Akhirnya, entah bagaimana caranya gadis bernama belakang Gwenly itu sampai di tempat perjanjian.
Sinaya bersama Hershel di sebelahnya memindai penampilan Kalyla dari atas sampai bawah, gadis itu nampak kacau dengan rambut berantakan seperti diterpa angin topan.
"Lo kenapa anjir?!"
"Kek abis kena topan aja lo, La" Sambung Hershel, setelah itu tak peduli lagi dan menyantap kembali makanannya yang sempat terjeda.
"Ya emang abis kena topan! Topan Nancy!!" Jawabnya kesal, dan mengambil duduk di tengah Hershel dan Sinaya, yang mana membuat cowok itu mendengus tak terima, lalu menggigit sepotong paha ayam di tangannya dengan kasar, seolah-olah itu Lyla. Gregetan dia sama Lyla karena sudah mengganggu acara berduaannya dengan Sinaya.
"Apa?!! Maksud Lo topan Nancy yang mematikan itu?!! Topan yang terjadi pada 7-22 September 1961 itu?!! Topan legendaris dengan kecepatan angin 213 mph itu? Topan yang menewaskan 194 orang di Jepang itu?! Yang menghilangkan 8 orang dan 4.972 orang terluka. Dan sekitar 11.359 rumah rusak dan membanjiri 20.078 rumah lain. Bahkan, banjir membuat 566 jembatan hanyut dan memicu 1146 tanah longsor! Beneran topan yang itu?! Seriusan?? Kok gue nggak ngerasain apa-apa??? Kan pengen juga!" serbu Sisi antusias, sementara Kalyla dengan ekspresi datarnya mendengarkan ocehan seorang Sinaya Ivory yang kecepatannya melampaui topan yang sedang di bicarakan itu sendiri.
"Apasih?! Lo ngomongin apaan si anjir?! Emang ada topan yang namanya Nancy??!" Tanya Harshel menanggapi omongan Sisi.
"Ada!! Masa Lo ga tau?!! Bahkan ada yang namanya topan Amy, topan Ida, topan Irma, topan Rita, topan Jun-" ocehan Sisi tertelan begitu saja ketika Kalyla dengan kurang ajarnya menyumpal mulut gadis itu menggunakan sepotong ayam, yang dia ambil di atas meja depannya.
"Makan tuh sayap!" Seru Kalyla puas melihat wajah lucu Sinaya yang mendelik padanya. Kemudian tawanya meledak bersama Harshel.
"Lagian kenapa topannya ga dinamain topan Sinaya aja sih?! Lebih cocok tau!! Iya ga, Shel?" ucapnya di sela tawa.
"Maksud Lo apaan ngomong gitu?! Nyindir gue?!" Sewot Sinaya tak terima.
"Ya emang kan?? Kecepatan ngomong Lo bahkan mau menyaingi topan nancy? Berapa ya? 345 kph kalo ga salah kan?" Kalyla nampak berpikir mengingatnya.
"Kok kalian tau begituan?" Tanya Hershel ingin ikut dalam topik ini.
"Makanya banyakin baca! Jangan ngegame mulu kerjaan Lo!" Jawab Lyla mengusap kasar wajah Hershel di sampingnya. Membuat cowok itu cemberut, kan wajahnya jadi kotor oleh tangan Lyla yang sempat ambil ayam buat nyumpal si Sisi tadi.
"Ngaca bego! Yang nemenin gue mabar juga elo!" Semprot Hershel tak terima. Kalyla hanya mengedikan bahu.
"Jorok Lo!" Balas Harshel menoyor kepala Lyla dari samping, gadis itu hendak mengambil sepotong ayam untuk dirinya sendiri, tepatnya sedang memilah bagian favoritnya, dada ayam.
"Sakit anjing si Hershel!!" Murka Lyla mengambil bantal sofa di dekatnya dan memukulkannya pada Hershel berulang kali.
Hershel tidak tahu saja jika Kalyla terjatuh dalam perjalanan kemari, belom lagi pakai acara ribut dulu dengan Nancy si pembuat onar. Bahkan kepalanya masih berdenyut sakit karena jambakan maut cewek blasteran itu.
"Ampun! Ampun! Ampun La! Sisi tolongin gue anjir!" Sisi hanya bisa meringis melihat Hershel tak berdaya meringkuk melindungi wajahnya dari sasaran pukulan demi pukulan Lyla yang memang bar-bar sekali.
"Mampus Lo!" Satu pukulan keras dan Lyla menyudahi aksinya menyiksa Hershel. Kembali duduk dengan tenang dan memulai acara makannya yang tertunda.
Hershel melirik Sisi takut-takut, melempar kode alias berbicara melalui telepati mata. Seperti 'kenapa ni bocah?!' Sisi hanya mengangkat bahu tak tahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO FUTURE
FanfictionThey just look like normal girls but who knows? Wanna play with them? Then come on, baby! Start : 17 Juli 2021 Finish : Cover by © kaivaibeeside Original story by © Choi_______