1. Kakak Ketos pedofil

43 5 15
                                    


                 

Crashhh ....

Setetes cairan bening turun begitu deras menyapa permukaan bumi. Sumpah serapah mulai bermunculan ketika hujan semakin mengguyur membasahi para pejalan kaki, suasana yang amat dingin menyelimuti permukaan kulit, menutupi sang Surya yang enggan menampakkan sinarnya.

_

Senyum mengembang di wajah mungil seorang gadis berambut panjang berwarna kecoklatan sehingga menampilkan lesung pipinya yang amat dalam, suara gemercik hujan membuatnya bersenandung kecil menyanyikan sebuah lagu berjudul Filter yang dibuat oleh Park Jimin Anggota personil BTS yang sangat ia idolakan.


Gadis itu bernama Acha Septiansyah, ia seorang gadis mungil yang berusia  17 tahun dan sedang duduk di tingkat menengah atas kelas XI. Acha tinggal bersama ibunya yang mengelola sebuah kedai kecil di pinggiran jalan, semenjak ayahnya meninggal usaha ayahnya gulung tikar karena tidak ada yang bisa mengelola, saat itu Acha baru berusia 13 tahun dan belum mengerti apa-apa. Ayahnya meninggal disebabkan tabrak lari, sampai sekarang pelaku tabrak lari itu belum ditemukan, tapi Acha berjanji akan menemukannya dan membuatnya membayar penderitaan yang ayahnya rasakan.

"Acha cepat berangkat sekolah nanti terlambat nak."

"Iya bunda, Acha berangkat dulu." Acha berteriak  dari luar kedai dan berlari menerobos hujan,  ia sengaja memperlambat jalannya karena ingin menyapa hujan. Payung yang sebelumnya melindungi seluruh tubuhnya kini sengaja ditutup oleh Acha, kini rintik hujan mengguyur wajahnya dan membuat seragam sekolah yang ia kenakan sedikit basah.

Langkah kakinya terhenti ketika sebuah mobil berhenti tepat dihadapannya. Sosok laki-laki yang begitu asing baginya keluar dari dalam mobil dan membentang sebuah payung, tanpa seijin Acha tangan laki-laki itu meraih tangannya lalu menariknya masuk kedalam mobil, sehingga membuat bahunya terbentur Jok mobil.

"Eh Lo siapa ?" Acha yang berniat ingin kabur dari mobil itu membuatnya berusaha membuka pintu mobil. Namun sayangnya pintu tersebut dikunci.

"Jangan hujan-hujanan gue gasuka liatnya, ntar Lo sakit."

"Eh gue gak kenal sama lo, gak usah sok peduli jadi orang."

"Hah seriusan gak kenal gue ?? Gue Devan Arkana angkatan kelas XII dan Ketua osis, kepercayaan sekolah." Sombong Devan, kemudian memasang sabuk pengamannya dan melajukan mobil sport biru miliknya.

"Oh, terus apa hubungannya sama gue ??"

"Ya gak ada sih, gue gak sengaja liat lo dijalan, jadi yaudah sekalian aja."

"Gak usah sok baik, gue gak kenal sama lo!

"Udah diem, gue gak mau lo bolos lagi."

"Gue bolos gak ada hubungannya sama lo."

"Ada!! setiap absen di sekolah gue yang rekap dan gue bosen liat nama lo terus-terusan nongol di sono."

"Emang gue pikirin, Lo bukan siapa-siapa gue."

"Suka banget ya sama hujan ??"

"Bukan urusan lo!"

"Mending suka sama gue aja dan tinggalin hujan karena hujan bisa buat lo sakit." Devan menatap atensi mata Acha yang menatapnya heran, kemudian tersenyum dan kembali fokus menyetir.

"Gak ada yang bisa gantiin hujan di hati gue, apalagi lo!" Sentak Acha sambil membuka pintu mobil ketika Devan membuka kuncinya dan dibalas dengan senyuman manis yang jarang sekali Devan keluarkan. Bukan jarang tapi memang tak ada senyum sedikitpun yang terukir, kecuali kepada Acha seorang gadis mungil yang keras kepala. Gadis yang mungkin akan sangat terluka ketika mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang