2 | B E R T E M U

17 3 2
                                    

Hari ini aku datang ke Sekolah lebih pagi dari yang lain, tapi memang ku selalu datang pagi, karena aku ciri-ciri anak rajin gitu, hehehe.

Di dalam kelas sudah ada Eka. Dia memang lebih rajin dariku, padahal jarak rumah dia lebih jauh dariku.

"Pagi Eka!" Sapa ku.

"Pagi Roul, tumben dateng pagi" kata Eka.

Bohong semuanya. Aku memang selalu datang pagi dasar Eka.

"Enak aja, aku selalu dateng pagi tau!" jawabku.

Oh iya asal kalian tahu saja, Eka ini sudah kenal denganku dari SD. Kita sudah berteman selama 6 tahun jadi dia suka bercanda.

"Iya percaya deh, hahaha" kata Eka.

Tuh kan aku benar. Aku itu anaknya rajin ya.

Setelah percakapan singkat dengan Eka. Aku langsung duduk di kursiku sendiri. Aku tidak mempunyai teman sebangku karena teman yang duduk di sebelah pindah sekolah. Aku duduk di bangku ke tiga dari depan. Di depan ku ada Bella dan Hani serta di belakang ada para lelaki yang selalu saja mencari masalah denganku.

Oh iya di sekolah ku tidak boleh membawa alat komunikasi, jadi aku hanya duduk di kursi sambil membaca buku yang ku pinjam dari Bella kemarin.

Aku membaca buku dengan khusu sampai ada sebuah tangan besar yang tiba-tiba menutup buku yang sedang ku baca.

"Heh, gak sopan kamu!, orang lagi baca di ganggu-ganggu" kataku kesal.

Mau tahu tidak siapa yang berani-beraninya menggangguku?, Kalian pasti penasaran. Orang itu adalah Putra orang yang duduk di belakangku.

Pagi-pagi sudah buat orang emosi saja dia, bisa-bisa aku darah tinggi duduk di depan makhluk ini.

"Sok rajin kamu!" katanya sambil duduk di bangku kedua dari belakangku.

Ingin rasanya aku memegang kerah baju dan memukulnya sekali saja.

"Aku memang rajin, tidak  lo kebluk" balasku.

Kebluk itu seperti orang yang pemalas kalau dalam bahasa Sunda.

"Ngenah wae, sotoy maneh ngomong teh" balas dia lagi. (Enak saja, sok tau kamu ngomong tuh)

"Fakta itu fakta!" kataku sedikit berteriak.

Akhirnya dia diam juga, masih pagi sudah buat orang kesal saja.

Aku kembali membaca buku novel tadi, andai boleh membawa handphone pasti aku sudah mendengarkan lagu. Membaca novel sambil mendengarkan lagu itu adalah sesuatu yang kusukai.

Aku seperti terserap ke dalam buku karena tidak menyadari kelas sudah penuh dengan teman-teman kelas.

Bella, Hani, Vanes juga sudah ada di bangkunya masing-masing.

"Roul ikut main UNO ga?" tanya Bella.

"Gak, kalian aja gue lagi asik baca" kataku.

Kalian tau kan UNO?. UNO itu permainan kartu yang berbeda dari kartu biasanya. Kita suka sekali bermain UNO dikelas.

"Roul liat pr!" kata Rival di bangku kedua dari belakang.

"Dih, nyontek mulu lo kerjain sendiri kek" kataku.

Posisi dudukku sekarang membelakangi tembok dan meluruskan kaki diantara kursi sampingku.

"Ayo dong, jangan pelit, nanti gue jajanin" katanya.

Karena aku terlalu baik, aku mencari buku matematika di dalam tas dan memberikan kepadanya.

"Nih satu angka goceng" kataku sambil memberi buku.

Tentang NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang