Hari ini adalah hari yang sama sekali tidak pernah Yeseo harapkan. Hari dimana ia harus melihat pria yang pernah mengisi hatinya selama 5 tahun akan bersanding dengan gadis lain. Melihatnya berjalan di altar dan mengucapkan ikrar janji suci mengikat hubungan mereka.
Rambutnya tergerai rapi dengan gaun pendek berwarna biru muda dan dilengkapi dengan sepatu hak tinggi berwarna putih semakin melengkapi penampilannya. Gadis itu berjalan melewati koridor yang telah berubah menjadi warna putih disekelilingnya. Dirasanya ingin ke kamar mandi, Yeseo memutuskan untuk mencari kamar mandi lebih dulu.
"Na Yeseo, kau harus kuat. Semangat" ucap gadis itu saat menatap kaca yang tergantung di kamar mandi. Menyemangati diri sendiri adalah salah satu cara untuk menguatkannya.
Sesekali ia memperbaiki riasannya dan menata rambutnya sebelum keluar dari sana. Gadis itu berjalan keluar dari kamar mandi dan tiba-tiba seorang pria tanpa sengaja menabrak bahunya hingga membuatnya terhuyung.
"Joesonghamnida" ucap pria ber jas itu yang kemudian berlalu pergi.
Wajah Yeseo berubah kesal saat melihat sikap menyebalkan pria itu.
"Mwoya? Dia pergi begitu saja?" celetuknya.
Yeseo pun berlalu pergi kearah yang sama dengan pria itu. Dan dilihatnya ia memasuki sebuah ruangan yang ia tahu itu adalah ruang pengantin wanita. Pria itu terlihat berdiri dihadapan pengantin wanita. Song Suji terlihat memandang penuh arti kearah pria ber jas itu. Rasa penasaran pun mulai merasukinya. Yeseo perlahan mendekat dan mencoba mendengar dari balik pintu. Namun sayang telinganya tidak dapat mendengar apapun. Ingin rasanya ia berubah menjadi kelelawar agar bisa mendengar pembicaraan kedua orang itu.
Beberapa menit berlalu pria itu berbalik hingga membuat Yeseo kelabakan untuk mencari tempat sembunyi. Gadis itu berbalik dan berpura-pura membenahi sepatunya. Diliriknya pria itu telah berjalan keluar dari ruang pengantin hingga membuatnya dapat bernafas cukup lega karena tidak ketahuan jika sebenarnya ia mencoba untuk menguping pembicaraannya.
Kini giliran seorang wanita yang mendekati ruang pengantin itu.
"Song Suji~ssi, acara segera dimulai" ucap wanita itu. Yang ternyata adalah salah satu staff wedding organizer.
Yeseo berdiri setelah selesai dengan actingnya. Perlahan sebuah siluet wanita dengan gaun putih menyadari keberadaanya. Suji tersenyum kearah Yeseo yang saat itu terlihat menatap intens kearah gadis ber gaun putih itu.
"Na Yeseo~ssi" ucap Suji yang disambut senyum tipis oleh Yeseo.
"Terimakasih sudah datang, aku senang melihatmu di sini" lanjut gadis itu.
"Terimakasih sudah mengundangku" jawab Yeseo seadanya.
Gadis itu tersenyum.
"Aku harus pergi sekarang, aku harap kau menikmati jamuannya"
"Eoh" jawaban yang singkat terlontar dari bibir Yeseo.
Ukiran senyum Suji mengakhiri pembicaraan mereka. Suji pun berjalan mengikuti arahan dari wanita tadi.
Di ruang utama, atau yang merupakan aula dari acara pernikahan mereka Yeseo memilih untuk duduk dibangku belakang. Menyaksikannya dari jauh saja sudah membuat hatinya terasa sangat sakit apalagi harus duduk di bangku paling depan. Dilihatnya Kim Namjoon berdiri di depan seorang pendeta. Pengantin pria itu tengah menunggu pengantin wanitanya datang. Dengan jas hitamnya pria itu terlihat sangat tampan. Tanpa sadar setetes air mata membasahi pipinya dan dengan cepat ia menyeka dengan punggung tangannya.
Alunan piano menandakan kedatangan pengantin wanita. Pintu besar yang tadinya tertutup perlahan terbuka dan muncullah Song Suji yang terlihat begitu cantik dengan wedding dress nya. Pengantin wanita berjalan melewati altar bersama pria paruh baya yang merupakan ayah kandung dari Suji. Kim namjoon membalik badanya perlahan seraya menanti pengantinnya mendekat.