O1. Kausa

33 4 2
                                    



"Cantik, bukan cuma bualan. Tapi beneran kamu cantik."


Mulai, celotehan yang buat Jingga merotasikan bola matanya.


"Dilihat dari mana pun.. gaada yang bagus di aku. Dasar, pembual."

Cibirnya kasar, tapi siapa yang tahu kalau hatinya tengah berdetak cepat hanya karena bualan itu.

"Jinggaー"

"Hm? Bisa diam nggak? Ini di perpustakaan."

Terpotong, padahal sang adam belum menyelesaikan celotehannya. Namun, Ia menurut perkataan sang puan dan menyusun buku - buku tebal sebagai tatakan kepalanya. Dan tertidur.

Hari itu, sang baskara menjingga hampir tenggelam terganti malam dan sunyi di perpustakaan. Namun tidak dengan jantung sang puan yang tak karuan melihat wajah polos pemuda pembual yang sedang terlelap dan mengusik fokus untuk belajar.

Sempurna  ||  Takashi MitsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang