rintik hujan untuk seokmin

9 3 0
                                    

Hujan, untuk sebagian orang itu adalah hal yang paling dinanti-nantinya atau mungkin sangat disukainya. Tapi untukku, tidak. Aku sangat membenci hujan, menurutku hujan sangat mengganggu, meskipun ya hujan adalah rahmat dari Tuhan, tapi... oh! sungguh aku sangat membencinya.

Apalagi pagi hari seperti ini, untung saja bukan hujan lebat. Tapi ini sangat dingin, bahkan aku tidak ingin mengangkat tubuhku dari kasur, rasanya ingin memakai selimut seharian ini.

Ketukan pintu menyadarkanku dari lamunan tentang betapa menyebalkannya hujan turun di pagi hari.

"Sayang, bangunlah ini sudah pagi. Kau harus pergi kuliah bukan?." Terdengar suara dari arah luar, tentu itu suara siapa lagi jika bukan Ibu tercintaku.

"Lima menit lagi Ibu, aku masih mengantuk, dan hari ini cuaca nya sangat dingin." Ucapku yang masih menyelimuti tubuhku.

Pintu terbuka dan terlihat sosok Ibuku yang berjalan ke arah ranjang kasurku.

"Astaga Seokmin, kamu sudah menjadi mahasiswa kenapa masih bermalas-malasan seperti ini?. Kamu harus belajar yang benar supaya bisa menjadi penerus perusahaan Ayah mu." Kata Ibuku, lagi-lagi dengan membahas 'perusahaan' dan 'pekerjaan'.

Satu hal yang tidak aku suka dari Ibuku, beliau selalu membahas tentang 'perusahaan dan pekerjaan' terus menerus. Ibuku sepertinya memang termasuk orang workaholic bahkan kepada anaknya sendiri.

"Baiklah Ibu, aku akan bangun dan berangkat kuliah." Jawabku dengan bermalas-malasan.

"Nah, ini baru anak Ibu. Lee Seokmin, calon CEO dari perusahaan Ayahnya." Ucap Ibu sembari terkekeh.

"Baiklah, baiklah, hentikan Ibu. Sudah Ibu keluar dulu aku akan bersiap-siap. Oh ya! Siapkan sarapan yang enak ya bu!!." Kata ku sambil mendorong pelan Ibu untuk keluar dari kamarku.

-----

Aku sudah berada diperjalanan untuk menuju kampus, tapi seketika aku ingin meminum sesuatu yang hangat. Sebelum jam kuliah dimulai aku memutuskan untuk mampir ke cafe yang berada di dekat kampus terlebih dahulu. Hanya ingin memesan satu cangkir hot chocolate.

Aku berlari dari mobil ke cafe karena takut pakaian ku akan basah semua terkena hujan. Ya, aku lupa membawa payung jadi aku berlari seperti ini. Ini adalah salah satu hal yang paling menyebalkan dari hujan.

Aku masuk ke dalam cafe dan mengeringkan pakaian ku sebentar sebelum memesan. Aku berjalan menuju meja pemesanan dan segera mengucapkan salah satu menu yang aku inginkan.

"hot chocolate satu." Kataku, memesan.

"atas nama siapa?" Tanya pegawai yang sedang berjaga di meja pemesanan.

"Lee Seokmin." Jawabku

Aku heran melihat pegawai tersebut yang terdiam lama. Tubuhnya bahkan terlihat sangat kaku setelah mendengar namaku tadi.

"hey, kenapa? apa suaraku kurang jelas?" Aku melambaikan tangan dihadapannya.

Ia tersadar akan lamunannya dan berkata,  "Baik, silahkan tunggu pesanan anda." Lalu pegawai tersebut segera berlari ke arah belakang.

Setelah itu, aku segera duduk di salah satu kursi yang berada di dekat penghangat ruangan. Aku masih mengingat wajah kaku dari pegawai tadi, mengapa dia seperti ketakutan saat mendengar namaku? Seperti ada semacam trauma? Memangnya ada apa dengan namaku? Huh... lebih baik aku tidak memperdulikannya, menambah beban pikiran saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate & Respect to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang