biggest fear

672 102 9
                                    

Sore ini sinar matahari lebih terang dari biasanya, awan juga lebih orange dari biasanya.

"Lagi kangen mama ya?" ujar Alisha pada Bisma dengan mengamati indahnya langit di tepi pantai.

"Iya Al"

Setiap rindu mamanya Bisma selalu mengunjungi pantai, ini bukan tanpa alasan karena kecelakaan pesawat yang dialami Yanmei, pesawatnya jatuh ke laut jadi setiap ngeliat laut, Bisma teringat akan mamanya. Sedangkan Bara berbalik dari Bisma, dia benci saat ngeliat laut karena teringat akan kecelakaan yang menewaskan mamanya.

"Hai ma" sapa Bisma pada langit senja sambil menggenggam tangan Alisha, "Bisma mau ngenalin seseorang, anaknya baik, soft terus lucu lagi."

"Tapi mungkin kalo mama ketemu sama dia, dia pasti akan cosplay jadi patung dan narik-narik baju Bisma" Bisma menoleh ke kanan dimana senyum Alisha terpampang saat menatapnya.

"Karena selain lucu dia juga pemalu, kalo lagi malu mukanya jadi merah kaya sekarang"

Perempuan dengan rambut yang terurai itupun tersenyum dengan linangan air mata yang siap turun.

"Oh ternyata kalo lagi malu, dia juga nangis ma" Bisma menghapus lembut air mata di pipi Alisha, "Hey, are u okey?"

Alisha menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan mata yang masih basah.

"Oh iya Al hampir lupa, gimana hari ini di sekolah? happy ga?" pertanyaan Bisma pada Alisha yang tak pernah absen satu hari pun.

Alisha mengangguk, "Hm happy banget."

"Tell me" pinta Bisma yang selalu menanyakan kegiatan kekasihnya itu.

"Sini" Alisha menepuk bahu kirinya.

Kemudian Bisma menyenderkan kepalanya pada bahu kiri Alisha dengan tangan yang masih menggenggam tangan Alisha.

"Tadi itu sebenernya ada rapat osis, tapi aku ganti jadi nanti malem"

"Sih, mentang-mentang ketua osis ibuk yah cancel rapat sesuka hati, mana sekarang malah ngedate lagi" ledek Bisma.

Alisha menatap sinis Bisma, "Yeuy, ya salah kamu lah"

"Kok aku?" Bisma tertawa.

"Iyalah kamu, bikin anak orang rindu, aku tuh dari kemaren ga liat kamu, habis tanding basket kamu kan langsung pulang gitu aja mana ga bisa dihubungin lagi" kali ini Alisha bicara tanpa sekat.

Alisha orangnya memang posesif, tapi dia jatuh pada orang yang tepat, jadi jarang ada pertengkaran diantara mereka berdua.

"Sorry ya Al" ucap Bisma dengan lirih.

Nada bicara Bisma tiba-tiba berubah, Alisha yang sadar akan hal itu langsung mengubah topik pembicaraan, walaupun aslinya dia sangat ingin membahas tentang kemarin.

"Bis"

"Hm?"

"Hal yang paling berani kamu lakuin apa?" pertanyaan random dari Alisha, karena dia juga bingung harus bertanya apa.

"Ngelindungin orang yang aku sayang"

kenapa tiba-tiba aku ngerasa jadi orang yang paling beruntung ya bisa dicintai kamu bis

tuhan, jangan ganti orang lagi ya

"Terus, kalo hal yang paling kamu takutin apa?"

"Ninggalin orang yang aku sayang" jawab Bisma dengan suara yang semakin mengecil dan tertutup oleh suara angin dan ombak.

Alisha memiringkan badannya yang membuat Bisma mengangkat kepalanya dari bahu Alisha.

"Itu gabakal terjadi kok, kamu aja takut ninggalin orang yang kamu sayang" tegas Alisha dengan mengelus pipi Bisma.

BismaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang