Takdir tuhan

2 1 1
                                    

Prolog..

Aku sangat tidak menginginkan matahari tenggelam, senja menghilang dan malam datang. Malam tidak dapat mengubah perasaan tak berarah ini, malam menutup tatapku dengan senja jingga yang ku anggap teman, mengapa? karena jingga dari senja membuat ku tersenyum dan kagum. Malam ini dan malam kemarin masih tetap sama saja aku sendirian tak berteman, kegiatanku hanyalah menatap sekeliling kamar dengan cat berwarna merah muda dan berbaring sembari memandang langit langit putih berdebu dan kemudian menangis. Trauma, perasaan ini tak kunjung hilang. Cemas dan takut selalu menghantui bak bayangan diri sendiri. 

Namaku Adreena Mawar, saat ini aku  sudah lulus SMA dan besok  adalah hari pendaftaran kuliah, seharusnya aku bahagia namun disayangkan perasaanku jika berurusan dengan lingkungan luar selalu simpang siur dan penuh tanya.  Tidak akan ada yang percaya bahkan diri sendiri pun tak menyangka seorang Adreen dengan kepribadian sanguinis tidak mempunyai teman.

Kuliah, hal yang sangat aku dambakan bahkan sejak duduk di kelas 7 SMP. Namun saat aku beranjak remaja lingkungan luar ternyata tidak memihak padaku bahkan dia berusaha menjauh, hal ini menimbulakna kecemasan tersendiri untuk aku berkuliah, di lingkungan keluarga aku mendapatkan segalanya, keluargaku sempurna bagiku. Namun entah mengapa di lingkungan luar aku sama sekali tak pernah merasakannya. Aku ingin seperti yang lain, ingin memiliki teman.

sehari setelah pendaftaran kuliah dan statusku sudah beganti menjadi mahasiswa, aku memutuskan untuk beranjak dari zona nyaman, zona nyaman dengan kesendirian maksudnya, karna sedari sejak kecil orang orang mengakui aku ini orangnya supel dan very talk active, walaupun pada akhirnya lingkungan luar tidak memihak padaku.




Terang RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang