Chapter 3

16 6 6
                                    

NOTE : SEBAGIAN PART INI TIDAK BISA DI BACA SECARA LENGKAP. VOTE & FOLLOW DULU BARU BISA DI BACA. ᕙ(͡°‿ ͡°)ᕗ

_______
_______

"Lo ngapain di sini?" spontan Melgi terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara itu.

"Ck, lo lagi. Ya... lo yang ngapain di sini?" tanya Melgi balik, dengan nada ketusnya. Mengetahui yang datang menghampiri tak lain adalah, Delvin.

"Haha, lo kenapa, sih? Sensi banget perasaan bawaannya kalau sama gue?" Delvin terkekeh dengan ekspresi wajah, Melgi.

"Bukan urusan, lo!"

"Tunggu!" Melgi beranjak pergi. Namun, tangganya di tarik kebelakang oleh, Delvin.

Dan dimana sekarang, Melgi jatuh ke dalam dekapan, Delvin. Entah apa yang mereka berdua rasakan sekarang. Delvin tak bisa mengalihkan pandangannya pada tatapan mata, Melgi.

Dengan cepat Melgi menarik tubuhnya dan menjauhi, Delvin.

"Ish! Apaan sih, lo! Bilang aja mau modus!" ucap Melgi mengalihkan pandangannya.

"Modus? Sama lo? Pft.." Delvin menahan tawanya.

Melgi yang melihatnya pun, memasang wajah kesal.

Tak lama kemudian, Rina datang dengan membawa beberapa cemilan. Melgi bingung, bagaimana bisa Rina membawa banyak cemilan sedari toilet.

"Rin, lo habis dari toilet kenapa malah bawa gorengan begini?"

"Hehehe..maaf ya, Mel. Tadi pas habis dari toilet, gue langsung lari ke kantin. Soalnya laper banget." jawab Rina dengan santainya.

"Eh, kok ada, Delvin? Lo daritadi sama, Delvin?" tanya Rina menunjuk ke arah, Delvin.

"Enggak, ngapain juga gue sama orang  freak kayak dia." ucap Melgi tak ingin melihat wajah, Delvin.

"Ya, udah. Kalau gitu gue tinggal dulu ya. Mau latihan dulu. Bye, Queen of shine." Setelah mengatakan itu, Delvin berlari pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sumpah! Kenapa?! Kenapa gue punya sahabat ngeselin kayak dia?!" Melgi kesal dan langsung menyambar gorengan yang baru ingin di lahap oleh, Rina.

"Eh-eh...Melgi! Itu tempe kesukaan gue! Mana tinggal yang terakhir lagi!" Rina merengek karna gorengan kesukaan nya itu sudah di lahap abis oleh, Melgi.

"Ihh...Melgi ngeselin banget! Pokoknya nanti lo traktir gue gorengan tempe! Awas aja kalau nggak." ucapan Rina mengingatkan pada Mang Udin yang harus Melgi traktir.

"Ya, ampun! Ayok cepet kita ke kantin sekarang!" Melgi menarik tangan Rina dengan cepat, Untuk pergi ke kantin.

***
***

Pukul 15.45, seorang wanita berusia sekitar 40 tahun sedang kesulitan membawa barang belanjaan nya. Wanita itu baru saja keluar dari Minimarket.

Dan tiba-tiba saja, seorang laki-laki dengan menggunakan seragam sekolah SMA langsung membantu wanita tersebut.

"Permisi, Bu. Sini saya bantu. Barangnya mau di bawa kemana?" tanya laki-laki itu dengan suara yang sedikit nge-deep.

SINCERITY [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang