~ Happy Reading ♡
“Sah!”
Kata itu memenuhi ruangan yang bernuansa putih abu-abu itu, dan kata itu juga sudah menjadi bukti bahwa sepasang pasutri itu sudah sah menjadi suami istri. Orang-orang tertawa bahagia karena menyambut pernikahan kedua insan itu.
“Jangan harap lo bisa hidup tenang,” bisik Vino
dengan seringaian kecil di telinga sang istri.Vino argantara Narendra sang CEO muda yang terkenal dengan ketampanannya dan terlahir di keluarga yang mapan, dan ia adalah incaran para kaum hawa, tapi sayangnya tidak ada yang membuatnya tertarik sedikit pun, dan pernikahan yang di laksanakan ini hanyalah paksaan dari dua belah pihak keluarga masing-masing.
~ VINO ARGANTARA NARENDRA
Sedangkan Acha hanya mengangguk paham dan berapa kali menelan salivanya dengan susah payah di kala mendengar ucapan eh ralat ancaman maut dari sang suami laknat.
Acha Deby Mahendra gadis cantik yang sekarang sudah sah menjadi istri seorang CEO muda, sebenarnya Acha juga tidak menginginkan pernikahan ini awalnya, tapi disaat bertemu dengan Vino perasaan aneh mulai muncul, dan ia bisa menebak bahwa ia sudah jatuh hati pada CEO kejam seperti Vino.
~ ACHA DEBY MAHENDRA
Acha melamun memikirkan ucapan Vino tadi, ia tak habis pikir dengan laki-laki yang berada di sampingnya itu, tampan tapi kejam itulah yang ada dipikiran Acha.
“Kok kamu melamun sih sayang?” celutuk Meli --ibu kandungnya Acha.
“Nggak kok Bun hehehe,” jawab Acha sambil nyengir.
“Hari inikan hari bahagia kamu Cha, jadi kamu harus senenglah,” peringat Meli.
“Iya Bundanya Acha yang cantik,” ujar Acha membuat Meli terkekeh geli.
Tak jauh dari Acha dan Meli, sudah ada segerombolan keluarga yang menghampiri kedua sejoli itu, sedangkan Vino kini tengah berkumpul dengan para temannya.
“Selamat ya dek,” seru Rey selaku kakak kandungnya Acha.
“Makacih Abang Rey yang gantengnya melebihi monyet Afrika,” pekik Acha membuat Rey memutar bola matanya malas.
“Baru tau kalo monyet Afrika ganteng,” tukas Rey dengan kesal.
Meli dan lainnya hanya tertawa ketika melihat tingkah kedua kakak beradik yang tidak pernah akur itu.
***
Acara resepsi telah selesai dan kini Acha sudah tiba di rumah barunya dan Vino, ia sedih karena harus meninggalkan orang tua dan kakaknya, dan di sini belum tentu ia bisa menemukan kehangatan dalam keluarga, apalagi saat mengingat ucapan Vino tadi siang membuatnya bergidik ngeri.
Tapi bagaimanapun ia telah sah menjadi istri Vino sang CEO kejam tapi tampan itu, jadi mau tak mau ia harus melayani Vino dengan baik, dan ia juga tak tau bagaimana nasib kedepannya hidup bersama laki-laki berwajah malaikat tapi berhati iblis itu.
“Lo maugua kunciin pintu biar lo tidur di luar?” tanya Vino dengan nada dingin.
“Eh enggak-enggak, iya aku masuk,” ucap Acha gelagapan kemudian menarik kopernya dan memasuki rumah besar itu.
Acha berjalan menyusuri rumah besar itu dengan koper yang tak henti di seretnya, ia bingung kamar ia yang mana, mau bertanya tapi ia takut jika Vino marah, karena laki-laki itu sudah istirahat di kamarnya.
“Duh gimana nih?” monolog Acha sambil mondar-mandir tidak jelas.
“Tanya aja deh, bodoamat mau dia marah apa enggak.”
Acha berjalan ke arah kamar Vino, dan mulai mengetuk pintu kamar itu dengan kuat, berapa kali sudah Acha mengetuk tapi tidak ada sahutan, dan tepat di ketukan ketiga pintu terbuka Acha tidak bisa menghentikan tangannya sehingga yang di ketuk bukan pintu melainkan Vino. Acha membelalakkan matanya dan menarik tangannya.
“Aws!” ringis Vino memegang batang hidungnya yang terkena ketukan maut Acha.
“Ma-maaf,” cicit Acha pelan.
“Lo tolol apa gimana sih?! ini tu sakit bego!” bentak Vino dengan emosi.
“Ya kan ga sengaja,” sanggah Acha.
“Pergi lo dari kamar gua!” usir Vino.
“Tapi kamar aku dimana?” tanya Acha was-was.
“Bodoamat!” teriak Vino dan masuk lagi ke kamarnya.
Brak!
“Eh kodok mati tenggelam!” latah Acha.
Dorongan pintu yang sangat keras membuat Acha refleks jadi latah.
Acha kembali menarik kopernya dan menjauh dari depan pintu kamar Vino, ia naik ke atas tangga dan mulai menyusuri setiap koridor itu, tak mau ambil pusing akhirnya ia masuk ke salah satu kamar yang bernuansa pink Beby sungguh Ferfeck di mata Acha.
Tak ingin berlama-lama Acha lansung menumbangkan bobot tubuhnya di atas ranjang, urusan pakaian biarlah itu menjadi urusan besok pagi, ia sangat lelah dan tak sanggup lagi untuk menata pakaiannya di dalam lemari.
***
Malam yang gelap kini telah berganti menjadi pagi yang belum di ketahui alurnya. Acha yang sudah bangun sedari tadi kini tengah sibuk berkutat dengan alat dapur, ia membuat sarapan pagi untuk Vino karena ia harus belajar menjadi istri yang baik.
30 menit akhirnya Acha sudah selesai membuat sarapan, ia menata makana di atas meja dengan rapi dan tinggal menunggu Vino saja. Terdengar derap langkah seseoeang dan mungkin itu Vino, Acha tersenyum manis ketika yang di nanti-nanti sudah datang.
“Sarapan dulu yuk kak,” ajak Acha.
“Sarapan?” tanya Vino sembari menautkan kedua alisnya.
“Iya, Acha udah masak banyak loh buat kakak,” ujar Acha sambil tersenyum manis.
“Oh kamu masak apa?” tanya Vino sambil berjalan ke arah meja makan.
“Ni Acha buatin kakak nasi goreng spesial buat kakak,” ucap Acha dengan senang karena Vino mau menerima makanan yang telah ia buat.
“Oh ini ya?” Vino mengambil sepiring nasi goreng itu dan.
Prang!
Vino menghempaskan sepiring nasi goreng itu kelantai sehingga nasi dan kaca berserakan menjadi satu, Acha menatap nanar ke lantai kemudian menatap Vino dengan mata berembun.
“Makanan sampah,” ejek Vino dan berlalu pergi.
Cairan bening itu sudah sukses berjatuhan dari pipi chubby milik Acha. Sakit adalah satu kata yang dapat mewakili perasaan Acha saat ini, bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan sarapan untuk suami tapi malah di buang dan di katai makanan sampah, siapa yang tidak sakit hati ketika di perlakukan seperti itu.
“Keknya aku udah salah jatuh cinta sama orang,” gumamnya dan menghapus air matanya dengan kasar, dan berjongkok untuk membersihkan piring-piring yang telah berserakan itu.
~Aceh
~ 3-10-2021
_________________________))))))))))))
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO KEJAM ITU SUAMIKU
Teen FictionAcha Deby Mahendra gadis cantik yang sekarang sudah sah menjadi istri seorang CEO muda, sebenarnya Acha juga tidak menginginkan pernikahan ini awalnya, tapi disaat bertemu dengan Vino perasaan aneh mulai muncul, dan ia bisa menebak bahwa ia sudah ja...