Isi ponsel

91 18 0
                                    


< Sebagai pengingat, tulisan bold itu buat pesan ya>
Happy reading (●♡∀♡)

####

Dantae baru sampai dirumah pukul 8 malam.Setelah dari SMA 17 ia singgah ke tempat ia menyervis ponsel rimba.Layarnya sudah diganti,juga sandi sandi yang mengunci aplikasi sudah dibuka.Begitu sampai dantae langsung ke kemar mandi lalu shalat isya.

Baru saja dantae hendak melihat lihat isi ponsel rimba sebuah notifkasi masuk ke ponselnya .Dantae meletakkan ponsel rimba disamping gelas kopinya,dan beralih untuk melihat hal yang masuk ke ponselnya.Rupanya terkait laporan divisi pemasaran.

Dantae mengecek laporan, tak lama ada panggilan masuk dari papa.Dantae segera mengangkatnya.

"Halo nak,udah makan? Maaf semalam papa tutup buru buru,ada tamu"begitu panggilan tersambung,suara hangat papa mengalun di telinga dantae.Perasaan rindu akan ayah tirinya itu perlahan muncul.Ahh ya di kondisi berduka seperti ini memang yang dantae perlukan adalah orang orang yang bisa menemani nya.

"udah pa,iya nggak papa ,papa masih sibuk?"dantae terkekeh kecil sebelum menjawab,mencoba memanipulasi Hendra atau bahkan dirinya sendiri,bahwa dia sudah baik baik saja.

"Iya,ini habis ini mau ada rapat lagi,kali ini susah banget mereka di hasut biar investasi,tapi tenang aja papa pasti pulang bawa kesuksesan perjanjian ini"ucap Hendra penuh keyakinan.Dantae baru hendak menjawab saat dari seberang terdengar seseorang memanggil papanya.Setelahnya papa pamit dan panggilan terputus.

Setelah panggilan usia,dantae kembali merasa sepi.Keadaan seperti ini paling pas andai andai dantae menangis kan?.Tapi semua rencana nya untuk menangis terhalang,lagi lagi oleh benda persegi yang dibawanya pulang tadi.Tangan dantae sudah hampir menyentuh ponsel rimba,saat untuk kedua kalinya ada yang menelponnya,kali ini dari salah satu dari kepala divisi pemasaran.

"Iya?"seseorang disana menjelaskan dengan cepat, dantae bergegas untuk membuka laptopnya.Menghela napas kasar dantae menutup panggilan.Sedang terjadi masalah di kantornya, sepertinya besok ia harus kesana untuk melihat lihat.Tangan dantae bergerak cepat diatas keyboard mengetik balasan untuk sekertaris nya melalui email.Sampai tanpa ia sadari ia tertidur dengan laptop menyala dan lupa mengecek ponsel rimba.

~~

Dantae terbangun pukul 5 pagi,dengan kesadaran belum utuh ia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu.Setelah nya dantae duduk di atas kasurnya,ia juga sudah menghabiskan sebungkus bubur yang ia pesan seusai shalat tadi.Dantae harap kali ini tidak ada yang menelponnya lagi.

Jari dantae dengan cepat menyalakan ponsel rimba,segera setelah terbuka ia membuka aplikasi bertukar pesan ,ada tiga pesan tersemat disana.

Ayah.

Si dantae.

Dan Kalandra.

Detak jantung dantae berpacu lebih cepat saat ia membuka pesan ayah,sudah dapat dipastikan itu pasti bukan papa,terakhir kali rimba mengirim pesan pada penerima yang jelas jelas tidak akan bisa membalas pesannya adalah lima hari yang lalu.

Artinya di hari meninggal rimba ia masih mengirim pesan.Dantae menscroll ke atas ada begitu banyak pesan yang dikirim rimba,yang isinya tentang curahan hatinya.Memberi tahu kegiatannya dalam satu hari,dantae sempat terkekeh sebentar saat membaca salah satu pesan rimba

Rimba :yah,jangan telpon dulu ya,aku masih tawuran

Rimba :kayaknya Sampai sore,nanti aku aja yang telpon

Dantae kemudian menjadi sedih saat tau pesan itu dikirim enam bulan lalu,ayahnya sudah meninggal sekitar enam bulan tapi rimba tetap bertukar pesan dengannya.Dantae bahkan terakhir kali menelpon ayahnya dua bulan setalah pernikahan mama dan papa.Sejarang itu dia memerhatikan ayahnya ya?. Sampai ia bahkan tidak ada di Indonesia saat ayahnya meninggal.Perasaan menyesal menggerayangi hati dantae.Andai saja ia bisa mengulang waktu apakah semuanya akan baik baik saja sekarang?.Akankah rimba masih menatap nya emosi karena ia melihat lihat isi ponselnya?.

RIMBA  | | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang