"Ini pasti cocok buat nyokap lo" ucap Deyra menunjukkan sebuah tas dengan model sederhana.
Galih mengangguk, "Boleh"
Setelah menyusuri mall, Galih mengajak Deyra untuk mampir kesebuah kedai langganannya. Ia berniat mentraktir gadis itu karena sudah mau membantunya memilih kado untuk bundanya.
"Lo mau apa?" tanya Galih menyodorkan buku menu.
"Lemon tea aja"
"Makannya?"
"Nggak aja, gue kenyang"
"Oiya gue liat lo juga beli tas tadi, buat siapa?"
"Nyokap temen gue juga ultah, gue inisiatif aja beliin beliau tas. Lagipun gue udah punya tabungan sedikit yang niatnya mau gue gunain bayar utang gue ke lo waktu itu"
"Santai aja, gue ikhlas"
Deyra mengangguk, setelah pesanan mereka datang mereka segera menikmatinya dan bergegas untuk pulang.
Seperginya Galih, Deyra bersiap untuk pergi kerumah seseorang yang sudah beberapa taun terakhir ini tidak pernah ia kunjungi. Sesampainya disana ia disambut baik oleh Hida, wanita paruh baya yang berstatus ibu temannya itu.
"Kamu apa kabar, kenapa lama nggak main kesini?" ucap Hida dengan senyuman manis.
"Baik tan, Deyra nggak pernah kesini karena sibuk sekolah"
"Oh gitu, kamu udah ketemu Hasan belum? Dia satu sekolah kan sama kamu?"
"Udah tan"
"Selama di Malang Hasan ngebet banget pengen pulang kesini, katanya pengen ketemu kamu sama temen temen yang lain"
"Jadi gitu ya tan, tapi dia nggak pernah nyapa Deyra disekolah"
"Mungkin dia masih malu, karena udah lama nggak ketemu juga"
"Bisa jadi tan, oiya ini Deyra bawain sesuatu buat tante berhubung hari ini tante ulang tahun"
"Astaga kamu ini sweet banget ya, makasih banyak nak"
"Iya tante"
Tak berselang lama nenek dari Hasan keluar, wanita itu menatap tak suka kearah Deyra. Deyra yang ditatap seperti itu hanya tersenyum tipis, karena is sudah biasa mendapat tatapan seperti itu dulu.
"Halo nek"
"Ngapain kamu kesini?"
"Nenek apaan sih, Deyra cuma mau main dan anterin kado buat aku" balas Hida.
Harum mengambil kado pemberian Deyra dan tertawa ketika melihat isi kado itu adalah tas sederhana yang harganya tidak sepantar, ia melempar tas itu kearah Deyra.
Bertepatan dengan itu Hasan baru saja datang dari sekolah, laki laki itu terkejut bukan main melihat sikap kasar neneknya pada Deyra. Namun bukannya marah, Deyra malah tersenyum.
"Maaf nek mungkin tas nya emang bukan tas bermerk, tapi Deyra tulus ngasih tas ini buat tante Hida"
"Halah, tas murahan kayak gitu Hida nggak butuh"
"Yaudah nek maaf, lain kali Deyra bakal bawain hadiah yang lebih baik dan yang pasti bermerk"
"Mending kamu pulang sana, saya lagi sibuk"
"Nek" panggil Hasan, mendadak Harum gelagapan dan berubah menjadi manis dalam sekejap.
"Kamu mau makan apa Ra, biar nenek buatin" ucap Harum dengan nada bicara yang dilembut lembutkan.
Deyra berdecak pelan, "Nggak usah repot nek, Deyra udah makan tadi"
"Hasan udah tau semuanya, nenek bersikap kasar sama Deyra"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT LOVE
Teen FictionTentang kisah percintaan yang terjadi pada gadis 18 tahun. Deyra, namanya.