P R O L O G

1 0 0
                                    

Deyra terhuyung kebelakang ketika seseorang mendorong bahunya dengan kasar menyebabkan gelas yang dibawanya terjatuh, suara pecahan yang nyaring berhasil mengundang perhatian semua pengunjung kantin.

Baru saja ingin marah, Deyra mengurungkan niatnya saat mengetahui siapa pelakunya yang tak lain adalah pacarnya sendiri, Nicho Deano.

"Kamu-"

"Jelasin ke gue" potong Nicho seraya menyodorkan ponselnya yang menampilkan sebuah foto dirinya dengan Galih.

Didalam foto itu terlihat jelas bahwa ada perubahan, ia masih mengingat dimana foto diambil. Dia dan Galih hanya duduk berdampingan dengan jarak yang cukup jauh, tapi didalam foto tersebut terlihat begitu dekat.

Deyra masih ingat, foto itu diambil oleh Putri yang notabenya adalah sahabat baiknya sendiri. Tatapan Deyra mendadak tajam ketika mendapati sosok Putri yang baru saja datang dengan tampang watados.

"Ini kenapa rame? Loh Ara, kaki lo berdarah" ucap Putri yang membuat Deyra ingin muntah

dasar licik, gumam Deyra.

"Kok lo diem aja Ra, lo kena-"

"Udah actingnya? Mau sampai kapan lo bohongin diri lo sendiri, bersikap seolah olah lo baik sama gue"

"Maksud lo Ra?"

"Itu ulah lo kan? Bukannya lo tau kalo gue sama Galih nggak ada apa apa, kenapa lo bikin foto itu seolah gue deket sama dia hah?!"

"Gue bahkan nggak tau soal foto itu Ra, gue-"

"Stop! Gue usah muak denger semua alesan lo"

"Tapi lo nggak bisa seenaknya nyalahin gue atas kesalahan lo sendiri, lo jangan egois"

"Kesalahan gue? Mau sampai kapan lo nuduh gue seakan gue yang paling jahat disini?"

"Sampai lo ngerasain penderitaan gue"

"Apapun itu penderitaan yang lo rasain, itu bukan sepenuhnya kesalahan gue. Lo perlu tau, penderitaan lo itu karena ulah lo sendiri bukan karena gue!"

"Lo.."

"Lo yang egois Put, dari dulu awal kita temenan lo nggak pernah mau ngertiin gue, lo selalu jadiin gue bayangan yang selalu ngikutin semua kemauan lo tanpa mikirin perasaan gue. Apa lo pernah ngerasa bahagia saat gue bahagia? Nggak kan? Jadi stop berlagak seolah gue yang paling jahat disini, gue nggak pernah sejahat itu sekalipun lo udah jebak gue berkali kali"

"Kenapa lo jadi nyalahin Putri? Disini udah jelas lo deket sama cowok lain, jadi lo nggak ada hak salahin dia"

Deyra memutar bola matanya malas, ia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto yang asli. Terlihat didalam foto itu Deyra dan Galih duduk dengan jarak yang tidak terlalu dekat, ia juga menunjukkan tanggal yang ada difoto tersebut.

"Lo salah cari lawan"

"Ra" panggil Nicho merasa bersalah, ia ingin menggapai tangan Deyra namun sebuah tangan kekar dengan cepat menangkisnya.

Semua pasang mata menatap sosok itu dengan pandangan heran, sosok yang dikenal kulkas berjalan itu kini berdiri disamping Deyra dan menggenggam tangan gadis itu erat.

"Benerin otak baru main cewek" ucap nya yang berhasil menohok Nicho, kemudian ia menarik Deyra untuk keluar dari sana.

Deyra melepas cekalan tersebut, ia menatap tak suka kearah seseorang yang baru saja menarik dirinya seenak jidat.

"Jangan sok baik sama gue" ketus Deyra.

"Bodoh, lo masih aja sama"

"Lo pikir lo pinter wahai Galih cowok songong?"

Galih berdecih, "Setidaknya gue nggak tolol gegara cinta"

Jawaban itu membuat Deyra merasa tersindir, ia menatap Galih tajam dan menginjak kaki laki laki itu dengan kejam. Namun bukannya membalas, Galih malah membungkuk untuk melihat luka dikakinya.

"Kaki lo luka"

"Udah tau, cuma luka kecil"

"Biar gue obatin"

"Nggak usah, makasih. Gue mau kekelas"

"Luka lo bisa infeksi nanti"

"Tapi.."

"Udah nurut aja"

Galih membawa Deyra ke UKS, dengan telaten Galih membersihkan lukanya. Diam diam ia tersenyum ketika memperhatikan raut wajah serius milik Galih, hingga tatapan keduanya bertemu.

Mata tajam itu..

Argh mendadak jantung Deyra berdetak lebih kencang, ia buru buru membuang muka sebelum menjadi gila dengan pikirannya.

"Dah selesai"

"Makasih, lo kalo mau kekelas duluan aja gue nyusul nan-"

Ucapan Deyra terpotong ketika Galih tiba tiba menggendongnya, laki laki itu membawanya keluar dari UKS yang membuat semua pasang mata menatap mereka dengan pandangan tak percaya.

Mereka pacaran?

Esnya cair nih ceritanya?

Gilaa cocok banget, satunya es satunya galak. Perang dunia tiap hari

Gue nggak terimaaa!!

Seriusan itu Galih?

Gue denger si Deyra selingkuh?

Halah cuma jadi selingkuhan aja bangga.

Next?

ABOUT LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang