Travis melangkah ke dalam sebuah restoran mewah diikuti kevin dibelakangnya. Siang ini dia harus bertemu dengan seorang rakan bisnis yang akan menjalankan proyek bersamanya. Kevin menarik kursi di depannya dan mempersilahkan travis duduk membuatkan sosok yang kononnya rakan bisnis bernama mr. Holland tersenyum dan bangkit untuk menjabat tangan travis."How have you been mr. Travis?"
"So far so good, how about you mr. Holland?"
Ujung bibir Mr. Holland terangkat sedikit sebelum dia mengangkat kedua bahunya.
"Fine I'm good. Can't wait to finally make this project real with you Mr. Travis"
Travis tersenyum dingin dan mengangguk sedangkan kevin yang berdiri di belakangnya hanya setia memperhatikan gerak-gerik lelaki keriput itu. Because oh well, he seems mischievous and strange in kevin's eyes.
Kevin yang sedang memperhatikan sekeliling ruang makan vvip itu kini merasa ada yang aneh dengan situasi. Dia kemudiannya berbisik di telinga travis dan berlalu keluar apabila mendapat anggukan dari bosnya itu. Alangkah terkejutnya dia apabila perkara pertama yang matanya tangkap adalah seorang sosok yang ia kenal sedang duduk bersama seorang lelaki yang adalah musuh travis. Ya itu justin.
Dia mendekati ke arah mereka sambil melihat ke arah semua cctv di setiap penjuru restoran lima bintang tersebut yang seperti hidup tetapi hakikatnya tidak. Kevin bisa tau karena dia pakar. Otaknya berputar dan seperti jangkaannya memang ada yang aneh. Mereka kayaknya ingin menargetkan justin karena tau justin itu siapanya travis.
"Nice to meet you again kevin. How are you?"
Kevin yang sok ramah pun tersenyum ganteng dan mengangguk. Justin yang melihat keberadaan kevin didepan mereka hanya bisa melotot kaget.
"I'm fine thank you. Long time no see jaden, where have you been all these time?"
Jaden terkekeh dan membalas senyuman kevin sambil melihat ke arah justin yang sedang tertunduk.
"Well, I handled many projects overseas that's why. By the way, this cute guy here is accompanying me to eat lunch together. Do you perhaps want to join us?"
Kevin menggeleng sok sopan dan melihat ke arah justin dari ujung matanya yang juga sedang melihat ke arahnya seperti sedang bertelepati membuatkan sudut bibir jaden ternaik forming a small smirk.
"Thanks but I have to handle some jobs so if you can excuse me then"
Jaden mengangguk dan kevin berlalu dengan wajah yang dingin. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan segera menghubungi Sam Marco, seseorang dari sniper team.
"Make sure to gather the whole team right now. We can't risk anything or travis will kill us all so be prepared in about ten minutes, this is going to be so much fun"
"Oh dan jangan lupa bawa pergi justin dari jaden"
Kevin memutuskan panggilan sepihak dan melangkah ke ruang kosong di dalam gedung restoran itu. Dia memasang airpod nya dan mendengarkan hal yang dibicarakan mr. Holland dan bosnya.
"Unfortunately i think I can't do this project with you Mr. Holland. I'm more than upset you fake your own signature on the contract paper"
"No it must be a misunderstanding. I'm sure I don't do something like that mr. Hiddleston"
"Hahaha sure. Yeah i think so too because i trust you Mr. Holland, so let's proceed"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destined [ hajeongwoo ]
FanfictionJustin McAnderson is Travis A. Hiddleston's first love since elementary school. Bxb Mature🔞🔞🔞 Bahasa campur Travis x Justin