Tenang

12 2 0
                                    

Setelah dia melemparkan senyum ke gue, dia langsung keluar dari ruang kepala sekolah, dan berkata

"Harus ada pembatas, kasian seorang aisyah tidak sesuai dengan aisyahnya Rasulullah"
Ucapnya.

Seketika aku tertampar dan terdiam suara tenang itu menyelimuti telingaku, kenapa seorang seperti dia memiliki suara setenang itu.

Setelah itu dia pun pergi dan senyum kepadaku.

Kepala sekolah pun memanggilku
Untuk masuk kedalam ruangannnya.

"Aisyah, silahkan masuk, duduk"

"Iya Pak, saya minta maaf Pak"

"Aisyah, kamu baru beberapa hari masuk kesekolah ini, dan kamu sudah berani melakukan hal seperti itu sedangkan kamu seorang wanita, kalau kamu pria saya tidak terlalu mempersalahkannya"

"Saya tau pak, saya minta maaf, saya janji tidak akan mengulangi lagi"

Padahal rokok adalah temen hidup gue saat gue kelas 6 SD
Sampai sekarang, apakah gue harus meninggalkan rokok ini disaat gue mulai mengenal dunia luar.

Setelah keluar dari ruang kepala sekolah aku pun langsung melanjutkan perjalanan ke kelas dan aku melewati kelas XI dimana aku melihat dia, orang yang aku lihat di ruangan kepala sekolah
Si keponakan kepala sekola, Raka ya itulah namanya

Setelah melewati kelas itu tanpa sengaja aku mendengar suara seorang memanggilku

Aku pun berhenti dan melihat kebelakang

Dan ternyata dia adalah Raka

"Aisyah!, kamu kemana"

"Kenapa?, aku mau ke kelas, gausah sok dekat deh" Bantah gue yang masih kesal dengan dia

"Aku tidak mendekati mu hanya saja aku sedang memantaskan diriku untukmu"

"Maksudnya apa?"

"Tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan, kamu salah jalan kelas kamu bukan disebelah situ" Raka berkata dengan wajah yang begitu tenang riang beserta senyum manis yang melingkar di bibirnya.

"Eeh beneran, aduh gue lupa soalnya ni sekolah gede amat dah, makasih ya"

Gue langsung cabut dan pergi ninggalin dia didepan kelasnya.

Pas sampai di kelasku aku langsung duduk dibangku dan memarahi temanku yang ninggalin aku sendiri

"Eh lu pada tega ya, gue ditinggal sendiri, sampe kena tangkep satpam,"

"Yah mau gimana lagi syah, kan kita juga takut kena marah kepala sekolah" Ujar gita

"Serah ah, capek gue"

Setelah selesai pembelajaran hari ini tepat jam menunjukan pukul 13:15 dan waktunya kita pulang, serta bel pulang berbunyi

Sehubung gue jadwal piket kelas jadi gue ditinggal sendirian dikelas buat bersihin kelas.

"Hmm hampir selesai sih, tinggal buang sampah aja"

Suasana kelas tenang ini tiba-tiba berubah ketika sosok orang yang mengucap salam terdengar

"Asalamualaikum, aisyah"

"Waalaikumsalam, ada perlu apa?"

Rupanya dia ada Raka yang sudah berdiri didepan pintu kelas yang memandang dan tersenyum setenang embun

"Selesai ini jangan pulang dulu ya, aku disuruh kepala sekolah manggil kamu buat keruangan dia lagi"

"Iya iya, gue tau"

"Oke deh, kalau gitu aku duluan ya, asalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah selesai aku pun langsung keruangan kepala sekolah dan disana aku diberi surat peringatan ke orang tua

"Ini surat peringatan buat kamu, saya harap nak aisyah bisa memikirkan permasalahan ini dengan baik Terima kasih"

Akhirnya gue dapet surat panggilan orang tua untuk mempertanyakan permasalah ini

Doa Yang Dirindukan (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang