Story|Sunghoon Harem

Side

Kim Sunoo

Park Sunghoon

Happy Reading

.

.

.

"Lo ngapain manggil gue kak?"

Kim Sunoo, pemuda tampan berstatus detektif itu bertanya pada pemuda dengan seragam kepolisian didepannya, sementara Jeon Doyum si pemuda yang dimaksud hanya menghela nafas sebelum akhirnya menyerahkan setumpuk dokumen

"Lo tau Jay Park?"anggukan Sunoo jadi jawaban, hey siapa yang tidak kenal dengan sosoknya? Pemuda yang dikenal tampan, pintar dan sukses di usia muda itu mampu menarik pandangan orang-orang untuk melihatnya, bonus tambahan dia juga diketahui memiliki istri yang cantik"dia suami sepupu gue, lo juga tau kan kalau dia jadi korban pembunuhan lima bulan lalu?"

"Maksud lo, gue harus nyelidikin kasus pembunuhan CEO muda itu?"

Doyum mengangguk, meng-iyakan pertanyaan si pemuda rubah itu

"Lo tau? Kasus kematian dia itu sulit banget buat gue sama kak Changha pecahin, walaupun istrinya maupun keluarga dia nggak bakal nuntut si pelaku, sekiranya mereka pengen supaya si pelaku ketangkep gitu aja"

"Bayarannya kalau gue bisa mecahin tuh kasus apa? Sepupu lo?"

Mendengar kalimat bercandaan sang sahabat, seketika tawa Doyum pun pecah

"Ya kalau lo mau sama janda anak tiga nggak papa"

____Side____

Bagaimana perasaan mu saat suami-mu meninggalkan mu dengan dua orang balita dan dalam keadaan hamil pula?

Sedih? Marah? Kecewa? Mungkin itu gambaran yang Sunghoon rasakan, ditinggal sang suami dengan kedua putranya yang masih berusia empat dan dua tahun adalah hal terberat untuk dirinya

Sunghoon masih ingat jelas, kala itu sang suami Park Jongseong mengabarinya bahwa dia akan pulang, setelah dua Minggu pergi keluar kota, suara suaminya, tawanya semuanya masih teringat jelas di ingatannya

Namun nyatanya, yang datang ke rumah besar keluarga mereka bukanlah sang suami, oh atau mungkin bisa dibilang sang suami pulang dengan puluhan polisi yang mengantarnya, bahkan termasuk kedua sepupunya

"Kakak tau kamu kuat Hoon, kakak tau kamu bisa rawat dan jaga Jungsung, Seongha dan calon ponakan kakak sendiri meskipun tanpa Jay"

"Maksud kakak apasih? Aku lagi nungguin Jongseong pulang, bukan nungguin kak Changha dateng buat minta makan, terus apa-apaan kakak dateng bawa rombongan sama ambulan gini? Mau marung di rumah ku?"

Jeon Changha, pemuda itu hanya menghela nafas kemudian memeluk tubuh sepupunya erat, air matanya mulai menetes seiring dengan nafasnya yang tercekat

"Jay, dia pulang Hoon, dia pulang ketempat dimana dia diciptakan Hoon"

"Mom, dad ana?"

Sunghoon tercekat mendengar pertanyaan dari putri kecilnya, sungguh bagaimana dia bisa bertahan tanpa sosok sang suami sedangkan anaknya saja belum lancar berbicara? Belum lagi sang malaikat kecil yang bahkan ayahnya saja belum mengetahui kehadirannya