Pt. 4

86 10 0
                                    

“Jimin-ah, lihat! Salju pertama turun!” Kau memekik senang begitu melihat butiran-butiran salju putih tersebut jatuh ke sekitar jalanan. Indah sekali.

“Hati-hati, kau bisa tertabrak.” Ujar Jimin memperingatkan karena kalian ada di tepi jalan yang sedang ramai sekarang. Sekedar informasi, kalian baru saja selesai belajar bersama dan memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar begitu salju tiba-tiba menyapa.

“Jimin-ah,”

“Hm?” Pria itu menoleh, menunggumu lanjut berbicara.

Kau tersenyum samar dan menengadahkan tangan, membiarkan beberapa butiran kapas putih itu jatuh diatasnya. “Katanya kalau kita bersama orang yang kita cintai pada saat salju pertama turun, hubungan keduanya akan bertahan sampai maut memisahkan.”

Jimin berbalik kearahmu, tangannya mengambil salju yang terletak ditanganmu dan meniupnya halus, “Kalau begitu, hubungan kita berdua juga akan terus bertahan sampai maut memisahkan nanti.”

Kau tersenyum tipis sembari menunduk, jalanan sudah tertutup oleh banyak salju yang mulai turun. “Hubungan ... sebagai teman kan.” Gumammu pelan.

Bubs, ayo kita makan bersama nanti malam.”

“A-apa?” Kau menoleh—menatap Jimin heran, tidak biasanya ia mengajakmu keluar pada saat malam hari.

“Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” Jimin menatapmu dalam. “Dan aku tidak yakin apakah keberanianku akan datang lagi selain malam ini.”




[]

A Sweet Suprise | PJM x You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang