7.

1K 150 6
                                    


Namjoon benar-benar merasa hidupnya berada di ujung tanduk, Yoongi terus menerus memperlakukannya dengan buruk. Mulai hari ini, Namjoon harus tinggal bersama Yoongi.

Suara rintik hujan seakan terngiang di telinga Namjoon, mengingatkannya pada kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia saat hujan badai.

"Ayo pergi" Namjoon tersentak dari lamunannya saat yoongi menggoyangkan bahunya. Namjoon bangkit dengan susah payah.

"Ada apa?" tanya Namjoon lemah, merasa tak enak hati saat menatap wajah dingin Yoongi.

"Ganti pakaianmu, kita berangkat sekarang," Namjoon kebingungan, tidak tahu mereka akan pergi ke mana dan pakaian apa yang harus dikenakan karena yang ia miliki hanyalah pakaian tahanan yang sudah ia kenakan.

Yoongi tampaknya memahami kebingungan Namjoon, jadi dia melemparkan kemeja ke tempat tidur.

"Kau punya waktu 10 menit untuk berganti pakaian, atau aku akan menyeretmu keluar dari kamar mandi," tegas Yoongi. Kemarin sore, ayahnya meneleponnya dan mengatakan bahwa keluarga Park telah menemukan lokasi brankas penyimpanan milik kakeknya.

Ayahnya terdengar sangat marah saat mendengar hal ini, dia sama sekali tidak suka kalah. Yoongi diperintahkan untuk segera kembali ke Seoul.

Setidaknya masih ada secercah harapan, karena ayahnya masih memiliki perusahaan milik kakeknya. Yoongi seharusnya membiarkan Namjoon membusuk di penjara, tetapi entah mengapa, ia ingin mengajaknya keluar bersamanya.

"Kita harus pergi sekarang," taehyung berdiri di dekat pintu sel, tampak sangat tegang. Mereka tidak boleh terlambat sama sekali, atau semuanya akan gagal.

Namjoon segera mengganti pakaiannya secepat yang ia bisa. Saat ia mencoba mengancingkan kemejanya, Yoongi memasuki ruangan.

"Kau lambat," Yoongi mengancingkan dua kancing terakhir, Namjoon masih bingung ke mana mereka akan pergi.

"Kita mau ke mana?" bisik Namjoon saat Yoongi menariknya menuju tangga.

Namun, Yoongi tidak mengatakan sepatah kata pun, dan suara hujan di luar hanya membuat Namjoon semakin takut. Namjoon melirik orang-orang lain di dalam sel, mereka tampak tertidur lelap, tampaknya tidak terganggu oleh dingin yang menusuk tulang.

Apakah mereka semua berencana untuk melarikan diri? Itulah pikiran yang terlintas di benak Namjoon, tetapi dia tidak ingin pergi tanpa kedua temannya.

"Aku tidak mau pergi," kata Namjoon saat mereka sampai di pintu yang menghubungkan ke dunia luar. Taehyung tampak sedikit tidak senang dengan kata-kata Namjoon.

"aku ingin membawa mereka."

"Tidak, mereka tidak bisa ikut dengan kita," jawab Yoongi.

Namjoon keras kepala dan tidak mau bergerak, jadi Yoongi memutuskan untuk menggendongnya seperti karung beras dan menaruhnya di bahunya.

"Jangan bicara, atau semua orang akan terbangun dan mengacaukan segalanya," kata Yoongi.

Akhirnya, Namjoon memejamkan matanya saat tetesan air hujan jatuh menimpanya, suara guntur membuatnya takut, dan tanpa sengaja dia memeluk leher Yoongi sedikit lebih erat.

_______

Taehyung dengan mudah membuka gerbang di sisi kiri tanpa tanda-tanda alarm. Semua penjaga tertidur lelap di pos mereka.

Yoongi tersenyum saat melihat mobil yang tak jauh darinya, dan Namjoon hanya merasakan tubuhnya tak lagi terhantam rintik hujan. Suara mobil itu mengagetkan Namjoon, tetapi ia tetap tak mau membuka mata, dan cengkeramannya pada Yoongi semakin erat.

Taehyung yang duduk di bangku paling depan tampak sedikit tidak puas, berpikir bahwa Namjoon hanya akan menjadi beban, dan tentu saja tidak baik bagi mereka untuk meninggalkan penjara bersama seorang tahanan. Taehyung berpikir akan ada keributan besok saat semua orang menyadari bahwa mereka bertiga telah melarikan diri.

Mobil yang mereka tumpangi kini memasuki kapal yang telah menunggu di pelabuhan, dan Yoongi berharap tidak akan ada badai yang menunda pelarian mereka.

Keesokan harinya di penjara sama seperti hari-hari lainnya, tidak ada yang berubah. Namun satu hal yang mengejutkan semua orang adalah pintu sel yang digunakan Yoongi terbuka, menunjukkan bahwa sel itu kosong.

Sel Taehyung pun kosong, tidak ada tanda-tanda keberadaan mereka.

Banyak orang yang menduga mereka memang telah meninggalkan sel pada malam sebelumnya, terbukti dengan hilangnya barang-barang mereka dari dalam sel.

Won-shi sudah lama curiga kalau Yoongi dan Taehyung bukan orang biasa, dan mereka pasti punya motif untuk pergi ke sana. Namun, dia tidak pernah menyangka kalau Namjoon juga ikut pergi bersama mereka.

Ji-sung tampak sedih saat menyadari salah satu temannya telah pergi, dia tidak mengerti mengapa Namjoon dibawa pergi oleh Yoongi. Won-shi tahu ketakutan Ji-sung karena dia juga takut.

Namjoon benar-benar terlalu naif, apa yang akan mereka lakukan padanya kali ini? Tapi semoga saja, mereka tidak akan menyakitinya lagi.

_____

"Sampai kapan kamu akan seperti ini?" tanya Yoongi saat melihat Namjoon masih memeluknya erat. Padahal mereka sudah berada di atas kapal.

Tidak ada jawaban sama sekali dari Namjoon. Saat Yoongi membaringkan Namjoon di tempat tidur, ternyata Namjoon sudah tertidur.

Taehyung berdiri di dekat pintu, memperhatikan Yoongi perlahan membaringkan Namjoon. Taehyung tahu bahwa Yoongi punya rasa simpati pada pria itu.

"Apa yang kamu lakukan di sini lagi?"

"Aku datang hanya untuk mengatakan bahwa setelah kita sampai di pelabuhan, kita harus langsung menemui paman. Kau tahu dia tidak suka kalah, jadi bersiaplah untuk menerima hukuman," tambah Taehyung.

prison /hellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang