Chanyeol, dokter muda dan pemilik rumah sakit terbesar di seoul. Kini ia dengan hati-hati mengobati luka kecil yang ada di wajah Jihyun, muka nya terlihat datar. Bagaimana tidak nya? Ia harus membatalkan rapat nya hanya karena panggilan darurat dari Kyungsoo, dan saat sampai ternyata Chanyeol hanya akan mengobati luka kecil. Di tekan 'kan sekali lagi LUKA KECIL!
"Hey jangan menyentuh wanita ku!"
Sial nya pria bodoh dan idiot adalah sahabat Chanyeol yang sangat posesif itu. Lagian sejak kapan Kyungsoo yang cuek, dingin dan tidak punya hati itu menjadi seperti ini?
"Idiot, jika aku tidak menyentuh nya bagaimana cara mengobati nya?!" Kesal Chanyeol yang sudah lelah karena sedari tadi Kyungsoo terus mengomeli nya.
"Sebenar nya aku bisa mengobati ini sendiri.." Ucap Jihyun yang merasa ini agak berlebihan. Hanya karena luka kecil di sudut bibir nya ia harus di bawa menggunakan ambulance untuk di bawa ke rumah sakit bahkan masuk ruangan ICU dan mendapat perawatan khusus. Hanya buang-buang uang saja.
Tapi kemudian Jihyun terdiam karena mendapat pelototan dari Kyungsoo, si pria yang khawatir nya berlebihan itu.
"Suster itu saja yang obati!" Ketus Kyungsoo kemudian. Lalu kenapa Chanyeol yang di panggil jika pada akhirnya sang suster yang di suruh mengobati? Ingatkan Chanyel agar tidak membunuh Kyungsoo setelah ini. Dengan perasaan kesal, Chanyeol memberikan peralatan obat itu pada sang suster, kemudian ia memperhatikan suster yang akan mengobati. Terlihat tangan suster itu bergetar, pasal nya saat ini ia di pelototi oleh Kyungsoo.
"Tunggu dulu.."
Chanyeol maupun Jihyun mendengus kesal, apa lagi kali ini?
"Kau wanita normal 'kan? Bagaimana jika kau penyuka sejenis?!" Kyungsoo tidak mau miliknya di rebut, dia harus waspada.
"Kyungsoo kau berlebihan.." Jihyun menjadi tidak enak pada Chanyeol dan juga suster itu.
"Apa? Aku hanya berjaga-jaga." Balas Kyungsoo angkuh.
"Tuan presedir yang terhormat, suster ini sudah mempunya suami!" Kini Chanyeol yang bersuara. Terlihat ia tersenyum paksa pada sahabat nya itu. Siapapun yang melihat nya pasti dapat menyimpulkan hal yang sama.
"Oh.."
Kyungsoo mengangguk dengan wajah datar nya, ingin saja Chanyeol menyakar wajah datar dan dingin itu sampai hancur. Kemudian Chanyeol memberikan isyarat pada suster itu agar ia melanjutkan pengobatan.
"Tunggu dulu!"
Apa lagi sekarang ya tuhan, jika membunuh seseorang bukan perbutan dosa, ingin saja Chanyeol membunuh Kyungsoo saat ini.
"Apa lagi?" Tanya Chanyeol yang hampir menangis. Jika semua pasien begini, Chanyeol lebih baik berhenti menjadi dokter.
"Bagaimana jika dia menjadi penyuka sejenis karena menyentuh wanita ku?"
Jihyun dan suster itu terdiam mematung, dapat mereka lihat ada asap tak kasat mata yang keluar dari kuping Chanyeol, seperti nya pria itu akan meledak sekarang juga. Sedangkan Kyungsoo hanya menatap Chanyeol dengan tampang watados milik nya.
"Kau sendiri saja yang mengobati nya itu, idiot! Suster ayo pergi."
Dan akhirnya Chanyeol memilih untuk pergi saja yang di ikuti oleh suster itu, selama di perjalanan Chanyeol terus menggerutu kesal, sudah memanggil seenak nya dan juga bukan nya menghargai pekerjaan nya malah membuat ia kesal! Jika tidak mau wanita nya itu di sentuh oleh orang lain ya obati saja sendiri!
