"Abi...Ummi ko nggak dateng lagi.?"Tanya Abizar yang duduk anteng di pangkuan sang ayah dengan kedua tangan memegang es krim.
Anak dan ayah itu sedang duduk di kursi taman tempat pertemuan pertama Abizar dengan gadis bercadar yang di panggil 'ummi' oleh Abizar.
Ali hanya tersenyum mendengar apa yang di ucapkan oleh Abizar.Tangan kanannya mengelus Surai lembut sang anak.
Seminggu setelah pertemuan dengan Aqila,setiap hari Abizar meminta Ali untuk menemaninya pergi ke taman hanya untuk menunggu 'ummi' nya.Namun mereka belum pernah bertemu lagi semenjak pertemuan pertama mereka.
Ali sudah menjelaskan bahwasan nya Aqila bukanlah 'ummi' nya namun Abizar tetap kekeh ingin menunggu Aqila.
Hari semakin sore namun orang yang mereka tunggu tidak pernah terlihat.Apakah penantian hari ini akan sama dengan hari hari sebelumnya?.
Abizar sudah menghabiskan es krim nya sejak tadi, tapi pertanyaan bocah itu tak kunjung mendapat jawaban melainkan hanya usapan yang di rasakan Abizar.
"Sayang..mending kita pulang yuk udah sore loh. Nanti besok kita ke sini lagi ya."
"Tapi Abi.. Bizal belum ketemu Ummi."
Melihat wajah murung sang anak, Ali hanya menghela nafas pelan.Ali tahu Abizar sangat merindukan sosok Aqila.Dari penampilan,sikapnya,hingga tutur katanya yang lembut mengingatkan nya pada mendiang sang istri.
"Ummi!!."
***
Terlihat gadis bercadar sedang berbincang dengan gadis lain nya. Duduk di kursi dengan meja sebagai pembatas dalam sebuah toko bunga.Gadis bercadar melirik sekilas pada jam dinding yang menempel pada tembok bercat biru muda.
"Sila, Aqila pamit dulu ya, nanti minta bantuan mas Andi sama Caca buat bersih bersih sebelum toko di tutup ya."
"Iya mbak Qila,nanti Sila minta bantuan mereka." Sila,Andi dan Caca merupakan pegawai toko bunga Az-Zahra.Mereka memanggil Aqila hanya menggunakan namanya saja tanpa embel embel mbak, nona,bos atau panggilan lainnya.Meskipun Aqila pemilik toko bunga Az-Zahra namun menurut Aqila tidak ada bos ataupun pegawai melainkan mereka layaknya kakak beradik.
Asila Rahayu,seorang pelajar yang kini duduk di bangku SMA.Asila merupakan gadis sebatang kara yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja di toko Bunga Az-Zahra.Sebelum bergabung dengan Aqila,Sila berjualan gorengan di kantin sekolahnya untuk menyambung hidupnya.
Ica Apriyani kerap di panggil Caca,gadis berusia 21 tahun sepantar dengan Aqila.Gadis ceria,ramah dan pekerja keras,dia bekerja dengan Aqila untuk membiayai pengobatan ibunya yang mengidap penyakit kanker hati.Aqila sudah menawarkan bantuan kepadanya namun dengan lembut Caca menolak bantuan Aqila.'diterima bekerja di sini saja saya sudah bersyukur'.
***
Di sinilah Aqila,tempat di mana orang orang menghabiskan waktu luang mereka untuk bersantai bersama keluarga mereka.Taman kota.Tempat di mana Aqila bertemu dengan bocah yang memanggilnya 'ummi'.
Aqila berjalan perlahan,Khimar yang di pakai Aqila terbang mengikuti arah angin memberikan kesejukan tersendiri bagi Aqila.
"Ummii!!."
Terdengar teriakan cempreng khas anak kecil.Dapat di lihat bocah itu berlari menghampiri Aqila dan langsung memeluk erat Aqila.Tinggi bocah itu hanya sebatas paha Aqila.Aqila tersenyum di balik cadarnya dengan tangan kanan mengelus Surai bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UMMI UNTUK ABIZAR
Spiritual"Ummiii" jerit anak kecil yang menghampiri seorang wanita bercadar. "Eh..." kaget wanita itu yang tiba-tiba kakinya dipeluk oleh bocah laki-laki.