3. Bukan Begitu

13 4 0
                                    

"Eh bukan begitu maksudnya, saya suka sama interior rumah kamu iya rumah kamu" Tiba-tiba Rean merasa gugup setelah bisa-bisanya dia keceplosan untuk mengatakan kalimat saya suka kamu dipertemuan kedua mereka.

Echa yang melihat kepanikan Rean hanya tertawa "Iya pak makasih"

"Eum Cha? boleh jangan panggil saya pak atau bapak, saya masih muda." Ucap Rean sedikit kaku

Echa menoleh sambil menautkan kedua alisnya "Terus?"

"Panggil saya kakak saja, lagian saya bukan bapak kamu juga kan" Rean tertawa membuat Echa akan gugup apa yang dia liat

"Ya Allah manis banget ketawanya" gumam Echa

"Kamu udah sehat?" Kembali Rean bersuara setelah kecanggungan melanda mereka beberapa menit

"Alhamdulillah Pak eh Kak, cuma panas dikit doang kok" Jawab Echa dengan senyuman

"Maaf ya ga bawa apa-apa, maaf juga pasti mengganggu istirahat nya ya? tadi Tiara maksa ingin menjenguk kamu." Kata Rean dengan bumbu kebohongan, padahal dari sekolah dia yang bersemangat untuk menjenguk Echa, bukan Tiara. Dasar ya Rean:)

"Eum gapapa kok kak, ini juga terima kasih untuk makanannya, dan kak Rean sama Tiara tidak mengganggu waktu istirahat saya kok. Saya emang udah agak sehat kak" Jawab Echa dengan senyuman nya membuat Rean kembali menatap Echa tanpa berkedip

Echa yang merasa dirinya ditatap aneh langsung merasa gugup dan refleks memukul pelan lengan Rean, Rean tersontak kaget sambil mengaduh

"Eh maaf kak sakit ya? aduh saya minta maaf. Saya merasa aneh ditatap begitu kak hehe" Kata Echa sambil tertawa pelan

Rean terkekeh, hadeh bukannya merasa malu ya abia ketauan natap natap anak gadis malah ketawa

"Saya yang harusnya minta maaf, ga seharusnya saya menatap kamu begitu. Maafkan saya ya Echa." Ucap Rean sambil melihat-lihat ke arah lain meredakan kegugupan nya

Baru kali ini dia merasa gugup dan jantungnya bekerja lebih cepat, biasanya dia mengajar atau presentasi dihadapan para rektor tidak segugup ini, tapi kali ini? dirasa jantungnya akan copot karena bekerja lebih cepat dari biasanya

Mereka berdua kembali terdiam sampai Tiara dan Ibu Ranti kembali dari warung dengan kresek di tangan mereka

Rean yang melihat Ibu Ranti sedikit kesusahan langsung berdiri dan membantunya membawa kresek berisikan bahan makanan ke arah dapur. idaman bgt ga tuh Rean?

Tak lupa Echa pun membantu membereskan belanjaan Ibu Ranti, tinggalah Tiara dan Rean di ruang tamu

"Kamu mau pulang sekarang atau kapan? Om masih banyak kerjaan nih di kampus" Tanya Rean

Tiara menjawab hanya dengan anggukan sambil mengemut permen lolipop nya

Tak lama Echa pun kembali ke ruang tamu

"Eum Echa, sepertinya saya dan Tiara harus pulang, sudah siang. Saya juga masih banyak pekerjaan" Kata Rean

"Loh, ibu saya baru mau masak buat makan siang."

"Tidak usah repot-repot Cha, kita hanya menjenguk. Kami pamit ya, jangan lupa istirahat dan cepat sembuh Cha." Kata Rean sambil berdiri diikuti Tiara yang langsung memeluk Echa yang masih terduduk

"Kak Echa jangan lupa istirahat. Aku kangen di ajar sama Kak Echa, ga mau yang lain" Rengek Tiara membuat Echa terkekeh sambil mengelus-elus rambut lembut Tiara

"Iya sayang, kakak udah sehat kok. Hati-hati ya pulangnya, terima kasih juga sudah jenguk kakak" Echa melepaskan pelukannya dan berdiri, menggandeng tangan Tiara sambil keluar rumah

RECHA DAN RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang