namjoon menatap keluar jendela, semalam.namjoon tertidur dan saat bangun ia tidak tau sedang berada dimana , saat namjoon terbangun yoongi tidak ada disana. iingin berusaha untuk kabur pun tak bisa , karena lantai apartemen yoongi ternyata berada di lantai paling atas .
jika, namjoon melompat dari sini itu sama saja dirinya bunuh diri . mengelus perutnya yang tiba - tiba terasa keroncongan namjoon berjalan menuruni tangga suara hujan masih dapat dia dengar .
"tidak ada makanan ?" ucap namjoon lirih saat melihat isi kulkas hanya diisi dengan air putih, akhirnya yang namjoon lakukan hanya meringkuk di sebuah sofa sambil memeluk tubuhnya .
_______
suara tamparan terdengar sangat keras bahkan mengalahkan suara hujan yang berada di luar sana , mata Siwon terlihat menatap tajam putranya yang hampir jatuh tersungkur . dua kali tampar dan satu tendangan dia berikan pada yoongi tanpa ampun .
"sudah ayah katakan untuk tidak bermain - main disana " Siwon hampir saja memberikan pukulan pada yoongi lagi jika tidak segera di tahan oleh anak bungsunya.
"aku sudah berusaha ,tapi tidak ada petunjuk satu pun disana " yoongi buka suara setelah hanya diam untuk waktu yang lama , taehyung yang juga berada disana terlihat sedikit bergidik ngeri saat melihat yoongi, hidung mengeluarkan darah dan pipi sedikit bengkak.
"apa ayah yakin jika tuan hoseok tidak memberikan petunjuk palsu? " Siwon menjatuhkan dirinya ke sofa, tangannya terlihat mengepal . pasti ini sudah di rencakan sejak awal .
dilain sisi Jungkook dan kedua temannya sedang menikmati sebuah pesta yang sengaja mereka buat setelah kekalahan telak yoongi.
"sudah ku katakan sejak awal jika aku memang pintar " Jimin terlihat menari sambil terus berbicara tanpa henti, lalu tertawa sangat kencang mungkin pria itu sudah mulai mabuk sekarang.
Jungkook hanya menatap kekasihnya yang terlihat asik sendiri, suho terlihat ikut menikmati pesta bersama jimin.
"apa yang akan kamu lakukan setelah ini ?" suho terlihat balik menatap Jungkook.
"mungkin aku akan pensiun dini dari pekerjaan ini , dan hidup bahagia bersama Jimin di luar negri " mimpi Jungkook sejak awal memang mengajak sang kekasih untuk menikah dan tinggal di luar negri . kedengaran klise memang .
"ayah mu pasti tidak senang dengan keputusan ini "
"kiita tidak akan selamanya bekerja seperti ini bukan ?" Jungkook memang mencintai pekerjaan yang dia lakukan saat ini , tapi pekerjaannya memiliki resiko yang harus mereka tanggung tentunya.
"kau benar , tapi mari bersenang - senang sebelum kepala mu di tebas paman yonhwa " dan selanjutnya yang mereka dengar adalah suara gelak tawa .
______
namjoon terlihat meremat perutnya, rasa lapar kini terasa semakin menyiksa ,entah berapa lama namjoon berada di posisi yang sama tapi jika terus begini namjoon tidak akan tahan lagi.
suara pintu di tutup sangat kencang mengejutkan namjoon yang dari tadi sedang sibuk menahan rasa lapar di perutnya, tidak berani menatap siapa yang datang .
"kamu sudah bangun " suara yoongi yang terkesan dingin kini terdengar di telinganya .
namjoon terlihat gugup tanpa sadar mengigit sudut bibirnya sebelum melirik yoongi yang masih berada di belakang .
"ya Tuhan .. apa yang terjadi " tiba - tiba namjoon kaget sekaligus heran saat melihat wajah yoongi yang terlihat babak belur.
"aku baik - baik saja " tapi gerakan yoongi tidak dapat membohongi namjoon saat ini---kalau yoongi memang sedang tidak baik - baik saja .
entah kekuatan dari mana namjoon menarik yoongi untuk duduk di sofa , terdengar suara rintihan kesakitan ketika yoongi mendudukan dirinya.
"dimana kotak p3knya ?" melupakan rasa laparnya terlebih dahulu, karena rasa khawatirnya cukup tinggi .
"tidak ada " yoongi merasakan rahangnya sangat sakit dan berdenyut ketika berbicara . ini pertama kali namjoon terlihat khawatir, biasanya namjoon akan sangat takut dan jarang bicara dengannya .
"tunggu disini aku akan membelikanmu obat " ucap namjoon .
yoongi menahan tangan namjoon agar tidak pergi dari sana . " pertama apa kamu punya uang ? kedua ini bukan alasan mu untuk kabur kan ?"
namjoon diam .. otaknya seketika memikirkan sesuatu. "aku tidak punya uang sama sekali "
tarikan di tangan namjoon membuatnya kembali duduk, pandangan mereka akhirnya bertemu kembali . "ada yang harus aku urus tentang dirimu , jadi jangan coba - coba untuk pergi dari rumah tanpa pengawasan ku"
yoongi tidak salah memang, namjoon tidak boleh pergi keluar sendiri atau bahaya akan mendekat padanya.
"aku bahkan tidak kemana-mana, dan sekarang aku lapar " namjoon terlihat mengelus perutn yang terasa perih menahan lapar dari tadi . wajahnya yang tadi sempat khawatir kini berubah menjadi cemberut.
yoongi dengan cekatan mengirim pesan pada taehyung untuk segera datang membawa makanan.
"makanan akan datang lima belas menit lagi, dan jangan coba - coba untuk kabur "
namjoon sendiri binggung bagaimana dirinya bisa kabur dari apartemen yoongi , karena namjoon sendiri tidak tau sedang berada dimana sekarang .
"aku sendiri tidak tau cara untuk kabur " namjoon tidak mengerti dengan cara pikir pria di sampingnya ini.
apa yoongi sedang memikirkan cara utnuk membunuhnya nanti ? . sepertinya ini bukan kabar yang baik dan namjoon cepat atau lambat harus mencari cara untuk kabur.
"siapa tau otak kecil mu ini sedang memikirkan cara untuk pergi" yoongi terlihat menunjuk kepala namjoon dengan telunjuknya . namjoon, memutar kedua bola matanya kesal dari tadi yoongi terus membicarakan soal kabur .
seperti tidak ada yang bisa di bahas lagi .
"tidak ada bedanya saat aku di penjara atau di apartemen mu . yang membedakan adalah tempat ini lebih bagus tapi tetap saja rasanya aku masih seperti tahanan "
"memang kamu tahanan" yoongi mengeser tubuhnya hingga mata mereka bertemu. "status mu saat ini adalah buronan , walau ku yakin mereka sudah menganggap mu mati saat kabur dari penjara. "
namjoon berjingkat kanget mendengar apa yang di ucapkan yoongi saat ini . "mereka akan mencari mu selama 5 tahun, sebelum kasus ini nanti akan di tutup dan di nyatakan tidak pernah terjadi"
"tapi aku tidak bersalah --aku di " ucapannya terpotong ketika ponsel yoongi kembali berbunyi .
"diam disana dan jangan kemana - mana " selanjutnya yang namjoon lihat adalah yoongi yang berjalan tertatih sambil mengangkat panggilan telpon entah dari siapa .
KAMU SEDANG MEMBACA
prison /hell [End]
Teen FictionKim namjoon pemuda 18 tahun yang tidak tau apa - apa tiba - tiba harus merasakan dingin nya jeruji besi . top : yoongi bottom : namjoon ______ warning 21+ bakalan banyak adengan kekerasan bijaklah dalam mencari bacaan