3

31.2K 2.1K 53
                                    


Happy Reading 🦋



Alvaro menghela nafas pelan melihat keadaan ruang tamu. Tas berwarna merah muda tergeletak sembarang, sepatu mungil dengan warna hitam juga tergeletak sembarangan, satu berada di dekat pintu masuk, satu nya lagi di bawah tv.

Dan terlihat seorang gadis mungil dengan santai nya duduk di atas sofa dengan seragam yang masih melekat di badan nya, juga kaos kaki yang belum dilepaskan. Dia terlihat serius menonton siaran tv yang menayangkan Duo bocah kembar berkepala botak. Terlihat sangat menggemaskan.

Alvaro tersenyum tipis melihat keseriusan adik mungil nya. Alvaro berjalan sambil memungut sepatu dan tas adik nya dan meletakkan di atas meja.

Alvaro jongkok di depan Dira dan melepaskan kaos kaki Dira. Dira tersentak kaget.

"Ihh abang ngagetin Dira, huh," ucap Dira menggembungkan kedua pipinya. Imut njir.

"Kaos kakinya kenapa belum dilepas, hm? Seragam nya juga belum diganti," tanya Alvaro sambil mencubit pelan pipi tembem Dira.

"Hehehe lupa abang, tadi Dira takut film upin ipin nya habis. Maafin Dira ya abang," kata Dira menyesal. Dia tau Alvaro sangat tidak suka melihat Dira tidak disiplin.

Alvaro tersenyum dan mendudukkan dirinya di samping Dira setelah selesai melepaskan kaos kaki adiknya.

Alvaro merapikan rambut Dira yang sedikit berantakan. "Lain kali jangan diulangi, ok?"

Dira mengangguk patuh dan mencium pipi Alvaro singkat. Alvaro tersenyum.

"Sekarang Dira ganti baju nya dulu nanti kita makan siang bareng. Dira belum makan siang kan?,"

"Belum abang,"

"Sekarang ayo ganti baju nya."

"Abang gendong," pinta Dira dengan manja.

Alvaro terkekeh pelan dan langsung menggendong Dira layaknya koala. Alvaro berjalan menaiki tangga dengan Dira yang berada di gendongan nya mengoceh tentang sekolah baru nya.

Dira terlihat sangat menggemaskan,Alvaro yang tidak tahan melihat keimutan adiknya, langsung mencium semua inci wajah Dira membuat Dira langsung berhenti mengoceh dan ter kikik geli. 

"Dira ganti bajunya, selesai nanti Dira turun ke bawah. Abang tunggu di ruang makan," Alvaro menurunkan Dira begitu sampai di depan pintu kamar berwarna merah muda dengan note " PEMILIK KAMAR INI GALAK!".

"Siap abang!," seru Dira dengan suara imutnya dan langsung masuk ke kamar nya.

Alvaro tersenyum dan berbalik badan menuju ruang makan sekalian menyiapkan susu coklat buat adik kesayangan nya.

Dira yang telah siap mengganti baju seragam nya dengan baju rumahan, tiba tiba teringat dengan pertanyaan Amanda saat di kantin tadi.

Flashback on...

Saat ini ke enam siswa itu duduk dengan santai sambil memakan pesanan mereka. Kecuali Dira yang fokus memilah milah yupi nya sambil menerima suapan dari Gara. Ntah kenapa Gara hanya nurut saat Dira minta di suapin. Tidak tahan cuy melihat tatapan polos gadis mungil itu.

Dira terlihat sangat imut dan menggemaskan secara bersamaan dengan mulut yang penuh. Semua siswa yang berada di kantin tidak tahan untuk mencium atau mencubit pipi chubby itu.

"Dira," panggil Amanda

Dira mengangkat kepalanya untuk melihat Amanda dengan tatapan polosnya.

"Apwa Amwandwa?" tanya Dira dengan mulut penuh nya. Makanan di mulut nya bahkan berceceran keluar. Bukan nya menjijikan tapi malah terkesan lucu.

POSSESSIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang