Happy Reading 🦋Amanda tepuk jidat melihat bagaimana keadaan rumah nya sekarang. Perasaan, dia meninggal kan rumah hanya beberapa jam saja dengan keadaan rapi dan bersih, tapi sekarang? Oh no...
"Glen bungkus makanan lo masukin ke keranjang sampah bego! Lo juga Andre, sisa keripik kentang lo itu buang bodoh! Jangan tarok di atas meja. Jorok amat anjir! Gara! Kan gue udah bilang putung rokok lo jangan buang sembarangan setan! Ya tuhan..." teriak Amanda dengan mata melotot, jangan lupakan jari telunjuk yang sedari tadi menunjuk nunjuk tiga orang di depan nya.
Dengan gerakan secepat kilat Andre dan Glen langsung menuruti perintah Amanda. Berabe ntar kalo tidak dituruti perintah macan betina satu ini.
"Lo sih Ndre, udah tau tuan rumah si macan betina. Lo malah asal letak aja sisa keripik lo," Glen berbisik takut ketahuan Amanda.
"Lah, kenapa malah gue yg di salahin? Lo juga gitu nyet! Jangan lupa, sampah lo paling banyak asyu!" Andre sedikit ngegas tak mau disalahkan
Glen mengangkat ke sepuluh jari nya dan mulai menghitung. "Sampah gue cuma 10 deh perasaan... Eh 10 ya atau 9 atau 3? Iya iya sampah gue cuma 6," Gak berfaedah sekali pemirsa.
"Si bego malah menghitung sampah." ucap Gara yang sedari tadi memerhatikan kedua orang gila yang asik berargumen di depan nya, yang sial nya sahabat nya sendiri.
"GARA PUTING ROKOK LO SETAN! CEPAT BUANG!" teriak Amanda kembali membuat semua kaget.
Bahkan Shaka yang berada agak jauh dari mereka melonjak kaget. Untung hp yang berada di genggam nya tidak jatuh, bisa berabe kalo sampai jatuh. Maklum, hp mahal bro.
"Putung sayang putung, bukan puting," ucap Josh yang sedari tadi setia di samping kekasihnya dengan tangan yang saling menggenggam. Mau nyebrang?
"Iya iya itu maksudnya, beda satu huruf aja di permasalahkan." balas Amanda tak acuh.
"Beda satu huruf tapi buat otak gue traveling." ucap Andre
"Beda satu huruf tapi buat otak gue langsung memikirkan dua balon." sambung Glen
"OTAK LO BERDUA MEMANG KOTOR! CUCI AJA SANA CUCI!" Amanda kembali teriak dengan kesal melihat duo manusia meresahkan ini.
"Emang bisa cuci? Cuci pake apa?" tanya Andre dengan polos
"Pakai Supersik sekali usap langsung bersih." ucap Glen mengingat iklan televisi yang di bintangi artis cantik, BCL.
"Bukan nya itu cat tembok?" tanya Josh bingung
Glen mengangguk kan kepala nya "emang,"
"Asyu, mana bisa pake itu goblok!" Andre kembali ngegas.
"Lo lebih goblok!"
"Lo lebih lebih goblok!"
"Lo lebih lebih lebih goblok!"
"Lo lebih lebih lebih lebih gob..."
"Lo berdua Goblok! Diam." kata Shaka datar memotong ucapan Andre. Jenuh melihat dua manusia itu bertengkar mulu. Jual teman boleh gak sih? Kan teman itu mahal?.
Seketika semua diam,sunyi senyap, aman, tentram, damai. Oalah...
Tapi itu tidak bertahan lama, karena detik selanjutnya....
Pretttttttt.........put.
"Glen asyu!"
"Glen bego!"
"Glen sialan!"
"Glennnnn!"
"Goblok!"
Percuma ganteng kalo kentut aja masih sembarangan.
🦋🦋🦋
Di tempat lain, terlihat seorang gadis mungil sedang duduk santai di lantai gudang yang cukup kotor. Dia tidak peduli jika nanti celana yang dipakai nya akan kotor karena debu yang menempel. Karena ada yang lebih penting saat ini menurutnya. Gadis mungil itu adalah Dira.
Dira menatap bingung foto perempuan di tangan nya. Terlihat perempuan itu menghadap ke arah kamera dengan senyuman yang begitu manis, rambutnya hitam juga panjang, kulit putih bersih. Yang membuat Dira bingung, senyuman perempuan itu terlihat mirip dengan nya.
"Perempuan ini siapa ya? Kok cantik?" tanya Diri pada diri sendiri. "Bola matanya mirip kak Rizal, hidung nya mirip kak Alvaro, senyuman nya mirip Dira. Kok bisa sih? Jangan jangan perempuan ini plagiat? Eh, bener plagiat gak ya yang niru-niru orang lain?"
"Kata Glen sih kemarin bener plagiat. Tapi kok bis..."
"ALDIRA....."
Ucapan Dira terpotong dengan suara teriakan Alrizal. Dengan cepat Dira memasuk kan foto itu ke saku celana nya dan keluar dari gudang yang kotor itu.
"Dira disini abang," kata Dira begitu dia sampai di dekat Alrizal.
Alrizal langsung membalikkan badan nya dan menghampiri adik mungilnya itu. Meneliti semua inci badan Dira tanpa ada yang dilewatkan, takut ada yang lecet sedikit saja.
"Dira dari mana? Kenapa celana belakang Dira kotor?" tanya Alrizal lembut dengan nada khawatir dan nafas sedikit ngos-ngosan.
"Tadi Dira dari belakang abang, maaf udah buat abang khawatir," sesal Dira menunduk kan kepala nya.
Alrizal menghela nafas pelan dan langsung memeluk badan mungil Dira. "Dira jangan ulangi lagi ya? Abang bener bener khawatir."
Dira membalas pelukan Alrizal dan mengangguk kan kepalanya di dekapan sang abang. "Iya abang,"
"Sekarang Dira mandi dan ganti bajunya, kotor."
"Abang, kaki Dira rasanya malas bergerak deh, gimana kalo abang gendong Dira aja?" Alrizal terkekeh gemas mendengar permintaan lugu Dira.
Alrizal tanpa banyak kata langsung mengangkat Dira dan menggendong nya didepan. Dira tersenyum bangga.
Cup...
"Dira sayang abang," Dira menenggelamkan kepalanya di leher Alrizal setelah mencium pipi abangnya.
"Abang juga sayang Dira melebihi apa pun," balas Alrizal mengecup kepala Dira dengan sayang.
Bagi Alrizal yang paling berharga itu adalah keluarga nya. Dia tak akan memaafkan siapa pun itu jika berani mengganggu nya sedikit saja, terlebih lebih gadis mungil yang berada di dekapan nya saat ini. Dia tidak akan segan-segan menghabisi nya. Karena Dia berharga sangat berharga.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE
Teen FictionAldira Kalila biasa dipanggil Dira. Gadis polos, imut, mungil dan juga ceria. Kehidupan nya di kelilingi orang-orang yang possessive dan juga protektif, tapi sial nya mereka sangat tampan. ------------------------------------------- "Lo sentuh Dir...