❛ n' summary ,
She just want to life
normally‧₊˚✧˚₊‧
“Eh– Halo senpai aho”
Ya itu sapaan pagi untuk [Name]. Tapi mari Acuhkan saja, lebih baik [Name] cepat - cepat membeli roti isi dan susu lalu kembali ke kelasnya
“Senpai sombong sekali dengan ku. Kalau jadi orang bodoh jangan sombong dong”
“Wajar saja kenapa banyak orang cerdas yang semena - mena. Mereka lupa belajar cara bertata krama yang benar”
Udin menggeram kesal lalu menarik kerah seragam [Name]. Seketika para siswa - siswi di kantin memperhatikan mereka berdua
“Dengar ya. Terkadang aku terbiasa dengan kehadiran lalat seperti kau, tapi karena si lalat melunjak sudah saatnya di musnahkan”
Setelahnya [Name] memukul hidung Udin lalu mengambil rotinya yang terjatuh. “BANJINGAN!”
[Name] menghindar pukulan Udin dan berjalan santai menuju kelas sembari menghindari serangannya. Hingga tiba di lorong yang sepi, [Name] membalas semua serangan Udin dan menghabisi wajahnya
‧₊˚✧˚₊‧
[Name] terkena sanksi dan dilarang masuk sekolah selama dua minggu kecuali datang untuk mengerjakan remedial. Wanita yang bestatus emak Udin menangis ala sinetron tidak terima wajah anaknya lebam
Sedangkan Udin berakting jika [Name] ya membullynya. Walaupun semua orang tau bahwa Udin yang memulai urusan dengan [Name] tidak ada satupun yang datang untuk membuktikannya karena mereka tidak peduli
[Name] juga tidak peduli, masuk dan tidak masuk sekolah tidak mempengaruhi hidupnya
Saat ini ia sedang di taman, membungkus lukanya dengan plester. Tangannya lecet karena Udin sempat beberapa kali menghindar dan [Name] jadinya memukul dinding
“Aku pulang” Kazuha tidak ada di sofa. Wajar si, sekarang bukan jam pulangnya
“[Name] pulang lebih awal?” Kazuha menyahut dari belakang [Name]. “Aku habis belajar memasak dengan Paman Osamu”
Paman Osamu, pria bersurai pirang yang merupakan tetangga [Name] juga. Dia mempunyai toko Onigiri
“Oh. Aku gak sekolah selama seminggu kedepan”
Kazuha menyerit bingung hingga atensinya menangkap tangan [Name] yang di baluti plester. “Tangan [Name] kenapa?”
“Abis mukul orang” sontak Kazuha menarik tangan [Name] dan membuka plesternya. “Aku bukan anak pmr jadi ya langsung tempel plester aja” ucap [Name] saat raut wajah Kazuha menatap tidak suka dengan luka di tangannya
“Tunggu disini”
Kazuha langsung beranjak keluar dari flatnya. [Name] tebak - tebak Kazuha pasti meminta obat untuk lukanya
[Name] jadi kepikiran, semenjak Kazuha datang dia berpikir untuk membawanya ke kantor polisi, tapi kenapa sekarang menerima kehadirannya? Dan [Name] mengenalkan Kazuha ke tetangganya sebagai saudara
Tidak lama Kazuha kembali membawa betadine, kapas dan plester baru. [Name] gak mudah ngeluh sakit kalau di obati, fakta dia tinggal sendiri semenjak sekolah menengah pertama membuatnya malas meladeni orang - orang disekitarnya
Bahkan ketika tubuhnya sakit [Name] masa bodo dan membiarkan penyakitnya sembuh sendiri
Ketika makanannya habis, [Name] cuman minum air putih hingga akhir bulan. Singkatnya, [Name] sudah malas mengurus kelanjutan hidupnya
‧₊˚✧˚₊‧
sy mw qiqi wahai mihoyo
Yumiyurai_ mksh syg <3 nnti ak pull albedo di wl km lagi ya ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
،،.⃝⃕𝐎𝟑 /::'𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐃𝐈𝐏𝐈𝐓𝐘◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ𝐊𝐀𝐙𝐔𝐇𝐀ﻬ
Fiksi Penggemar楓原万葉 | 𝐊𝐀𝐄𝐃𝐄𝐇𝐀𝐑𝐀 𝐊𝐀𝐙𝐔𝐇𝐀 𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐀𝐌𝐔𝐑𝐀𝐈 ━━━━━━━━━━━━━━ ░ ❝ Apa tujuan mereka mengirim manusia ini untuk mengisi 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘪𝘴𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘸𝘢. ❞ ❍ story ©E-BEBEKiMUT character...