Awal [00]

6.4K 601 20
                                    

Happy Reading

----------⏳⏳⏳----------

⏰[07.08]

Jam terus berdering, namun pemuda yang tengah terbaring itu tak kunjung juga memperlihatkan gerak gerik untuk bangun.

Hingga akhirnya pintu terbuka dan seorang wanita cantik masuk sambil membangunkan nya , "Kenzie ... Bangun sayang udah jam tujuh, kamu ni ya udah Bunda bilang jangan bergadang masih aja ..."

Pemuda di tempat tidur berdehem dan mulai duduk di atas kasur sambil mengusap-usap wajahnya, "Ayo bangun Bunda mau ke toko nih, nanti kalo mau sarapan ada di meja makan ya. Jangan lupa juga bekel nya di bawa..."

Wanita itu berkata sambil membereskan kamar anaknya, lalu keluar dengan membawa keranjang cucian.

Setelah wanita itu pergi, pemuda tersebut baru mulai melakukan aktivitas nya berjalan ke kamar mandi dan setelah itu berpakaian dengan seragam yang telah di siapkan.

Turun ke lantai satu, sudah tidak ada siapapun untuk di sapa dan dia langsung mengambil roti panggang yang ada di meja, dan memasukkan kotak bekal berwarna biru ke dalam tas nya.

Berjalan ke arah luar dia masih melihat sang Bunda yang tengah membereskan barang-barang ke atas sebuah sepeda, "Bunda aku aja yang anter biar cepet ..."

"Engga usah, kamu berangkat sekolah aja." Ucapnya sambil memastikan barang-barang di atas sepeda supaya tidak jatuh.

"Tapi Bunda hati-hati ya, jangan sampe jatuh lagi. Kalo udah cape telpon aku biar aku jemput, pokonya Bunda gak boleh pulang sendiri!." Kenzie menatap sang Bunda dengan mata tajam nya.

"Iya sayang, nanti kalo Bunda cape, Bunda pasti istirahat. Udah sekarang kamu ambil motor terus berangkat."

Kenzie mengangguk dan berjalan ke arah garasi kecil yang ada di samping rumah, kemudian mengeluarkan motor kesayangan nya dan kembali ke arah Bundanya berada.

"Bunda Kenzie berangkat dulu ya, inget pesan nya jangan sampe lupa. Kalo sampe bunda kenapa-kenapa lagi Kenzie bakal marah!."

"Anaknya siapa sih kamu bawel banget, udah sana berangkat" Kenzie turun dari motor lalu mencium tangan Bundanya, kemudian kembali menaiki motor dan langsung melaju menuju sekolah.

Sekolah yang ia tuju adalah yang paling terbaik di kota, dan banyak anak-anak orang kaya yang bisa di lihat dari kendaran yang mereka pakai.

Kembali ke jalanan, Kenzie melajukan motornya dengan sangat cepat ketika ia sudah jauh dari rumah. Dan ketika dia melihat gerbang besar sekolah akan di tutup, dia langsung melesat melalui celah kecil dan memarkirkan motornya di area yang sedikit lebih jauh.

Ketika baru saja melepas helm seseorang menepuk pundaknya dengan sangat keras, "Oy bro, tumben gak telat ..." Siswa bernama Radit itu menyengir dengan bodohnya .

"Kalo Bunda gue gak bangunin mana mungkin gue telat" ucapnya sambil tertawa kecil.

"Gue jamin kalo Bunda Lo gak bangunin pasti dateng pas udah istirahat pertama, iya kan? ..." Pertanyaan itu hanya di jawab dengan anggukan dan tawa.

Keduanya lalu berjalan melewati banyaknya siswa, dan terkadang berbincang tentang hal-hal yang tejadi di sekolah apalagi setelah masa MPLS.

"Dengar-dengar ada cewek cantik di kelas 10, namanya Luna Lo mau kenalan gak ?. Gua punya nomer temen nya nih ..." Radit kemudian mengeluarkan ponselnya, seolah memberitahu bahwa dia tidak berbohong.

"Ah, itu mah alesan Lo aja bilang ke gua mau ngenalin, padahal Lo sendiri mau ngedeketin tu cewe kan? ..."

"Ya'elah bro, bisa kali bantuin gua. Jangan lo Mulu yang di taksir cewek cantik, kali-kali gua lah ..." Kenzie hanya membalas dengan memutarkan matanya dan terus berjalan ke depan,

Ketika di persimpangan koridor tanpa sengaja seseorang menabraknya dengan keras, "Woy ! Liat-liat kalo jalan! ..."

"Yee, nyalahin orang , Lo sendiri yang tiba-tiba nongol kocak! ..." Radit membalas orang yang menabrak mereka .

Sedangkan orang di depannya tidak terima dan langsung berjalan mendekat ke arah Radit, "Ohh, berani Lo ya!. Mau adu jotos sama gua HAH!!."

Tak gentar dengan ancaman nya Radit juga meladeninya dengan penuh amarah, melihat itu Kenzie berusaha menenangkan Radit karena dia tidak mau berurusan dengan orang-orang di hadapan mereka. "Yah, cemen Lo ! ..."

Siswa garang itu kembali ke kelompoknya dan tertawa di bagian belakang. Kenzie masih terlihat tenang sementara Radit menahan amarah.

"Biasa, anak Bunda mana berani dia lawan kita, kemarin aja nangis di depan emaknya ..." Salah satu orang yang paling mencolok yang biasa di panggil Nathan mulai memercikan api untuk membuat panas keadaan.

Kenzie yang di hina tidak membalas dan dia berjalan melewati mereka, namun ketika ia berhasil berjalan di samping Nathan. Pemuda itu mengambil tasnya yang memang hanya ia bawa dengan tangannya.

Nathan yang mendapatkan apa yang ia inginkan mulai mengeledah isi tas dan melemparkan semua buku-buku yang ada , "Eh, liat nih Anak bunda bawa bekel, minumnya mana nih dek, nanti keselek nangis loh ..." Ucapnya sambil tertawa dan di ikuti oleh para pengikutnya .

Beberapa siswa yang lewat juga mulai memperhatikan ke arah mereka,

Kenzie yang sudah emosi merebut bekalnya dengan paksa lalu menatap tajam ke arah Nathan, "Diem lo!, bacot mulu ..."

"Yah, anak Bunda marah. "

"Bacot, yang bundanya suka kdrt mending diem dah ,tutup itu mulut takut nanti Mak lampir datang terus di tampar deh kayak kemarin ..." kali ini yang tertawa paling keras adalah Radit , bahkan tertawan nya mungkin bisa sampai ke gerbang sekolah.

Kenzie hanya tersenyum dan menatap ke arah Nathan yang kini sudah mulai emosi, "Awas Lo, gua buat perhitungan nanti .." gerombolan itu pergi begitu saja dan pada siswa yang menonton juga bubar .

"Yah, gitu doang? Gak asik banget dah dahal gua udah siap buat gelud ini ..."

Radit menggulung lengan bajunya hingga terlihat seperti baju tanpa lengan, sedangkan Kenzie hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil membereskan buku-buku yang berhamburan.

Dan ketika ia mengambil buku terakhir, ada satu tangan putih mulus yang juga mengulurkan tangannya untuk mengambil buku tersebut.

---------⏳⏳⏳-------

To be continued 💋.

Cie kasian di gantung wkwwk, tenang aja kok besok Vivi updet chap 2 nya ya.

Dan untuk semua para pembaca lama dan baru selamat datang dan selamat menikmati cerita Vivi yang satu ini, jangan lupa mampir ke sebelah!! •¢•.

Oke, thankyou buat yang sudah mampir, vote and komen love you cintaku 💗.

A Speck Of Hope [Time Traveler] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang