yeay, up lagii 😻
buat yang belum vote sama follow jangan lupa yaaaa di follow sama vote cerita iniii😁
|| Happy Reading ||
"Kamu udah pulang sayang? Kok tumben pulangnya malem."
Aquilla melirik kearah ruang tamunya. Disana ada Bianca sedang duduk santai ditemani secangkir teh hangat. Ia mendekati Bianca dengan senyuman manisnya.
"Aku abis main, maaf lupa kabarin bunda."
Bianca mengelus rambut Aquilla lembut, "Gak apa-apa, tapi lain kali kabarin bunda atau ayah ya?"
"Iya bunda."
"Yaudah sekarang kamu masuk kamar, terus langsung bersih-bersih dan istirahat. Tapi, kamu udah makan belum?"
Gelengan kepala Aquilla membuat Bianca terkekeh pelan.
"Berarti, sehabis bersih-bersih kamu makan dulu baru istirahat. Oke?"
Gadis itu berjalan meninggalkan ruang tamu, ia berjalan menuju kamar yang letaknya berada di lantai dua. Gadis itu memasuki kamarnya, lalu menyimpan tasnya dan segera berbaring di ranjang.
Setelah terdiam beberapa lama akhirnya Aquilla memutuskan untuk pergi membersihkan dirinya. ia melemparkan bath bomb ke bathup. Hingga tak lama kemudian air yang asalnya bening itu berubah menjadi penuh busa. Tak lupa ia menyalakan lilin aromaterapi yang membuatnya rileks.
Perlahan Aquilla melepaskan pakaiannya dan masuk ke bathup, ia bersandar pada ujung bathup tersebut dan mulai memejamkan matanya. Hah, bahkan saat ia memejamkan mata pun bayangan Sharga yang pertama kali muncul di pikirannya.
Entah apa yang Sharga perbuat padanya hingga ia menjadi tergila-gila pada Sharga. Padahal lelaki itu sudah menyakitinya, namun Aquilla seolah buta dengan semua sikap lelaki itu. Banyak perkataan dan perlakuan kasar dari Sharga, namun lagi-lagi ia selalu buta.
Berawal dari Sharga yang membantunya saat terluka dipinggir jalan membuat Aquilla merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Ia mencari tahu bahkan mengikuti kemanapun Sharga pergi dan akhirnya dia mengetahui dimana kelas lelaki itu, dan mulailah ia mengirimkan hadiah-hadiah kecil untuk Sharga.
Selang satu bulan, entah apa yang mempengaruhi Sharga saat itu hingga meminta Aquilla untuk menjadi kekasihnya. Aquila senang bukan main mendengar pernyataan cinta dari Sharga, tanpa berpikir panjang Aquilla menerima pernyataan cinta tersebut. Dengan syarat ia harus menyembunyikan status mereka di sekolah.
Semuanya terasa begitu indah, Sharga terlihat perhatian pada Aquilla, terkadang mereka menyempatkan waktu untuk menikmati akhir pekan berdua. Hingga Cleo datang dan mengubah semuanya. Aquilla merasa semua perhatian Sharga teralih pada gadis itu.
"Sayang? Mandinya udah selesai belum?"
Aquilla terbangun saat mendengar ketukan dan panggilan Bianca dari luar. Gadis itu menatap jarinya yang sudah berkeriput karena terlalu lama berendam. Sudah berapa lama ia berendam kira-kira?
"Sayang?" panggil Bianca sekali lagi.
"Im okay bun, aku udah selesai mandi." balas Aquilla.
"Abis ini langsung kebawah, bunda udah siapin makan malam."
Aquilla mengangguk walaupun ia tahu Bianca tak mungkin bisa melihat anggukannya itu. Ia bangkit dari bathup dan membersihkan dirinya sendiri sebelum akhirnya mengganti pakaian dan turun menemui Bianca.
"Udah selesai?" Aquilla mengangguk mengiyakan.
Aquilla duduk di kursinya, gadis itu menatap ke seisi meja makan. Dimana ayahnya? Tumben sekali ayahnya belum pulang. Sebenarnya disisi lain ia bersyukur ayahnya belum pulang karena ia tidak akan diberi pertanyaan oleh ayahnya karena pulang larut.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHARGA
Roman d'amour[ budayakan follow sebelum membaca ] Akibat melukai keluarganya dahulu Sharga Elano Bratawijaya berjanji untuk membalaskan dendam itu. Melalui putri Leon sebagai perantara balas dendamnya. Sharga terkekeh mengetahui bahwa putri Leon adalah salah sa...