Maaf ganggu notif, cuma mau update JiminxYou aja tiba-tiba.. Btw, trmksh atas 1k readers semuanya. 💜
***
"Jimin-ah! Berhenti!" Kau terkekeh dan berlari menyusuri ladang penuh bunga ketika Jimin menggelitiki perutmu.
"Aku akan menangkapmu!" Jimin ikut tertawa melihatmu. Dengan jurus andalannya, pria itu berlari dan dalam sekejap berhasil melingkarkan tangannya ke perutmu.
Kau berusaha melepaskan diri dan merengek. "Jim, kau curang! Kau tahu aku tidak bisa berlari secepat itu."
Jimin mencium pipimu gemas. "Kalau tahu kenapa lari?"
"Menyebalkan!" Kau mendengus dan berbalik hingga wajah kalian saling berhadapan. "Kau menyukai ku atau tidak?"
"Tentu saja Sweety Pie."
"Kalau begitu, cium?"
Dengan senang hati Jimin mengangguk dan mencium bibirmu. Kau tersenyum dan ikut membalas ciuman manis itu.
"Sweety, sweety pie.. Ayo bangun, ini sudah pagi. Kau mau melewatkan kuliah?"
Suara entah darimana tiba-tiba saja mengganggumu. Kau hendak menutupnya menggunakan bantal, namun lagi-lagi suara itu kembali mengusik.
"Jangan tidur lagi, berhentilah bermimpi. Ayo bangun!"
Kau berdeham malas dan seketika menyadari bahwa tadi semua hanyalah mimpi. Kau memukul bantal kesal dan membalikkan badan.
"Kau pasti bermimpi tentang kita ya?"
Dengan setengah sadar, kau berusaha membuka mata dan mendapat kekasihmu sedang berada di depanmu.
"Jim.. Menyingkirlah."
"Kau bermimpi tentang apa hmm?"
Kau menggeleng dan berusaha menyembunyikan diri. "Pergi."
"Ayo, beritahu aku!" Sungut Jimin tetap tidak mau kalah, penasaran.
Kau dengan malas membalikkan badan dan menatapnya. "Hanya mimpi biasa."
"Bohong. Kalau cuma mimpi biasa kenapa sampai tersenyum?"
"I-itu, kau!"
"Aku?" Tanyanya menunjuk diri sendiri. "Aku pasti menciummu ya disana sehingga kau tersenyum seperti orang gila?"
"Menyebalkan!" Kau lebih memilih bangkit dari kasur dan pergi ke kamar mandi secepat kilat. Terlalu malu jika percakapan itu dilanjutkan. Bisa-bisa Jimin menggodamu seharian.
…
"Sweety, kau mau roti atau susu?"
Kau menatap ke arah Jimin yang tengah sibuk berkutat di dapur. "Kau membuat roti?"
Jimin mengangguk. "Kau kan kuliah pagi, pacarku itu tidak boleh sakit."
Kau terkekeh dan membuka mulut. "Aku mau roti. Suapi."
Jimin menurut dan memasukkan sepotong roti ke dalam mulutmu. Kau tersenyum dan mengunyahnya.
"Sweety, setelah kelasmu selesai, mau makan siang bersama tidak?"
Kau mengangguk. "Apa kau tidak ada kuliah Jim? Gayamu seperti ingin menjemputku saja."
Jimin mencubit hidungmu gemas. "Kau lupa kalau dosenku membubarkan kelas hari ini?"
"Oh ya?"
Jimin mengangguk. "Kau mau kuberi obat agar tidak pelupa, tidak?"
Kau dengan polos mengangguk. "Memangnya ada?"
"Ada."
Tiba-tiba saja Jimin mengecup bibirmu secepat kilat. "Hari ini aku akan menjemputmu."
Cup.
Jimin kembali mencium bibirmu. "Setelah itu, kita akan makan siang."
Cup.
Jimin mencium bibirmu lagi. "Setelah makan siang kita akan pulang. Sekarang kau ingat?"
Kau masih terkejut dengan tindakan Jimin. "Jim! Kau!" Pipimu memerah.
"Kau ingat tidak? Kalau tidak akan akan menciummu lagi." Ujarnya bersiap-siap.
"Hari ini kau akan menjemputku dan kita akan makan siang lalu pulang." Ucapmu dengan cepat mengulangi perkataan Jimin.
Jimin tersenyum. "Berguna kan obatnya? Jadi setiap kali kau lupa, aku akan menciummu. Jadi bersiap-siap lah, sayang."
"Jim, kau menyebalkan!"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Suprise | PJM x You ✔
Fanfiction[COMPLETE•Follow first] bagaimana jika Jimin menjadi kekasihmu? Short Story. Park Jimin x You. "Malam ini, ayo bertemu." @2019. -혜치-