Dasar keparat Kyungsoo si pendek idiot dan bodoh.
Sedangkan si pelaku pembuat kekesalan hanya menggelengkan kepala nya.
"Dasar mereka itu tidak profesional." Ejek nya lalu mengambil alih obat tadi. Sedangkan Jihyun yang melihat itu hanya tersenyum sambil mengumpat Kyungsoo dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Selesai!" Teriak Kyungsoo setelah 1 jam ia mengobati luka Jihyun, sedangkan Jihyun tidak bersuara sedari tadi.
"Huh, kenapa diam saja?! Seharusnya kau berterimakasih karena seorang pria tampan seperti ku ini menyelamati mu dan mengobati mu, aku merasa benar-benar sangat keren" Kata Kyungsoo memuji dirinya sendiri, sedangkan Jihyun menatap pria itu datar.
"Hey kenapa kau diam?"
"KYUNGSOO BODOH! PSYCHOPAT! AKU HANYA LUKA SEDIKIT! KENAPA KAU PERBANI SELURUH WAJAH KU?!" akhirnya Jihyun meledak juga, kenapa ada manusia dengan iq yang sangat rendah seperti ini?
Seketika apa yang Kyungsoo bayangkan menjadi buyar, yang ia bayangkan adalah Jihyun yang memuji hasil kerja nya lalu ia berterima kasih pada nya dengan memberikan pelukan serta kecupan.
Tapi Kyungsoo malah di maki.
"AKU SUDAH MEMBANTU MU!" Teriak Kyungsoo tidak mau kalah, kenapa Jihyun malah marah?! Seharusnya ia berterimakasih!
Jihyun memalingkan wajah nya, bahkan enggan mengatakan terimakasih, ia sudah kesal duluan dengan perilaku Kyungsoo.
"Antar aku pulang!"
"Ke rumah ku?"
"Ke apartemen ku!"
"Tidak mau!"
"Ya sudah aku pulang sendiri!"
"Tidak boleh!"
"YAKK BODOH! ANTAR AKU PULANG ATAU JANGAN TEMUI AKU LAGI!"
"Ayo ku antar."
Jihyun mendengus sebal, kenapa ia harus bertemu orang seperti ini?
-----------
"Kau tidak pulang?" Tanya Jihyun saat ia sudah sampai pintu unit apartemen nya.
"Bukan kah dialog mu salah? Seharus nya kau menawari ku masuk lalu memberi 'kan ku minum sebagai ucapan terima kasih."
Jihyun mendengus sebal, kalai tamu yang lain mungkin ia akan menawari nya mampir dulu, tapi jika tamu nya orang seperti Kyungsoo yang menyebalkan ini Jihyun sangat malas membawa nya masuk.
"Ya sudah, masuk saja! Tapi jika kau selesai minum langsung pulang saja!" Kesal Jihyun lalu membuka pintu unit apartemen yang ia sewa itu kasar.
Hyunsoo yang sedang menonton tv mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, ia melihat ibu nya masuk dengan mulut yang terus menyumpah sarapahi seseorang, kemudian ia melihat Kyungsoo masuk, barulah Hyunsoo paham kenapa ibu nya itu kesal.
"Ayah, kau membuat ibu kesal lagi" Ujar nya sebelum ia turun dari sofa. Lalu ia berjalan mendekati Kyungsoo. Kyungsoo langsung saja bersimpuh di hadapan Hyunsoo untuk mensejajarkan tinggi badan mereka.
"Ibu mu tidak kesal, ia hanya terlalu cinta pada ayah." Balas Kyungsoo terlalu percaya diri, Hyunsoo menatap ayah nya itu datar.
Kemudian Hyunsoo memberikan sebuah pertanyaan pada Kyung-soo, pertanyaan yang mampu membuat Kyungsoo bungkam.
"Ayah, kau bodoh sekali, berapa IQ mu sebenarnya?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Untuk Ibu
FanficMempunyai ibu tiri dan adik tiri, di tambah lagi sang ayah kandung lebih membela ibu tiri dan adik tirinya, membuat ia hidup kesulitan. Nam Jihyun, anak pertama dari Nam Dohyun, direktur dari perusahaan Nam, tapi karena ia telah di buang oleh ayah...