Hii, selamat membaca. <3 jgn lupa klik bintang dibawah ya.
Kau berjalan diantara gemericik air yang jatuh dengan derasnya. Hari yang cukup sial bisa dibilang, karena prediksi cuaca yang kau tonton satu jam sebelumnya meleset besar.
kau kira sepanjang hari akan cerah, namun kemudian langit malah menangis disertai amarahnya. Memang bodoh.
Kau merutuki dirimu sendiri. Apalagi kau baru saja selesai berbelanja karena perutmu terlampau sangat kelaparan.
Ingin makan ramen, pikirmu.
Oleh karena itu, berbekal kepastian tentang ramalan cuaca yang tidak tentu tadi, dengan percaya dirinya kau melangkah menerobos jalanan demi membeli dua bungkus ramen.
Malangnya selesai membayar kau mendengar petir bergemuruh dan sesaat kemudian hujan turun.
Begitu Menyebalkan.
“Kenapa hujan tidak turun waktu aku sampai rumah saja sih?” Keluhmu kesal dengan kantung belanjaan di tangan.
Kau menoleh ke kanan dan kiri, melihat orang-orang berjalan sambil memayungi diri. Lagi-lagi kau merutuki dirimu sendiri, ramalan cuaca bodoh. Runtukmu.
“Oh, bubs? Kenapa kau ada disini?”
Disaat kau memperhatikan orang-orang yang sedang asyik membuka payung, suara seseorang mengagetkanmu.
“Jimin-ah! Astaga, aku kaget sekali. Kenapa kau bisa ada disini?” Tanyamu tanpa sadar mengulang pertanyaan pria itu.
“Aku baru saja kembali setelah mengantar ibuku. Kau sendiri? Kenapa berdiam disini? Lupa bawa payung?” Tebaknya amat sangat tepat.
Kau meringis dan mengiyakan. Malu sekali sebenarnya. “Haha, aku baru saja selesai berbelanja, tapi tepat saat aku keluar langit menangis. Jadi terpaksa aku akan menunggu sang hujan tenang kembali.” Jawabmu resah.
Oh ayolah, perutmu sudah keroncongan sedari tadi. Kau ingin segera memasak ramen dan memakannya.
“Mau aku antar bubs? Kau bisa sakit jika menunggu terus. Bagaimana kalau hujannya tidak berhenti?”
Tawaran lelaki yang memanggilku dengan sebutan ‘bubs’ itu tentu saja tidak bisa kau tolak. Dengan cepat dirimu mengiyakan.
Lantas elihat reaksimu, Jimin terkekeh dan mengambil belanjaan dari tanganmu tanpa persetujuan.
“Ya—”
“Tidak baik seorang gadis membawa barang berat di tengah hujan seperti ini. Tenang saja aku tidak akan mencurinya.” Jelasnya sambil bercanda.
Kau tersenyum dan dengan hati menghangat membiarkan Jimin membawakan belanjaanmu. “Kalau begitu biar aku yang pegang payungnya.”
[]
Jimin x You lagii. hehe. ini pendek juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Suprise | PJM x You ✔
Fanfiction[COMPLETE•Follow first] bagaimana jika Jimin menjadi kekasihmu? Short Story. Park Jimin x You. "Malam ini, ayo bertemu." @2019. -혜치-