----- S U G A R -----
"Bubuuu!"
"Bubuuu!"
Mark teriak dari lantai satu rumahnya memanggil orang tuanya dengan lantang. Beberapa pelayan dirumahnya tersentak mendengar teriakan dari salah satu tuan muda rumahnya.
"Kenapa nak? Bubu di dapur," sahut Taeyong yang sedang mengeluarkan cookies dari oven.
Mark yang mendengar suara sang bubu, langsung berlari ke arah dapur dan memeluk bubunya.
"Kenapa sih kak? Lain kali jangan teriak teriak gitu ah,"
"Itu bu, Jeno punya pacar,"
"Bohong bu bohong! Kakak tuh, dia lagi deket sama anak basket!" sahut Jeno yang tiba-tiba masuk ke dalam dapur dan mengambil cookies yang dibuat oleh bubunya.
"Hehe, sore cantik," lanjut Jeno mengecup pipi bubunya.
"Eh ga usah memutar balikan fakta ya lo, gue liat sendiri lo nyium nyium palanya Nana!"
Taeyong memijat dahinya mendengar pertengkaran si sulung dan anak tengah miliknya ini. Sudah biasa. Tetapi tetap saja membuat pening kepalanya.
"Heh cuci tangan bang. Habis dari luar main comot comot aja," kata Taeyong menggeplak tangan Jeno yang kembali mengambil cookies milik Taeyong.
"Hehe maaf ya bunbun," Jeno langsung mencuci tangannya setelah mendapat teguran dari Taeyong.
"Lo ga usah sok tau deh, orang gue cuma bantuin doi kelilipan doang," jelas Jeno sambil mencuci tangannya.
"Iring gii cimi bintiin dii kililipin diing. Hilih," cibir Mark.
Jeno yang kesal dengan tingkah laku kakaknya langsung menyiprat nyipratkan air ke wajah Mark.
"Haduh! Bubu! Liat ni anak monyet nyebelin banget!"
"Ngadu, ngadu! Ngadu teros! Lu tu yang anak monyet!"
Mulai lagi.
Taeyong yang melihat hal tersebut lantas memutar bola matanya malas dan meninggalkan kedua anaknya ke arah dapur kotor yang ada di rumahnya.
Biarin aja mereka bertengkar, nanti 5 menit setelahnya juga akur lagi.
Dengan santai ia memanggil salah satu asisten rumah tangganya untuk membantu membawa beberapa sayuran dan daging buat masakan makan malam nanti.
"Mulut lo ngomong gitu kek ga pernah ngadu aja njir!"
"Gue laporin ya lu ke tu kating, biar dia tau kalo calonnya kek gini!"
"Heh! Ga usah mulai deh lo! Nyebelin banget sih!"
"Lah ngaca! Lo duluan yang mancing njir!"
"Ya lo jangan kepancing juga dong, keep calm! Lemes amat tu mulut."
"Ribut terus, ribut terus," ditengah perangnya dua orang tuan muda keluarga Jung, datanglah si kepala keluarga Jung menengahi keduanya.
"Nih nih, sekalian kalo mau ribut, jangan setengah setengah," kata Jaehyun sambil memberikan dua buah pisau ke masing-masing anaknya.
"Cepet ribut, biar gue tontonin lu berdua."
"Mas, jangan gitu ah. Kak, bang mending kalian mandi gih, abistu liatin adik di atas udah bangun atau belum," Taeyong tiba-tiba datang membawa sebuah chopper berisi bawang-bawangan didalamnya.
"Eh ada ayang. Canda yang canda," Jaehyun yang tadinya duduk sambil makan cookies lantas bangun dan memeluk pinggang ramping istrinya.
Cup.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR || Jaeyong
FanfictionKisah kasih keharmonisan keluarga Jung Jaehyun yang selalu menjadi sorotan orang banyak. ⚠ bxb ⚠ mpreg ⚠ harsh word cr. all pict : pinterest