Selamat pagi 😘
I wrote this from Bali, literally pagi-pagi, terus hotelku tuh naturalis banget, hotel buat bulan madu, ada suara burung berkicau dan ayam jantan berkokok di luar. WkwkAku bisa aja libur update seminggu lebih, but here I am. Siapa bilang nulis di Wattpad itu nggak butuh komitmen? 😝😝😝
Selamat membaca, ya...
Hadiah votes dan komennya yang banyak dong buatku. 700 votes, 500 komen lagi ya!Memangnya kenapa? Aku juga udah pernah kena ludah kamu sebelumya, kan?
Aku juga pernah kena ludah kamu sebelumnya, kan?
Udah pernah, kan?
Ludah kamu.
LUDAH.
Astaghfirullaaah!!!
ARRRGH!!!
Enteng sekali dia bicara bawa-bawa ludah.
Pukul satu dini hari.
Aku sudah menanggalkan blazer Mas Gio gara-gara gerah nunggu di parkiran hampir empat jam lamanya. Ngapain coba perempuan itu nggak buru-buru pulang? Pesta ulang tahun apa lama banget sampai berjam-jam?
Aku sudah mengubah pengaturan ponselku sehingga semua pesan dan panggilan bisa kuterima. Namun, berkali-kali, yang menelepon malah adikku yang kecelakaan di jalan, Bapakku yang nyuruh transfer uang karena ditekan rentenir, yang terakhir istriku minta dikirimin pulsa buat pesan gojek karena kena macet di jalan.
(Kalau memang aku punya istri dan dia punya pulsa buat nelepon, kenapa dia nggak paketin data aja buat pesen ojol?)
Kuputuskan kembali ke dalam meski ragu. Bu Mina pasti marah besar, mungkin sekarang aku sudah dipecatnya. Aku benar-benar kesulitan menahan diriku gara-gara dia ngomong seenaknya. Baginya, mungkin bertukar ludah itu sudah biasa, bagiku itu sakral.
Masalahnya, aku masih pegang kunci yang kuminta dari petugas valet supaya bisa nunggu di dalam Jaguar. Sejam, dua jam sampai aku ketiduran, nggak ada yang mengusikku. Apa dia pulang bareng temannya? Lalu gimana nasib Jaguar ini? Apa dia sudah terlalu kaya sampai nggak peduli aku bisa saja melarikan mobil mewah ini? Mungkin dia tahu orang kayak aku nggak bakal ngerti juga kalau udah nyuri-nyuri Jaguar, lantas mau kuapakan?
Di dalam kelab yang beberapa jam lalu kutinggal, suasananya sudah jauh berubah. Atmosfer hangat dan eksklusif ketika para tamu baru mulai berdatangan seakan lenyap tak berbekas, menjelma menjadi pesta betulan. Musik berisik menghantam gendang telingaku, aroma alkohol dan asap rokok mengambang pekat di udara, aku menyisir lautan manusia yang dihujani cahaya lampu warna-warni dengan pindaian mataku. Kucoba meneliti satu per satu dari tempatku berdiri, tapi percuma. Kalau Bu Mina turun ke lantai dansa, terpaksa aku harus menunggunya di luar entah sampai kapan. Tapi mengingat pesan-pesan Adrian jika wanita itu mabuk, rasanya aku tak sampai hati membiarkannya. Aku mencoba peruntunganku dengan kembali ke bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapping Mr. Mahmoud
RomansaSigit Handam AlMahmoudi, alias Mahmoud, alias Mumu, si ganteng dan seksi tapi culun dari desa di Jawa ini bakal dijadiin pesuruh di perusahaan besutan Wilhelmina Santoso. Wilhelmina, atau Mina, is a female CEO sebuah perusahaan start-up bidang keseh...