[1.5] Kenzie kabur

2.4K 365 23
                                    

Happy Reading

---⏳⏳⏳---

Ruang tamu benar-benar sepi, tiga orang berada dalam pikirannya masing-masing.

"Mah, kita bicarakan ini nanti ya ..."

"Kenapa kamu selalu menunda-nunda, Mamah cuma mau yang terbaik buat kamu ..." Bunda menundukan kepalanya, sedari dulu dia memang tidak pernah bisa berdebat dengan ibunya.

"Yang terbaik apa ?, Gak ada pria baik yang nenek kenalin ke Bunda, mereka semua cuma mau uang yang nenek kasih ke mereka, gak ada satupun yang sayang sama Bunda!! ..."

Wanita tua itu mengerutkan keningnya dan menatap Kenzie dengan tajam, "Kamu tahu apa, jangan ikut campur urusan orang yang lebih tua! ..."

"Kenapa aku tidak boleh ikut campur?, jika nanti nenek memilih pasangan yang salah untuk Bunda, nenek mau tanggung jawab?? ..."

Keduanya akhirnya berargumen dan Kenzie tampak mengeluarkan semua amarahnya,  Layla hanya bisa menghela nafas dan berdiri mendekat ke arah Kenzie untuk menenangkannya. "Kenzie, kamu masuk ke kamar ya, kalo kamu lapar ambil makanan dulu di dapur,   Bunda udah siapin tadi ..."

Wajah Kenzie masih tampak kesal namun dia membalas Bundanya dengan nada pelan, "Iya Bunda ..." Kemudian dia berbalik dan berjalan ke arah tangga menuju lantai dua, meningalkan dua orang yang menatapnya dengan tatapan berbeda.

[Minggu 11.35]

Setelah kejadian kemarin Kenzie hampir tidak keluar dari kamarnya kecuali untuk ke kamar mandi, dan  semua itu karena sang nenek menginap.

"Kenzie, Bunda mau pergi dulu sama nenek. Ada makanan di meja, Bunda juga bikin kue kesukaan kamu, nanti jangan lupa kasih ke Om Roy ya ..."

Mendegar itu Kenzie langsung berdiri dari kasur dan membuka pintu kamarnya, lalu berjalan ke arah ruang tamu, "Bunda mau pergi ke mana ?, "

"Bunda cuma mau nganter nenek ke rumah sakit, " Kenzie mengangguk dan membiarkan sang bunda pergi.

Saat Jam menunjukan Pukul 11.47  Kenzie mengambil jaket dan motornya, lalu dia pergi ke bengkel Om Roy untuk memberikan kue buatan Bundanya, saat dia memarkirkan motor, tanpa sengaja Kenzie melihat seseorang yang familiar.

"Tika !," Panggilnya sambil menghampiri gadis itu, "Kamu lagi ngapain di sini? .."

Gadis itu menoleh dan tersenyum, "Kak Kenzie ?, Aku lagi mau nganter makan siang buat ayah aku ..."

"Oh, "  Mereka lalu mengobrol santai sambil berjalan ke arah seseorang, saat Kenzie ingin bertanya siapa ayah Tika, gadis itu langsung memangil orang yang sedang menganti ban.

"Aduh, anak gadis ayah bawa apa nih~ ..."

"Aku bawa rantang, ayah kan selalu lupa makan kalo gak aku bawain ..." Pria itu tertawa pelan lalu mengajak anaknya ke tempat yang lebih bersih, dan saat ia berdiri, tanpa sengaja matanya melirik ke seseorang yang di kenal. "Loh, kamu ngapain di sini ..."

Kenzie masih terdiam ketika Om Roy mendekat dan merangkul pundaknya, "Eh, malah ngelamun ..."

"Om, om sejak kapan punya anak ?? ..."  Ucapnya dengan bengong.

"Dari dulu, kamu aja yang gak tau ..." Om Roy lalu membawa mereka ke tempat istirahat, dan Tika langsung mengambil meja kecil untuk menyimpan makanan di atasnya.

"Wah, banyak sekali makanan nya, ayah bisa kenyang dua hari ini ..." Tika tersenyum lalu memberikan nasi pada ayahnya , selagi menikmati makanan Roy sesekali melirik ke arah Kenzie yang masih tampak bingung.

Setelah beberapa saat Om Roy menyelesaikan makanya dan kini mereka tengah mengobrol dengan santai, "Kok om gak pernah bilang kalo punya anak?? ..."

Roy menatapnya sambil menyalakan korek pada sebatang rokok, "huhh, (kepulan asap) Dari kecil Tika tinggal sama ibunya di kampung, dan baru bulan kemarin dia mau tinggal sama om di kota ..."

"Ohh, terus kenapa om gak pernah cerita kalo udah punya keluarga?, Kenzie kira om ..." Ia mengecilkan suaranya dan melihat sekeliling

"Suka sama Bunda kamu ? (Tertawa pelan), Om sama Bunda kamu itu udah kaya sodara, kita dulu kemana-mana berdua keliling kota bareng sama anak-anak geng motor ..." Ucapnya dengan santai.

"Hah!, Bunda dulu anak geng motor ? ..." Kenzie menoleh dengan sangat terkejut sementara Roy hanya tertawa pelan sambil menghembuskan asap rokoknya,

"Kamu gak tau ya, Bunda kamu tuh udah kaya primadonanya kota , kemana-mana pasti ada aja yang nempelin, makanya om selalu jagain 24 jam ..."

Kenzie mengangguk lalu dia mulai teringat akan sesuatu, "Kalo gitu harusnya om tau dong siapa ayah Kenzie ..." Dengan mata penuh harap dia menatapnya .

Roy terdiam dan membuang rokoknya ke bawah, "Kamu ini apa gak bosen nanya itu terus??, Jujur aja Om gak tau, Bunda kamu juga gak pernah cerita ..."

Lagi, jawaban itu lagi, Kenzie tidak menyerah dia terus memaksa Roy untuk membuka mulut ,hingga Roy menjelaskan sedikit bagaimana dia pertama kali melihat Kenzie. "Dulu Om sama Bunda kamu itu pernah lost kontak selama 3thn, Om gak tau Bunda kamu pergi ke mana. Kita ketemu lagi waktu Tika lahir dan om liat Bunda sama kamu yang masih kecil di rumah sakit ...."

Kenzie mendengarkan semua itu dengan seksama dan setelah beberapa saat dia akhirnya menyerah, "Sebaiknya kamu tanya langsung sama Bunda, mungkin kali ini dia mau kasih tau siapa ayah kamu sebenarnya ..." Roy memberikan masukan.

"Aku mau sih om, tapi setiap kali aku tanya, Bunda pasti bengong dan ujung-ujungnya nangis, terus gak mau  cerita sama sekali ..." Kenzie menatap ke arah tanah dengan tatapan pasrah.

"Coba aja, siapa tau  Bunda kamu tiba-tiba mau cerita ..."

Kenzie mengangguk, "oke deh om, makasih sarannya Kenzie mau pulang dulu. Oh iya, tadi Kenzie bawa kue buatan Bunda jangan lupa balikin kotaknya ya Om ..."

Roy mengangguk dan dia melihat Kenzie keluar dari bengkel, setelah itu Tika datang dan membawa dua minuman, "Ah, kamu telat ..." Roy mengambil kopi miliknya dan kembali pergi untuk bekerja.

Sementara itu Kenzie kembali ke rumah dan dia melihat pintu terbuka, lalu ada suara yang datang dari dalam .

"Gimana , kamu terima kan lamaran saya? ..." Suara seorang pria,yang belum ia kenal masuk ke gendang telinganya.

"Pasti di terima, ya kan Layla ..." Bunda tampak bingung dan matanya menatap ke segala arah, kemudian dia tanpa sengaja melihat Kenzie yang sedang berdiri di depan pintu.

Wajah anak itu tampak sedikit kosong  dan saat Bunda mendekat Kenzie kabur berlari entah kemana,

"Kenzie!, "
Bunda ikut berlari sambil berteriak memangil namanya.

-------

To be continued 💋.

Untuk besok Vivi akan buat jadwal updet, jadi biar kalian tidak ketinggalan sering-sering liat postingan Vivi oche.

Thankyou yang udah mampir, vote and komen .

Love you cinta 💗.

A Speck Of Hope [Time Traveler] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang