3

86 5 1
                                        

***

Dengan raut wajah bete, Chenle mengendarai motor seenaknya. Ia bahkan tidak peduli dengan beberapa orang yang memaki ketika chenle menyalip. Chenle benar-benar kesal karena sang mama terus menerus menelpon dan menyuruhnya segera pulang.

Saat ini chenle sudah ada dikamarnya, tadi waktu sampai mamanya itu langsung menyuruh dirinya untuk bersiap-siap karena mereka akan ada kedatangan tamu istimewa. Setelah selesai mandi dan lain sebagainya, terdengar panggilan yang berasal dari luar kamarnya. Mau tak mau membuat chenle membuka pintunya.

"mwo?" ketus chenle pada seorang yang mengetuk pintunya yang ternyata adalah salah satu pelayannya.

"tuan muda, dipanggil sama tuan Renjun. Ada tamu penting soalnya."

Ingin rasanya Chenle menolak. Namun ia tidak ingin mengambil resiko jika papanya yang datang dan membujuknya. Meskipun Jeno sangat menyayangi dan memanjakan chenle, pria itu juga tidak segan-segan untuk 'menghukum' chenle jika tidak menurutinya.

Chenle segera keluar dari kamarnya namun tangannya tiba-tiba dicekal oleh pelayan tadi. "apa-apaan sih?"

Pelayan itu segera melepaskan tangan tuan mudanya itu "saya ditugaskan tuan renjun untuk merias tuan muda."

Chenle langsung terkesiap begitu mendengarnya. Tamu penting seperti apa yang dimaksud orangtuanya sehingga dirinya harus repot-repot berdandan. Dengan berat hati, chenle menyuruh pelayan itu melakukan tugasnya.

Diruang tamu yang besar dan mewah itu, terlihat Renjun dan Jeno sedang bergurau dengan kedua tamunya dan satu lagi cowok yang hanya tersenyum menangapi pembicaran mamanya. Namun, tawa mereka langsung terhenti saat kedatangan chenle.

" eh Lele udah datang. Sini sayang" ucap renjun menuntun renjun duduk disampingnya.

" kenalin Hyung ini Chenle. Putra tunggalku yang waktu itu aku ceritakan" Jeno memperkenalkan Chenle pada ketiga tamunya. "saya Chenle" Chenle memperkenalkan dengan nada sopan.

" aww sopan dan manisnya. Kenalin saya Taeyong dan ini suami saya Jaehyun dan juga putra tunggal kami Sungchan" Jaehyun menyikut tangan sungchan yang ada disampingnya "saya Jung Sungchan. Salam kenal"

" jadi tujuan kami kesini untuk membahas tentang perjodohan Sungchan dan juga Chenle " ucap jaehyun pria yang dipanggil hyung oleh ayahnya itu.

Kedua mata mata Chenle langsung saja terkesikap. Apa? Dirinya akan dijodohkan. Chenle menatap Jeno dan juga Renjun bersamaan, seolah bertanya tentang apa yang barusan ia dengar. namun anggukan yang ia dapatkan.

Oh, ayolah! Chenle memang sudah mengetahui jika dalam keluarganya ini ada tradisi perjodohan tapi bukankah ini masih terlalu dini. Chenle juga tahu jika orangtuanya pun menikah karena dijodohkan, jadi dirinya ingin menolak keras perjodohan. Tapi sayangnya ia tidak bisa memberontak sekarang. Dirinya harus tetap menjaga imej sopan dan penurutnya.

***

Setelah mengobrol sedikit banyak sekaligus makan malam, sungchan dan chenle dibiarkan untuk mengobrol berdua agar saling mengenal lebih dekat. Tadi saat mengobrol bersama keluarga, chenle mengamati sungchan yang biasa saja saat berbicara perjodohan. Chenle jadi berpikir mungkin cowok itu sudah tau, tapi kenapa dia tidak menolaknya?

Sekarang hanya tinggal dirinya dan sungchan. Mereka memilih untuk duduk ditaman bunga milik ibunya chenle, renjun.

" lo anak seni kan? Ambil jurusan apa?" Ucap chenle ramah meskipun dirinya sangat muak akan hal itu tapi demi orangtuanya mau bagaimana lagi.

" Nee, jurusan dance" f*ck ini anak sok keren anjir, dirinya udah mencari topik pembicaraan eh malah jawabnya singkat. Tapi apa boleh buat chenle hanya bisa mengumpat-i dlam hati.

" bukannya lo juga anak tunggal ya? Terus siapa yang nge-lanjutin perusahaan kalo lo ambil sekolah dance?" tanya chenle lagi

" nanti bisa dipelajari pas kuliah." Berilah kesabaran buat chenle saat menghadapi ini bochill tuhan.

"lo nggak usah sok baik sama gue. Gue tau lo juga muak kan selama ini"

"maksud lo Chan?" Chenle dibuat cengo sama perkataan sungchan. Kenapa sungchan tau kalo chenle pura-pura? apa dia sama dengan dirinya yang hidup dengan kepura-puraan. Jadi dari tadi sungchan pura-pura menerima perjodohan ini.

" Sebenarnya gue menentang perjodohan ini. Gue yakin lo juga pasti sebenernya gak setuju kan? Jadi gue mau ngajak lo kerjasama buat menggagalkan perjodohan ini. Dan yah Kalo boleh jujur orang manja kek lo bukan tipe gue banget"

Chenle merasa dadanya sesak, dirinya benar-benar kesal dengan ucapan sungchan yang terakhir. Memang betul dirinya menolak perjodohan ini, tapi apa perlu dia menilai sifatnya bahkan sebelum cowok itu mengenalnya.

" ga usah kepedean cowok angkuh kayak lo juga bukan tipe gue sama sekali. Ga usah sok ngajak kerjasama gue bisa mengagalkan perjodohan ini sendiri. BYE!!!' Chenle meninggalkan Sungchan dan cepat masuk kedalam rumah dan diam-diam masuk kekamarnya. Untungnya para orang tua lagi mengobrol di ruang tamu, jadi mereka tidak melihat chenle masuk kamar dengan kesal.

Sungchan sempat bingung dengan kelakuan Chenle, bukankah dia terlihat manis dan sopan tadi kenapa tiba-tiba jadi kasar dan emosi. Tak ambil pusing, dia malah senang karena tak usah repot-repot memikirkan rencana. Kini ia hanya bisa berdoa semoga rencana Chenle berjalan lancar tanpa merugikan dirinya sama sekali.




































-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-




💚💚VoMent juseyo 💚💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChenJi  | Love Is Gone | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang