16.

855 112 14
                                    


"Yoongi, bangunlah!" kata Namjoon, terlihat sangat bersemangat di atas tempat tidur. Suara gonggongan Hiro  membuat Yoongi terloncat dan sedikit terpental. "Kapan kamu akan terus tidur seperti ini?"

Yoongi menangkap pergelangan kaki Namjoon sehingga membuatnya teriak keras dan jatuh ke dalam pelukannya. "Kamu baru saja sampai beberapa jam, aku masih butuh tidur," katanya dengan nada protes.

Namjoon melihat Yoongi dengan tajam, "Kau sudah cukup tidur di dalam pesawat," katanya, "Dasar orang yang pemalas."

"Kalian berdua memang sangat keras kepala," kata Yoongi, merasakan Hiro naik ke atas tempat tidur. Lidah makhluk itu mengusap seluruh wajahnya, meninggalkan banyak liur di sana-sini. "Baiklah, kamu ingin pergi ke mana dulu"

"Pantai!" seru Namjoon dengan antusias, membawa Hiro keluar dari kamar. Ia meninggalkan Yoongi untuk mandi terlebih dahulu.

Yoongi mengambil handuk dari kursi untuk keperluan mandi, sedikit bersenandung di dalam hatinya.

Ini sudah dua tahun berlalu, perjuangan Yoongi tidak sia-sia; Namjoon terlihat lebih ceria, berbeda dari tahun pertama di mana dia hanya diam dan tidak ingin dekat dengan siapa pun.

Sekarang Namjoon sudah mulai terbiasa berada di tempat ramai, namun tetap saja dia membutuhkan kehadiran Yoongi di sisinya jika namjoon tiba - tiba terkena serangan panik.

Yoongi menyadari bahwa tiga orang yang ingin dia habisi kini sedang terjun dalam bisnis di negara yang cukup jauh. Sejauh ini, dia hanya akan mengintai mereka dan melakukan pembongkaran bisnis secara perlahan hingga berhasil membawa kembali ketiganya tersebut ke Korea.

"Jangan bilang kalau kamu masih mau melanjutkan acara tidurmu di dalam?" Namjoon mengetuk pintu dengan cukup keras sambil berteriak, berharap Yoongi keluar.

"Kau berisik" Yoongi terlihat menarik Namjoon masuk ke dalam kamar mandi dan menyudutnya di dinding.

" bagaimana kalau kamu mandi lagi?" Yoongi terlihat tersenyum licik pada Namjoon.

______

"Kita sangat membutuhkan injeksi dana jika tidak, perusahaan kita akan bangkrut," kata Jungkook, mengetuk-ngetuk meja dengan wajah yang terlihat cemas.

Setelah pencurian yang dilakukan oleh salah satu karyawan, hingga mengelapkan banyak uang perusahaan, membuat mereka harus memutar otak untuk mencari jalan keluarnya. Sayangnya, beberapa investor yang mendengar tentang masalah tersebut, menarik diri bahkan membatalkan investasi yang sudah dibuat sebelumnya.

"Kami tidak dapat terus seperti ini," kata Jimin dengan wajah yang sama dengan Jungkook. “Hutang kami akan semakin meningkat jika tidak ada satu pun investor yang tertarik untuk bekerja bersama lagi dengan perusahaan kita,” katanya dengan nada kecewa.

Mereka saja berhasil mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang industri, namun ketika perusahaan berada di atas puncak keberhasilan, masalah muncul akibat adanya penghianat baru di salah satu bagian perusahaan tersebut. Sampai saat ini, identitas penghianat tersebut masih belum ditemukan.

"Aku pikir kita harus pulang ke Korea," ucap suho dengan keras, mengeratkan giginya serta mencengkram gelas di tangan dengan cukup kuat.

"Untuk apa kita kabur ke luar negeri jika akhirnya akan kembali ke Korea lagi?"

"Selama kita tidak bertemu dengan Yoongi, seharusnya aman" kata Jimin.

_____

"Yoongi memang keterlaluan," Namjoon mengomel dengan suara mengecil sambil terus memeluk anjingnya.

"Aku akan pergi sendirian, tanpa kamu," katanya dengan nada tegas, membuat Yoongi melirik tajam ke arahnya.

Yoongi hanya membalas dengan senyum ketika mendengar perkataan Namjoon, ternyata kekasihnya sedang marah hanya karena Yoongi menyudutkannya di dinding kamar mandi hingga harus berganti pakaian karena sudah basah.

Namjoon tidak menunggu jawaban Yoongi, malah dia memilih untuk pergi sendirian dengan membawa Hiro. Yoongi juga terlihat membiarkan Namjoon pergi, sehingga ia hanya memilih untuk melanjutkan mengikat tali sepatunya sambil menghitung dari satu sampai puluhan, sambil menunggu waktu hingga kekasihnya kembali .

Yoongi baru saja sampai hitungan ke sepuluh ketika tiba-tiba Namjoon sudah berlari masuk ke dalam kamar hotel yang diikuti oleh hiro. Matanya terlihat seperti akan menangis.

"Yoongi... Aku takut," dengan nada yang bergetar sebelum kemudian menubruk tubuhnya ke atas Yoongi.

"Kamu baru saja melihat apa tadi?" tanya Yoongi dengan penasaran.

“Aku tidak suka sendiri,” katanya dengan ketakutan. "bagaimana jika Jungkook atau Jimin akan menangkapku lagi?!"

"mereka berdua bahkan tidak ada di sini saat ini," kata Yoongi dengan nada berusaha menenangkannya. "Tenang saja." Ia melanjutkan untuk mengelus punggung Namjoon dengan lembut, hal yang sudah Yoongi lakukan setiap saat Namjoon tiba - tiba merasa takut.

Yoongi juga sadar bahwa Namjoon terkadang akan merasa takut jika berada di tempat baru. Bahkan di dalam rumah sendiri, Namjoon akan merasa ketakutan jika tidak ada orang yang menemaninya di sana.

_____

Yoongi membawa Namjoon untuk naik perahu kecil, hanya untuk melihat sekelompok ikan yang kini berenang di sekitar perahu.

Namjoon terlihat sangat gembira sehingga wajahnya terus tersenyum setiap saat tanpa henti.  dia bahkan dengan senang hati melihat beberapa ubur - ubur yang datang di dekat mereka.

"Tidak perlu mencoba untuk mencelupkan tanganmu ke dalam air," kata Yoongi.

"Kenapa?" tanya Namjoon dengan penasaran.

“ kamu ingin di sengat oleh mereka,” jawabnya sambil menunjukkan beberapa ubur-ubur yang terkadang bisa memberikan sengatan yang sangat menyakitkan jika disentuh.

Namjoon hanya mengangguk sebelum melanjutkan untuk menilik ke bawah laut yang terlihat sangat jernih.

Yoongi terlihat sangat gemas, sehingga kemudian menarik Namjoon untuk masuk ke dalam pelukannya, sementara yoongi terlihat terus mencium pipi-pipi Namjoon, meskipun sebelumnya sudah beberapa kali mendapat penolakan.

Awalnya, Yoongi tidak berharap jika keputusannya untuk membawa Namjoon kabur dari penjara akan berakhir dengan manis seperti ini. Sebab sebelumnya, niatnya hanya ingin bermain-main dengan namjoon kemudian melepaskannya ketika ia bosan.

Namun, ternyata saat ini, Yoongi tidak bisa melepaskan Namjoon sedikit pun.

Setiap gerakan yang dilakukan oleh kekasihnya selalu Yoongi pantau dengan penuh perhatian.

Namjoon menyandarkan kepala pada pundak Yoongi saat ia menikmati angin yang terus berhembus dengan cukup kencang ke arah mereka.

Tanpa disadari, tangan mereka sudah bertaut satu sama lain.

"Coba kamu berusaha untuk mengatakan bahwa kamu cinta aku dengan beberapa kalimat manis," kata Namjoon dengan nada yang sedikit terlihat jahil.

"Aku sudah mengatakan sebelumnya, aku tidak bisa berkata-kata dengan manis," balasnya.

"Cuma sekali saja," godaan Namjoon membuat Yoongi hanya bisa pasrah.

Sebagai balasan dari tawaran Namjoon, Yoongi malah langsung mencium bibir dengan lembut, tidak perduli dengan Namjoon yang terus memukul pundaknya untuk protes.

prison /hellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang