(2)

1.8K 114 24
                                    

Warn🔞















































Travis menatap ke arah cowok manis di depannya yang sedang menunduk. Hatinya sakit melihat Justin kurus dan tidak bertenaga.
Dia mengelus pipi tirus itu dan menuntun dagu nya mendongak untuk melihat ke arahnya.

"Kau.. Justin McAnderson bukan?"

Netra serigala justin yang berkaca-kaca siap menumpahkan air mata sontak membulat. Dia kaget karena sebelum ini tidak ada yang pernah mengenalinya disebabkan dia dikurung selama bertahun-tahun.

"K-kau.. b-bagaimana kau b-bisa mengenaliku?"

Travis tersenyum tulus dan mencium punggung tangan justin dengan lembu membuatkan dia semakin kaget serta semburat merah tercipta di wajahnya yang manis.

"Kau sudah melupai ku? Apa nama Travis cukup untuk memulihkan ingatan mu tentangku?"

Justin terdiam. Otaknya segera mengimbas kembali memorinya dulu tentang Travis. Matanya membola dan menatap tidak percaya ke arah Travis, yang kini juga menatapnya.

"K-kakel semasa aku sd?"

Travis tersenyum bahagia dan mengusak rambut justin dengan sayang. Hatinya bahagia karena justin masih mengingatinya.

"Ya itu aku. Aku masih menyukai mu sehingga sekarang dan nggak bisa melupakan mu. Apakah kamu mau menjadi permaisuri hati ku?"

Justin menatap malu ke arah Travis yang dengan wajah datar gantengnya berkata sedemikian. Jantung justin serasa pengen copot apabila travis seperti ingin melamarnya.

Justin dengan wajah yang memerah mengangguk dan ingin berlari keluar dari kamar Travis tetapi terlambat apabila ada tangan kekar yang menahannya dari belakang. Travis menghirup aroma manis justin dan mengecup tengkuk nya berkali-kali membuatkan justin semakin diterpa rasa malu.

Tiba-tiba dirinya diangkat dan dibanting ke ranjang besar tersebut. Travis mengungkung nya dan mengecup bibirnya lembut. Justin menutup matanya karena semakin malu apabila Travis menjilat dan membuat tanda kepemilikan yang banyak di kawasan leher, bahu dan dadanya.

Apabila Travis ingin membuka kaos putihnya, justin menahan tangan lelaki tampan itu dengan segera. Travis yang heran memilih berhenti dan mengelus pipi justin.

"Masih nggak siap? Gakpapa aku bisa nunggu"

Justin menggeleng dengan wajahnya yang merah membuatkan Travis semakin heran. Justin membuka sendiri pakaiannya dan tubuhnya yang terdapat sedikit parut membuatkan Travis mengeraskan rahangnya.

"Siapa?"

Travis dengan dingin bertanya. He's beyond furious right now! Who dares to do this to his lover?

"A-ayah..t-tapi gakpapa sih aku udah sembuh"

Justin menjawab dengan senyuman manis yang terpatri di wajahnya semakin membuatkan Travis ingin membunuh Mr. McAnderson sekarang juga.

Kenapa parut nya hanya sedikit? Karena seminggu sebelum dia di lelang, mr. McAnderson menyuruh dokter pribadi keluarga mereka untuk mengobati justin dan menyembuhkan luka-lukanya. Dalam tempoh seminggu selepasnya, justin tidak disiksa tetapi dibiarkan kelaparan sahaja. Anjir emang keluarga setan.

Justin memeluk Travis dengan erat dan membenamkan wajahnya di ceruk leher yang lebih tua. Aroma Travis yang unik dan maskulin membuatkan Justin mabok pengen disentuh buat pertama kalinya. Dia duduk di pangkuan Travis dan tangannya terulur untuk mengusap wajah tampan Travis. Alis Travis terangkat apabila Justin mendekat dan mencium pipinya.

Destined [ hajeongwoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang