birthday

836 94 24
                                    

Alarm Bisma berbunyi tepat pada pukul 00.00 WIB, yang dimana dia masih belum memejamkan matanya untuk tidur. Bersamaan dengan alarm yang berbunyi, notifikasi dari handphone Bisma terus muncul. Ucapan happy birthday dari teman-temannya dan juga belahan jiwanya, Alisha.

Namun sebenarnya, ucapan ulang tahun yang ia tunggu yaitu dari papanya dan juga adiknya, ya walaupun Bisma tahu Bara tidak akan pernah memberinya ucapan selamat ulang tahun, karena dia sendiri juga enggan mengucapkan selamat ulang tahun pada Bara. Sementara itu dia tidak berharap banyak pada papanya karena dia sangat sibuk, bisa dikabarin seminggu sekali saja sudah cukup baginya.

Bisma mengabaikan benda persegi panjang kecil biru yang sedari tadi bergetar akibat notif. Dia mengambil tripot dan memasang kameranya disana, setelah itu dia memakai topi kerucut polkadot warna warni yang dibelinya sendiri tadi siang.

Sudut bibir Bisma terangkat ketika dia melihat kotak hitam berpita putih. Jari-jemarinya membuka pita itu secara perlahan yang didalamnya terdapat cheese cake yang dibalut dengan cream vanila dimana itu adalah kue favoritnya yang ia beli online.

Sebelum menyalakan lilin Bisma membuka pintu kamarnya. Dia memandang pintu kamar Bara yang tertutup rapat pas di depan kamarnya.

happy birthday Bar

Bisma menutup pintu kamarnya kembali. Sambil membawa kue yang sudah terpasang lilin, dia berjalan kearah samping kasurnya untuk menghadap ke kamera yang sudah ia siapkan.

tut tut tut

Timer kamera mulai berjalan.

"Happy birthday to me" Ucap pelan Bisma ke arah kamera.

cekrek

Wajah sayu Bisma terambil oleh kamera di hari spesialnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah sayu Bisma terambil oleh kamera di hari spesialnya.

Bisma memandang lilin dengan angka 18 diatas kue, kemudian memejamkan matanya.

aku masih ingin ngeliat lilin ini jadi 19

"Wufh" Bisma meniup lilinnya dan membuka matanya.

Wajahnya memucat ketika dia melihat setetes cairan merah diatas kuenya, warna merah darah itu seakan bersinar diatas warna putih dari cream vanila.

"Ck" Bisma menyumbat hidungnya dengan jarinya.

Cairan dari hidungnya terus menetes, dengan tangan yang sedikit gemetar dia mengambil kantong plastik dan membuang kuenya dengan kasar pada tempat sampah. Dia melepas sweater birunya untuk menyumbat hidungnya yang kemudian ia buang, sama seperti saat ia membuang jersey basketnya.

aku cape

setiap hari aku berusaha untuk bisa sampai pada titik ini

tapi pada akhirnya seperti ini lagi

~

"Bara berangkat bik" ucap Bara dengan tergesa-gesa sembari mencium tangan bik Saron.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BismaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang