Yeosang panik. Mulutnya mendadak kelu ia tidak tahu harus menjawab apa sedangkan Mingi masih betah berdiri dibelakangnya. Bahkan punggung Yeosang menempel dengan dada Mingi. Jantungnya berdetak 2x lipat dari sebelumnya Yeosang berharap Mingi tidak mendengarnya. Tapi sayang Mingi mendengarnya dengan sangat jelas.
"I-itu ak-" ucapan Yeosang terpotong oleh suara pintu yang dibuka dengan keras.
Yunho membuka pintu dengan tidak santainya dan dapat ia lihat Mingi berdiri tepat dibelakang Yeosang. Wajah Yeosang memerah dan Mingi dengan senyum nakalnya. Pasti terjadi sesuatu disini pikir Yunho.
"Yak! Apa yang kalian lakukan? Dan kau bajingan apa yang kau lakukan sampai wajahnya memerah seperti itu?!" Tanya Yunho sambil mendekat ke arah mereka.
"Aku tidak melakukan apa pun. Ya kan pup?"
"Apanya yang tidak melakukan apa-apa. Kau sedari tadi mengendusi leher ku. Dasar sipit." ketus Yeosang.
Yunho menatap tajam Mingi yang sekarang mengangkat ke dua tangannya ke udara sebagai tanda menyerah.
"I'm sorry okay."
"Haah... Kau ini benar-benar. Kalau mau melakukan hal yang iya iya ajak aku juga. Jangan egois." ucap Yunho.
"Oh tentu saja aku akan mengajak mu. Aku bukan kacang lupa kulit tau."
"Bagaimana sangie? Apa kau mau melakukannya dengan kami?" Tanya Yunho dengan menaik turunkan alisnya.
"DASAR BEDEBAH BEDEBAH MESUM SIALAN. MATI SAJA SANA." teriak Yeosang berjalan keluar kamar dengan menghentak hentak kan kakinya.
Mingi dan Yunho yang melihat itu tertawa lepas. Yeosang benar benar menggemaskan saat marah. Muka merah, bibir mengerucut lucu, dan tentunya hentakan kakinya. Pantas saja San dan Hongjoong suka menggodanya ternyata se menggemaskan itu Yeosang kalau marah.
Tapi kegiatan mereka tak berlangsung lama karena Mingi membuka suara.
"But seriously, he smells so sweet." ucap Mingi.
"I know. He smells like Vanilla, Cinnamon and a hint of Gardenia."
"I thought so. His pheromone got really strong since he was here."
"You're right! Even Eirik got affected and he's acting weird around him. Like he doesn't want to be separated from Yeosang."
"YOU TOO?! I thought it was just me who felt that. Asmund does the same thing like Eirik around him." ucap Mingi kaget dengan omongan Yunho.
Mereka bingung kenapa Wolf mereka berperilaku aneh terhadap Yeosang. Mereka nyaman berada didekatnya bahkan Eirik dan Asmund tidak suka jika Yeosang didekati Alpha lain selain mereka.
-They're too dumb for their own good. Too dense to feel the Mate bond.-
Sekarang Yeosang berada di ruang tengah menonton TV dengan wajah ditekuk. Ia masih kesal dengan jelmaan iblis itu yang dengan santai mengajaknya untuk berbuat hal yang tidak tidak.
'jika mereka berdua bukan True Blood sudah ku tebas burung mereka. Aku tidak sudi berbagi ranjang dengan mereka' pikir Yeosang.
Yeosang dikejutkan dengan bunyi bel. Pasti itu adalah kurir makanan yang dipesan Mingi tadi. Yeosang bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu tapi sebelum ia menyentuh gagang pintu tangannya sudah ditahan oleh Yunho. Ia terkejut dan juga bingung kenapa tanganya ditahan.
"Kenapa? Kurirnya sudah menunggu. Lepaskan tangan ku."
"Kau bodoh atau apa huh? Lihat penampilan mu sekarang apakah pantas untuk di lihat orang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐓𝐄𝐃 𝐏𝐀𝐈𝐑𝐒 [ Slow Update ]
Fanfiction𝘠𝘦𝘰𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨, 𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘋𝘶𝘢 𝘔𝘢𝘵𝘦 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴. 𝘋𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘪𝘢 𝘩�...