Justin terbangun dari tidurnya dan merasakan badannya seperti remuk dilanggar lori. Dia mencoba duduk tetapi lubangnya amat perih, seketika bayangan tentang semalam bermain dimindanya. Wajahnya memerah dan dia menunduk apabila terdengar pintu kamar mandi terbuka. Travis menapak ke arah Justin dan mencium bibir manis itu sekilas."You're up. Goodmorning baby boy"
Dia enggan menatap wajah Travis karena wajah manisnya sekarang udah kayak kepiting rebus.
"Baby, why? You're not okay? What do you want me to do hm? I'll do as you say"
Justin tetap terdiam sehingga Travis akhirnya mendongakkan kepalanya dan mengecup pipinya. Travis kemudian paham apabila melihat wajah Justin yang bersemu dan netra serigalanya yang melihat kemana-mana asalkan bukan matanya.
"Wolfie? Are you shy about last night?"
Justin mengangguk dan kemudian bersembunyi di dalam selimut tebal Travis. Dia mengutuk dirinya yang binal semalam. Salahkan aja Travis yang bikin dia mabuk kepayang dengan aroma maskulin dan segala sentuhan nya itu.
Travis terkekeh pelan apabila Justin bertingkah malu seperti ini. Lucu banget dia pengen karungin. Dia menarik selimut tebal itu dengan kuat dan Justin yang tidak ingin kalah pun menatik kembali. Akhirnya dengan sekali tarik, selimut tebal itu terbang ke lantai menampakkan Justin dengan tubuh polos yang wajahnya masih bersemu.
Travis mengaku, Justin amat seksi. Dia ingin menerkam Justin sekarang juga jika tidak ingat yang mereka udah bercinta dengan puas semalam. Travis kemudian menggendong tubuh Justin dan meletakkannya di dalam bak mandi yang terisi oleh air bunga yang hangat.
Setelah habis membersihkan diri, Justin mendudukkan dirinya di kasur bersama Travis. Tiba tiba dia membuka kaos Travis membuat laki-laki ganteng itu kaget. Justin menyentuh cakaran nya pada punggung Travis dan merasa bersalah.
"Pasti sakit kan? Maaf ya travis"
Justin mencicit pelan dengan wajah serba-salah. Travis hanya tersenyum dan mengusak gemas surai lembut Justin.
"Gapapa kok, ini lebih baik dibanding perih bawahnya kamu. Maaf kayaknya aku kelepasan semalam, kasar banget ya?"
Hati Justin menghangat mendengar kata-kata dan perlakuan caring dari Travis. Dia menggeleng dan segera mencari obat untuk dioles ke punggung travis.
"Hehe gapapa kok, lagian aku juga yang minta"
Travis terkekeh gemas dan membawa Justin ke dekapan hangat. Setelah itu dia mengolesi obat kepunggung Travis yang penuh dengan cakarannya.
"Justin?"
Justin menatap ke netra teduh Travis dan tersenyum manis.
"Bisa gak kamu manggil aku.. mas atau daddy?"
Sumpah demi apa Travis menanyakan perkara itu, dia merutuki dirinya yang dengan bodohnya kelepasan. Soalnya dia sebolehnya gakmau nakutin lelaki manis itu.
"Y-ya? B-bisa aja sih kalo kamu mau"
Justin bergumam pelan dihiasi semburat merah di wajahnya. Walaupun begitu, Travis tetap mendengarnya karena telinganya yang tajam kek burung hantu.
"Seriusan nih?"
Senyuman mengambang di wajah datar Travis apabila Justin mengangguk malu-malu. Dia memeluk pemuda manis itu dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Justin sambil menghirup aroma wangi yang membuatnya gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destined [ hajeongwoo ]
FanfictionJustin McAnderson is Travis A. Hiddleston's first love since elementary school. Bxb Mature🔞🔞🔞 Bahasa campur Travis x Justin