkuk menahan sakit karena tembakan di perut dan tangannya. Travis tersenyum miring dan alisnya terangkat sebelah. Manusia sampah di depannya ini bisa-bisanya masih hidup walaupun darahnya udah hampir habis. Dia kemudian menendang tubuh itu dan menekan kakinya di dada orang tersebut sehingga nafas nya terputus-putus.

"So mr. Jerry? Still don't wanna talk?"

Orang tersebut terbatuk darah dan membalas tatapan dingin Travis dengan terkekeh pelan.

"Never Hiddleston! I'd rather not"

Wajah Travis semakin datar dengan tatapan nya yang dingin. Lalu dia meninju lelaki yang terkapar lemah itu dengan kuat berkali-kali sehingga dia puas. Setelahnya dia pun berdiri dan mengelap tangannya menggunakan sapu tangan sebelum menyuruh orang bawahannya untuk menghabisi pemuda yang enggan membuka mulut itu. Ck! Setia banget ke tuannya yang kayak sampah itu asal mendapat uang yang banyak.

Dia melangkah ke ruangannya di lantai tiga mansion megah itu dan mendapati Kevin sedang terduduk di sofa sambil menyeruput teh hangat. Tatapan dingin dia berikan untuk Kevin yang wajahnya seperti tidak berdosa. Kevin nyengir dan wajahnya kembali serius apabila dia berhenti meminum teh tersebut.

"Trav, kita harus bergerak malam ini jika lo mau pergi ke acara tersebut"

Travis mengangguk sembari memeriksa berkas-berkas yang perlu diselesaikan secepat yang mungkin karena dia hendak pergi ke Perancis pada malam ini. Dia tidak tahu kenapa tetapi seperti ada benda yang menariknya untuk pergi ke Perancis. Dia pengen ikutin firasatnya kali ini.

"Ah kev, lo sudah menyediakan penerbangan malam ini bukan?"

"Sudah. Kita akan menaiki private jet lo supaya cepat sampai"

Travis sekali lagi mengangguk dan menyelesaikan berkas-berkasnya. Dia menghelas nafas nya dan memijit pangkal hidung mancungnya dengan lelah. Menjadi mafia amat melelahkan terlebih lagi dia juga harus meneruskan perusahaan bapanya. Kemudian dia terlihat sticky note yang dia simpan dari 12 tahun silam, hatinya merasa sakit. Dia kangen sama orang yang memberinya sticky note itu.


































"Why i can't forget about you even after twelve years has passed?"

























Destined
































Seorang pemuda manis sedang meringkuk ketakutan. Dia sering dipukul dan dikurung dibilik bawah tanah. Hanya diberi makan dua kali sehari dengan proporsi yang sedikit membuatkan dia lemah dan tidak berdaya. Tetapi dia tetap bersyukur karena keluarganya tetap nggak membuangnya dan masih diijinkan untuk tinggal di mansion ini walaupun hanya di kamar bawah tanah. Tetapi semuanya over apabila dia tiba-tiba dibawa ke bilik nya sebelum ini untuk dirias dan dipakaikan kemeja putih tipis kebesaran tanpa celana. Dia yang nggak ada ide merasa hairan dengan perlakuan maid di mansion itu dan akhirnya bertanya menjadikan maid itu menjawab seadanya serba-salah. Mata maid itu berkaca-kaca karena dia udah kenal dengan tuan muda di mansion itu lebih 10 tahun dan menganggap cowok itu sebagai anaknya sendiri. Tetapi dia tidak ada daya untuk membantah apalagi melawan suruhan majikannya yang berhati busuk itu.

Destined [ hajeongwoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang