- 5 -

521 60 5
                                    

Mari kita awali kisah kali ini tentang tahun dimana Yan Aran Wong mengalami kecelakaan tragis.

Semua itu bermula di sore hari sepulang sekolah. Saat itu Yan dan War sedang dalam sebuah perdebatan.

Bever yang tak tau menau akan apa yang mereka debatkan dan ia memilih hanya diam saja.

War tampak kesal pada Yan, sedangkan Yan berusaha menjelaskannya pada War.

Titik mula perdebatan Yan dan War adalah saat seorang gadis memberikan Yan bunga dan menyatakan cinta pada Yan. Yan tanpa berkata apa-apa, saat itu langsung menarik gadis itu pergi bersamanya, karena gadis itu menyatakan cinta didepan umum.
Saat itu pula War melihatnya, ia merasa kecewa sekaligus kesal. Dimulailah perdebatan antara War dan Yan.

Yan yang terus berusaha menjelaskan pada War apa yang sebenarnya terjadi, namun War tutup telinga tak mau mendengar penjelasan Yan sama sekali. Sebenarnya jika War mau mendengarkan penjelasan Yan maka masalah mereka selesai, namun War terlalu takut untuk menerima jawaban yang mungkin tak sesuai harapannya.

Sore itu Yan dan War berdebat lagi, dengan wajah masam War pergi tergesah-gesah meninggalkan Yan, namun Yan dengan cepat mengikuti War, kemana pun ia pergi.

Sampai ditengah jalan hendak menyebrang, War menyebrang sembarangan tanpa menghiraukan sekitar, sebuah mobil melaju kencang kearahnya. Dengan gerak cepat Yan menarik War dalam pelukannya namun naas tubuh keduanya tertabrak, dengan War yang berada dipelukan Yan.

Keduanya dibawa ke RS Phuket. Disana War koma selama seminggu, sedangkan Yan sempat mengalami koma selama 2 hari namun setelahnya dinyatakan meninggal dunia.

Mungkin kalian sudah tau apa yang terjadi selanjutnya yaitu War yang selalu merasa bersalah dan tak bisa melupakan Yan. Jadi tak perlu aku menceritakannya lagi biar tidak membosankan.

Dan untuk alasan Yan membawa gadis itu pergi karena Yan tak mau mempermalukan gadis itu didepan umum karena Yan menolaknya. Seandainya War mau mendengar penjelasan Yan, maka semua kejadian ini tak akan pernah terjadi.

Mari kita lanjutkan ke cerita dimasa sekarang.
.
.

Semenjak kejadian seminggu yang lalu di hotel milik keluarga Prom, Yin dan War tak pernah lagi bertegur sapa. War yang merasa malu akan apa yang terjadi, sedangkan Yin bersikap biasa saja namun War lah yang membuat ia tak bisa bertegur sapa, tunggu lebih tepatnya adalah War yang tak lagi mengganggu Yin, jadi mereka tak pernah bertemu lagi selama seminggu.

Di koridor fakultas bisnis
Tampak seorang pria menatap bingung sahabatnya yang seperti bersembunyi, jelas saja karena saat ini sahabatnya itu celingak celinguk dibelakang tembok sambil mengintip ke arah taman dekat lapangan basket.

"Hey War sebenarnya kau kenapa sih? Semenjak sabtu lalu, kau selalu bertingkah aneh, dan apakah kau sudah berhenti terobsesi dengan pewaris keluarga Wong itu?" Bever menepuk pundak sahabatnya War, namun War hanya mengendikan bahu acuh.

"Berbicara denganmu selalu seperti ini, susah untuk terbuka, sebaiknya kita pulang, dan tenang saja kau tak akan menemui tuan muda Yin hari ini, karena kelasnya diganti besok" Bever hendak menarik tangan War namun ditahan oleh yang punya tangan.

"Darimana kau tau Bever?" War menatap Bever penuh tanya

"Dave temanku saat sekolah di Jepang yang memberitahuku, ia satu kelas dengan Yin, ayolah kita pulang, bukankah kau selalu ingin pulang cepat semenjak sabtu kemarin"

War membalas dengan tatapan mengerti, lalu menyetujui Bever untuk pulang.

War mengekor dibelakang Bever, Bever berjalan asik sambil memainkan ponselnya, tanpa Bever sadari, seseorang telah membekap War dan membawa War pergi menjauhinya.

War tampak panik, tak bisa berteriak, ia ingin memanggil Bever tapi tak bisa karena mulutnya dibekap oleh tangan dibelakangnya, entah siapa orang yang menarik dan membekapnya itu.

Setelahnya War dibawa ke belakang taman, orang yang membekapnya itu langsung melepaskan War dan membalikan tubuh War untuk menghadap orang tersebut.

War terkaget melihat sosok Yan/Yin lah yang membekapnya sedari tadi.

Yin tersenyum tipis namun terkesan tajam(?) membuat War merasa tak nyaman. (maksudnya senyum sedikit menyeringai)

"Kenapa kau menghindariku?" Yin bertanya penasaran, awalnya ia biasa saja namun entah kenapa ia merasa bosan karena tak ada lagi gangguan yang dilakukan oleh pria tampan nan manis dihadapannya ini.

"A...ku tidak menghindarimu Yan, hanya menunggu waktu yang tepat untuk mentraktirmu sushi" War menunduk gugup, ia berbohong dan ia takut Yin akan marah padanya.

"Aku yakin bukan itu alasannya, jadi apa al..." belum sempat Yin menyelesaikan ucapannya, War sudah dengan cepat menarik pergelangan tangan Yin dan membawanya pergi.

"Mau kemana kita?" tanya Yin santai, ia membiarkan War menariknya dan membawanya ke arah mobil milik War.
Semua orang yang ada disekitar memperhatikan mereka.

"Makan sushi" ucap War singkat tanpa menghiraukan pandangan orang sekitar.

"Tapi aku tak menyukai sushi, lebih baik kita makan steak" ucap Yin menolak, lalu ia melepaskan tangan War, justru Yin lah yang menarik War sekarang ke arah mobil miliknya.

Tanpa berkata War hanya diam menuruti Yin.

Dari kejauhan terlihat Bever menepuk kepalanya frustasi karena baru saja kehilangan sahabatnya dan sekarang sahabatnya dibawa kabur oleh tuan muda Wong.
.
TBC
.
Jangan lupa divote dan komen.

YinWar I am Not Him (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang